uefau17.com

Rusia Luncurkan Gelombang Serangan Baru ke Ukraina Jelang Peringatan Kekalahan Nazi Jerman, 5 Orang Terluka - Global

, Kyiv - Rusia dilaporkan meluncurkan gelombang baru serangan udara, drone, dan rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina jelang parade Hari Kemenangan untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman pada 9 Mei.

 

Seorang pejabat Ukraina seperti dilansir The Guardian pada Senin (8/5/2023) mengatakan bahwa Rusia menyerang Kyiv dengan hampir tiga lusin drone pada Minggu (7/5), melukai lima orang. Itu tercatat sebagai salah satu serangan terbesar yang secara langsung menargetkan ibu kota Ukraina.

Rudal Rusia juga memicu kebakaran besar di gudang makanan di Kota Odesa.

Di bagian timur Ukraina, Rusia mengintensifkan serangan terhadap Bakhmut. Seorang jenderal Ukraina mengklaim bahwa Rusia berharap dapat merebut Bakhmut untuk menandai Hari Kemenangan.

Rusia telah berupaya menakhlukkan Bakhmut selama berbulan-bulan dan pertempuran di kota itu disebut telah menelan "kerugian" yang sangat besar di kedua belah pihak.

Pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Minggu mundur dari ancamannya untuk menarik pasukannya dari Bakhmut setelah mengumumkan bahwa dia telah dijanjikan amunisi dan persenjataan sebanyak yang diperlukan untuk melanjutkan pertempuran.

Sebagian kecil Bakhmut masih dikuasai Ukraina dan Prigozhin pada Minggu malam mengklaim pasukannya telah membuat kemajuan kecil.

Rentetan serangan baru Rusia juga terjadi di tengah kabar Ukraina bersiap melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayahnya yang diduduki Rusia.

Pada akhir pekan, Rusia mulai mengevakuasi ratusan warga sipil dari wilayah yang didudukinya di tenggara Ukraina, termasuk dari Enerhodar, kota yang dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rusia Evakuasi 1.552 Warga Sipil

Pemimpin yang ditunjuk Rusia untuk wilayah Zaporizhzhia, Yevgeny Balitsky, sebelumnya telah angkat bicara soal evakuasi warga sipil.

"Saya memutuskan untuk mengevakuasi, pertama-tama, anak-anak dengan orangtua mereka, lansia, kelompok disabilitas, dan pasien rumah sakit," tutur Balitsky pada Jumat lalu.

Pada Minggu, Balitsky mengatakan, "Terdapat 1.552 orang, termasuk 632 anak-anak, yang sejauh ini telah dipindahkan dari dua kota garis depan dan lima distrik. Orang-orang juga secara mandiri meninggalkan daerah berbahaya dengan kendaraan pribadi."

Analis secara luas percaya bahwa serangan balasan Ukraina kemungkinan akan difokuskan pada pembebasan bagian selatan negara itu.

Di tempat lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Presiden Vladimir Putin akan tetap menyampaikan pidato Hari Kemenangan pada Selasa (9/5), meski ada kekhawatiran soal keamanan pasca serangan drone ke Kremlin pekan lalu.

Para pemimpin Kazakhstan dan Armenia, dua negara pecahan Uni Soviet yang diupayakan Rusia untuk tetap berada di orbitnya, mengumumkan pada Senin pagi bahwa mereka akan menghadiri parade militer di Lapangan Merah bersama Putin. Langkah tersebut dinilai menunjukkan dukungan simbolis terhadap Kremlin.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat