, Moskow - Pengadilan Rusia menghukum seorang ayah tunggal akibat putrinya menggambar lukisan yang menentang invasi Rusia terhadap Ukraina pada Selasa, 28 Maret 2023. Demikian menurut pengacara dan sejumlah aktivis.
Ayah tunggal bernama Alexei Moskalyov melarikan diri dari tahanan rumah sebelum vonisnya disampaikan di kampung halamannya di Rusia, Yefremov, dan bebas, kata pejabat pengadilan.
Putri Moskalyov yang berusia 13 tahun, Maria, yang telah diambil darinya oleh pihak berwenang, menulis surat dukungan untuk persidangannya dari panti asuhan tempat ia sekarang tinggal.
Advertisement
"Ayah, kamu adalah pahlawanku," tulis Maria.
Kasus Moskalyov telah menarik perhatian internasional dan merupakan pengingat suram bahwa Kremlin mengintensifkan penumpasan perbedaan pendapat, menargetkan lebih banyak orang dan memberikan hukuman yang lebih keras untuk setiap kritik terhadap perang. Kampanye represi pemerintah yang luas tidak terlihat sejak era Soviet.
Moskalyov dituduh berulang kali mendiskreditkan tentara Rusia, tindak pidana sesuai dengan undang-undang yang diadopsi otoritas Rusia tak lama setelah mengirim pasukan ke Ukraina, dilansir dari AP, Kamis (30/3/2023).
Ia juga didakwa atas serangkaian unggahan media sosial tentang kekejaman Rusia di Ukraina dan merujuk pada rezim "teroris" di Moskow yang ia tegaskan bahwa buka ia yang buat. Namun, menurut pengacara dan aktivis yang mendukungnya selama kasus dan persidangan, masalahnya dimulai musim semi lalu setelah Maria membuat gambar antiperang di Sekolah Yefremov No. 9 yang menggambarkan rudal terbang di atas bendera Rusia pada seorang perempuan dan anak-anak dan ada tulisan, "Kemuliaan bagi Ukraina".
Pada April 2022, Moskalyov pernah didenda karena komentar kritis di media sosial. Apartemennya digerebek pada Desember 2022 dan kasus pidana dibuka terhadapnya bulan ini. Ia ditempatkan di bawah tahanan rumah dan putrinya ditempatkan di panti asuhan.
Pada persidangan, yang berakhir dalam satu hari pada Senin 27 Maret 2023, tiga guru dan direktur sekolah Maria bersaksi bahwa mereka menemukan unggahan media sosial Moskalyov yang "mendiskreditkan" secara acak dan bahwa gambar Maria tidak ada hubungannya dengan kasus tersebut, bertentangan dengan catatan pengacaranya dan pendukung lainnya.
Pria berseragam militer dan medali juga muncul di gedung pengadilan itu, tampaknya mendukung pihak berwenang.
24 Februari 2023 merupakan meomen satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. 365 hari sudah negeri yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky diserang oleh pasukan Vladimir Putin.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyangkalan oleh Moskalyov
![Rusia menghukum ayah remaja yang menggambar gambar antiperang.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/H5mYNWSeQk8Su298nNzxC_67xdg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4375588/original/015317300_1680065245-Thumbnail_.jpg)
Moskalyov menolak tuduhan yang diajukan padanya dan bersikeras bahwa ia tidak ada hubungannya dengan unggahan media sosial tersebut yang mengkritisi tindakan Rusia terhadap Ukraina.
Dalam pernyataan penutup singkat, Moskalyov mengatakan ia "menentang" apa yang Kremlin bersikeras sebut sebagai "operasi militer khusus."
"Bagaimana perasaan seseorang tentang kematian, tentang orang yang sekarat? Orang dewasa sedang sekarat, anak-anak. Hanya negatif, bagaimana lagi perasaan seseorang tentang perang?", katanya, dikutip oleh situs berita independen Rusia Mediazona.
Pejabat pengadilan mengatakan Moskalyov melarikan diri dari tahanan rumah dari apartemennya di Yefremov, sekitar 300 kilometer selatan Moskow dan jarak yang sama di utara perbatasan Ukraina. Ia telah memakai gelang yang melacak pergerakannya, tetapi sepertinya telah dilepas.
Ketika seorang pejabat mengumumkan di pengadilan pada Selasa bahwa Moskalyov telah melarikan diri, beberapa hadirin berteriak, "Bravo!"
Pengacara Moskalyov, Vladimir Biliyenko, mengatakan ia mengetahui hilangnya kliennya di persidangan. Moskalyov dijadwalkan muncul di pengadilan lagi minggu depan atas petisi untuk membatasi hak asuhnya.
Advertisement
Hak Orang Tua Direnggut dari Moskalyov
![Rusia menghukum ayah remaja yang menggambar gambar antiperang.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/JR2Lfifia-3hP3dc5boYRgGy994=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4375510/original/097490700_1680063562-Thumbnail_-5.jpg)
Pengacara Moskalyov, Vladimir Biliyenko mengatakan kepada AP, petisi pihak berwenang untuk membatasi hak orang tua Moskalyov hampir semata-mata didasarkan pada pandangan politiknya dan tuntutannya karena mendiskreditkan tentara, yang menurut mereka merupakan ancaman bagi putrinya.
Para pejabat juga menuduh Moskalyov sebagai orang tua yang lalai karena Maria berhenti sekolah setelah gambarnya dilaporkan ke polisi dan ia diinterogasi. Menurut pendukung Biliyenko dan Moskalyov, ia takut untuk kembali setelah itu dan belajar di rumah.
Pengacara menggambarkan penuntutan Moskalyov sebagai "penindasan terhadap keluarga".
Pengacara mengunjungi Maria di panti asuhan pada Selasa dan mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun ia tidak dapat melihatnya, administrator lokal mengizinkannya untuk memotret surat yang ia tulis kepada ayahnya, yang diakhiri dengan, "Ayah, kamu adalah pahlawanku".
Biliyenko juga diberi dua gambar yang dibuat oleh Maria, yang menggambarkan seekor anjing dan kelinci.
Olga Podolskaya, anggota dewan kota Yefremov yang telah membantu Moskalyov, mengatakan bahwa sang ayah dan putrinya jelas saling mencintai, dan keputusan untuk membawa pergi Maria bermotivasi politik.
Ibu Maria pergi ketika gadis itu berusia tiga tahun dan sudah memiliki keluarga lain di kota lain, kata Podolskaya.
Kasus Sikap Antiperang Lainnya di Rusia
![Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/X7fiJ_Fk3ZObRuOpBg9zzNQyALM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4332017/original/015170000_1676978163-20230221-Potret-1-Tahun-Invasi-Rusia-ke-Ukraina-AP-6.jpg)
Para aktivis hak asasi manusia Rusia mengatakan, Kremlin telah meningkatkan tekanan pada mereka yang tidak setuju dengan perang. Kelompok hak asasi OVD-Info yang melacak kasus-kasus politik dan memberikan bantuan hukum bulan ini telah mencatat peningkatan hukuman penjara bagi orang-orang yang dituntut karena sikap antiperang mereka, kata Daria Korolenko, pengacara dan analis kelompok itu.
"Penindasan semakin cepat," kata Korolenko kepada AP, menambahkan bahwa jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah.
Kemudian pada Selasa, pengadilan di St. Petersburg melanjutkan sidang kasus terhadap Irina Tsibaneva, 60, yang didakwa menodai kuburan. Pada bulan Oktober ia meninggalkan catatan di makam orang tua Presiden Vladimir Putin yang berbunyi, "Kamu membesarkan monster dan pembunuh."
Tsibaneva menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah.
Awal bulan ini, pengadilan di wilayah terdekat Tver menjatuhkan hukuman enam setengah dan tujuh tahun penjara kepada pasangan suami istri atas tuduhan vandalisme dan menyebarkan informasi palsu tentang tentara. Menurut OVD-Info, Alexander Martynov dan Lyudmila Razumova didakwa setelah unggahan media sosial yang kritis dan slogan antiperang dan antipemerintah yang diduga mereka tulis di gedung-gedung.
Di Moskow pekan lalu, polisi menggerebek dua bar yang diduga mengumpulkan dana untuk militer Ukraina. Menurut laporan media, polisi memainkan lagu-lagu patriotik dan memaksa para tamu untuk ikut bernyanyi selama penggerebekan. Setidaknya 40 orang ditahan.
Penggerebekan baru-baru ini di Moskow juga menargetkan sebuah acara yang didedikasikan untuk artis Sasha Skocilenko yang dipenjara, yang diadili karena menyebarkan informasi palsu tentang tentara. Peserta acara dilaporkan dipukuli oleh polisi atau diancam akan diperkosa.
Di kota timur jauh Vladivostok, pengadilan membatalkan pembebasan seorang seniman feminis yang diadili atas tuduhan menyebarkan pornografi setelah ia membagikan karya seni tubuh perempuan secara daring. Kasus Yulia Tsevtkova mengundang kemarahan internasional dan berakhir dengan pembebasan yang jarang terjadi tahun lalu setelah khawatir ia akan dikirim ke penjara. Tsvetkova pun meninggalkan Rusia, sidang baru telah diperintahkan untuk kasusnya.
Di Yefremov, Yelena Agafonova, seorang aktivis yang telah membantu keluarga Moskalyov, mengatakan bahwa siapa pun dapat melanggar otoritas akhir-akhir ini dengan komentar mereka.
"Mungkin anak-anak Anda akan mengungkapkan pendapatnya di suatu tempat. Mungkin anak-anak Anda akan menertawakan sesuatu di suatu tempat, dan mereka akan berada dalam situasi yang persis sama dengan keluarga ini sekarang," katanya.
"Mungkin tetangga, yang mengira melihat sesuatu (yang tidak diinginkan), akan melaporkanmu. Jadi saat Anda berbaring di sofa, ini semua akan terjadi lebih banyak, lebih banyak, dan lebih banyak lagi."
![Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nsZLlf5xc-zfOPc97XTroZ8vaB0=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4333729/original/052578900_1677069449-Infografis_SQ_1_Tahun_Perang_Rusia-Ukraina__Putin_Tangguhkan_Perjanjian_Senjata_Nuklir_dengan_AS.jpg)
Terkini Lainnya
Penyangkalan oleh Moskalyov
Hak Orang Tua Direnggut dari Moskalyov
Kasus Sikap Antiperang Lainnya di Rusia
kasus covid
Rusia
ayah
Penjara
antiperang
Putri
Ukraina
Persidangan
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Jangan Lewatkan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Senin 1 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 15.30 WIB
Terpapar Polusi Udara Terus Menerus, Kesehatan Mental Anak-anak dan Remaja Bisa Terganggu
PPP Resmi Dukung Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya, Dinilai Bisa Sejahterakan Warga
Hari Bhayangkara, Kapolda Metro: Seragam dan Kewenangan Dipakai untuk Melindungi Masyarakat
Kepala BKKBN Harap Setiap Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan, Warganet: Ada Cara Memastikan yang Lahir Cewek?
Jokowi Bakal Fasilitasi Investasi Family Office di Indonesia, Bagaimana Peluangnya?
Kumpulan Hoaks Seputar Rumah Ambruk, dari Punya Pejabat sampai Akibat Bencana
6 Potret Tertipu dengan Bakpao Ini Bikin Dahi Berkerut, Berbeda dari Biasanya
Menko Hadi Wajibkan Kementerian dan Lembaga Cadangkan Data Usai Insiden Peretasan PDNS
1 Juli Hari Humor Internasional, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Intra Golflink Resorts Bidik Dana Rp 390 Miliar dari IPO
Kapolda Sulut dan Pangdam XIII Merdeka Sambangi Pulau Miangas Perbatasan RI-Filipina, Ada Apa?
Analis Sebut Dogecoin (DOGE) Masuk Sinyal Beli, Siap Borong?