, Kabul - Pemerintah Taliban di Afghanistan akan mengubah sejumlah markas-markas militer menjadi zona ekonomi untuk bisnis. Keputusan ini diambil di tengah krisis ekonomi dan kemanusiaan yang terjadi di negara itu sejak Taliban mengambil alih.
Dilaporkan BBC, Selasa (21/2/2023), keputusan itu diumumkan oleh Mullah Abdul Ghani Baradar yang merupakan (plt.) deputi perdana menteri bidang ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
VIDEO: Klaim Telah Membunuh 25 Anggota Taliban, Pangeran Harry Dikecam
Pemandangan Manekin di Bawah Kuasa Taliban, Kepala Dipenggal atau Dibungkus Plastik dan Kain
Nasib Atlet Wanita Afghanistan di Tengah Diskriminasi Taliban: Saya Seperti Orang Mati
"Telah diputuskan bahwa Kementerian Industri dan Perdagangan mesti secara progresif mengambil alih sisa-sisa markas militer dari pasukan asing dengan niat mengubah mereka menjadi zona-zona ekonomi khusus," ujar pernyataan Mullah Baradar.
Ia menambahkan bahwa proyeknya akan dimulai dengan lokasi-lokasi di ibu kota Kabul dan Provinsi Balkh di utara, namun ia tak memberikan detail tambahan.
Pakar dari S Rajaratnam School of International Studies, Muhammad Faizal bin Abdul Rahman, menyebut Taliban sedang sangat membutuhkan dana untuk memerintah dan meraih legistimasi dalam negeri.
"Lebih penting lagi, Taliban perlu membuktikan komitmennya dalam perencanaan ekonomi.Ini termasuk mendirikan zona-zona aman dekat ibu kota dan perbatasan untuk investor-investor potensial seperti dari China," ujarnya.
Hal lain yang disorot adalah membangun kembali perdagangan regional dengan negara-negara tetangga.
Dari segi sumber daya alam (SDA), Afghanistan diperkirakan ada di atas SDA sejumlah lebih dari US$1 triliun. Mereka memiliki gas alam, tembaga, dan rare earth. SDA itu masih belum bisa dioptimalisasi karena kondisi negara yang bergejolak.
Sementara, sejak Amerika Serikat angkat kaki dari Afghanistan, dan Taliban merebut kekuasaan, negara tersebut masih terus menghadapi sanksi-sanksi ekonomi.
Pemerintah AS terus mengupayakan mekanisme yang aman untuk salurkan kembali aset Afghanistan, tanpa kemungkinan penyalahgunaan oleh kelompok Taliban. Desakan menguat terhadap AS untuk cairkan aset yang telah dibekukan, terutama menjelang musim dingin...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Nasib Perempuan di Rezim Taliban
![Taliban Peringati Setahun Pengambilalihan Kekuasaan Afghanistan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/n34Mho42t71wGT7ceLE0JBR5yWw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4124538/original/037240500_1660562708-Taliban-Afghanistan-AP-2.jpg)
Pada awal 2023, Taliban kini melarang anak-anak perempuan untuk ikut ujian masuk universitas. Masa depan para perempuan Afghanistan pun semakin dibatasi. Hal ini pun semakin mempertegas bahwa tingkah laku Taliban belum berubah dari tempo dulu.
Dilaporkan VOA Indonesia, Minggu (29/1/2023), larangan itu berlaku hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Kepada VOA, juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban Ziaullah Hashmi membenarkan bahwa mereka telah mengirimkan surat kepada seluruh universitas swasta di Afghanistan yang memerintahkan agar tidak menerima mahasiswi untuk semester musim semi mendatang.
Ujian masuk akan berlangsung pada akhir Februari.
Surat tersebut memperingatkan bahwa universitas-universitas Afghanistan yang tidak memberlakukan dekrit tersebut akan menghadapi tindakan hukum.
Taliban telah melakukan pembatasan besar-besaran terhadap hak-hak dan kebebasan perempuan, mengecualikan mereka dari sebagian besar bidang pekerjaan dan melarang mereka menggunakan taman, pusat kebugaran, dan tempat pemandian umum.
Mereka melarang anak perempuan bersekolah selepas kelas enam, sejak merebut kembali kekuasaan pada Agustus 2021.
Bulan lalu, para penguasa Islamis secara tiba-tiba menutup universitas bagi mahasiswi hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mereka juga melarang perempuan bekerja untuk organisasi non-pemerintah nasional dan internasional.
Larangan terbaru ini telah memicu protes global dan seruan agar dicabut. Hal ini juga mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Kabul bulan ini untuk menyampaikan keprihatinan internasional dan mendesak para pemimpin Taliban untuk melonggarkan pembatasan terhadap perempuan.
Advertisement
Kepala Manekin di Afghanistan Kini Ditutupi Kain
![Di Bawah Kuasa Taliban, Kepala Manekin Pun Dibungkus Plastik dan Kain](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/zm1RZlZw8MYcBMq354FKODyLc30=/0x125:4866x2868/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4293042/original/065953500_1673912890-Di_Bawah_Kuasa_Taliban__Kepala_Manekin_Pun_Dibungkus_Plastik_dan_Kain-AP__3_.jpg)
Kebijakan Taliban di Afghanistan sebelumnya juga bikin kehebohan. Mereka memerintahkan para pemilik toko di wilayah Afghanistan sebelah barat untuk memenggal kepala manekin-manekin. Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan bersikeras menyatakan manekin sebagai berhala dan melanggar hukum Islam.
Dampaknya, pemandangan mengerikan menghantui di sepanjang jalan. Kepala manekin-manekin itu ditutup kain atau dibungkus dengan kantong plastik hitam.
Awalnya, Taliban ingin boneka itu langsung dipenggal. Tidak lama setelah mereka merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Kementerian Kebaikan dan Kebajikan Afghanistan memutuskan bahwa semua manekin harus disingkirkan dari jendela toko atau kepalanya dilepas.
Mereka mendasarkan perintah tersebut pada interpretasi ketat hukum Islam yang melarang patung dan gambar berbentuk manusia karena bisa disembah sebagai berhala. Meskipun itu juga terkait dengan kampanye Taliban untuk memaksa perempuan keluar dari mata publik.
Beberapa penjual pakaian menuruti aturan itu, namun ada juga yang memberontak. Mereka mengeluh tidak dapat memajang pakaian dengan benar atau harus merusak manekin yang berharga.
Taliban akhirnya mengubah aturan mereka, tapi pemilik toko harus menutupi kepala manekin. Kini, manekin di toko-toko yang menjual gaun malam dan gaun yang penuh warna semuanya menggunakan penutup kepala. Di salah satu toko terlihat kepala manekin dibungkus dengan karung yang dibuat khusus dari bahan yang sama dengan pakaian tradisional yang dikenakan oleh manekin.
Berdampak ke Konsumen
![Di Bawah Kuasa Taliban, Kepala Manekin Pun Dibungkus Plastik dan Kain](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/P7_20t2taBg-Y3Bg0B3FME83-NU=/0x391:5000x3209/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4293046/original/070768100_1673913259-Di_Bawah_Kuasa_Taliban__Kepala_Manekin_Pun_Dibungkus_Plastik_dan_Kain-AP__7_.jpg)
Ada gaun ungu dengan manik-manik yang memiliki tudung atau penutup kepala ungu yang serasi. Ada pula gaun merah bersulam emas, mengenakan topeng beludru merah dengan mahkota emas di kepalanya.
"Saya tidak bisa menutupi kepala manekin dengan plastik atau benda jelek karena itu akan membuat jendela dan toko saya terlihat jelek," kata seorang pemilik toko, Bashir, dilansir dari NPR, Senin, 16 Januari 2023.
Bashir mengatakan penjualannya kini hanya setengah dari pendapatan sebelum ada larangan manekin. Situasinya bahkan bisa lebih buruk lagi, karena sebelum ada larangan manekin pun pembeli sudah agak berkurang karena perekonomian yang terus merosot.
"Beli baju pengantin, malam, dan adat sepertinya tidak lagi menjadi prioritas masyarakat. Orang-orang berpikir lebih banyak tentang mendapatkan makanan dan bertahan hidup," ucapnya. Pemilik toko lainnya, Aziz, mengatakan Kementerian Kebaikan dan Kebajikan secara teratur berpatroli di toko dan mal untuk memastikan manekin dipenggal atau ditutupi.
"Saya tak habis pikir karena semua orang tahu manekin bukanlah berhala, dan tidak ada yang akan menyembahnya. Di semua negara Muslim, mereka juga memakai manekin untuk memajang pakaian," tuturnya.
![Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FE3rl_qP4RKtQBIeQ-y9PT5zppU=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3541985/original/051134500_1629113714-infografis_kejatuhan_dan_kebangkitan_taliban_di_afghanistan.jpg)
Terkini Lainnya
VIDEO: Klaim Telah Membunuh 25 Anggota Taliban, Pangeran Harry Dikecam
Pemandangan Manekin di Bawah Kuasa Taliban, Kepala Dipenggal atau Dibungkus Plastik dan Kain
Nasib Atlet Wanita Afghanistan di Tengah Diskriminasi Taliban: Saya Seperti Orang Mati
Nasib Perempuan di Rezim Taliban
Kepala Manekin di Afghanistan Kini Ditutupi Kain
Berdampak ke Konsumen
ekonomi
Amerika Serikat
Taliban
Afghanistan
zona ekonomi
Kabul
Rekomendasi
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Jusuf Kalla: Taliban Bukan Teroris, Mereka Berjuang untuk Negerinya
Lewat JK, Menhan Afghanistan Sampaikan Pesan Siap Kerja Sama dengan Amerika
Melihat Pembersihan Ranjau Anti-Tank di Afghanistan
Afghanistan Butuh Bantuan Jangka Panjang Usai Dilanda Banjir Bandang
Hujan Lebat Picu Banjir Bandang di Afghanistan Tewaskan 50 Orang Tewas
PBB: Banjir Bandang di Afghanistan Tewaskan 300 Orang Lebih
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Pemimpin Hizbullah dan Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza, Bagaimana Peluangnya?
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Tolak Upah Murah hingga Outsourcing, Buruh Desak Cabut UU Cipta Kerja untuk 9 Alasan
Jalan-Jalan ke Belanda, Sissy Prescillia Tunjukkan Sepeda Lebih Banyak daripada Penduduk Lokalnya
Robot Bunuh Diri karena Capek Kerja, Memang Bisa?
BPBD Jakarta Benarkan Turap Longsor di Tol JORR Pesanggrahan Akibat Hujan Lebat, Akses Jalan Tertutup
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro