uefau17.com

Rusia Tangkap 8 Pelaku Serangan Jembatan Kerch Krimea - Global

, Krimea - Delapan orang termasuk lima orang Rusia ditangkap oleh Badan Keamanan Federal Moskow (FSB) atas ledakan yang merusak jembatan utama Krimea.

FSB mengatakan, ledakan pada Sabtu kemarin merusak Jembatan Kerch tersebut diorganisir oleh Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina dengan direkturnya yang bernama Kyrylo Budanov.

Dikutip dari laman standard.co.uk, Rabu (12/10/2022), Ukraina belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam aksi ledakan itu.

Ledakan di jembatan sepanjang 12 mil menghancurkan satu bagian jembatan yang untuk sementara menghentikan lalu lintas jalan.

Insiden itu juga menghancurkan beberapa tanker bahan bakar yang kala itu menuju semenanjung yang dicaplok dari negara tetangga Rusia selatan.

Jembatan Kerch merupakan sebuah proyek prestise yang dibuka secara pribadi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018.

Pada Senin kemarin pasukan Rusia melancarkan serangan rudal terhadap kota-kota Ukraina termasuk ibu kota Kyiv, yang kemudian dikatakan Putin sebagai pembalasan atas ledakan jembatan Krimea.

Setidaknya 19 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden tersebut.

Presiden Zelensky mendesak negara-negara di dunia untuk menghukum Rusia, dengan memberikan lebih banyak sanksi terkait aksi serangan Rusia ke Ukraina.

Sedikitnya 19 orang tewas dan puluhan lainnya terluka saat rudal Rusia menghantam wilayah di seluruh Ukraina, dikutip dari BBC.

Permintaan penjatuhan sanksi lebih banyak datang setelah Volodymyr Zelensky bertemu dengan pemimpin negara-negara G7 secara virtual -- sebuah meeting berstatus darurat pada Selasa kemarin.

Kelompok negara G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS berjanji akan terus memberikan dukungan "keuangan, kemanusiaan, militer, diplomatik, dan hukum" kepada Ukraina selama diperlukan.

Zelensky mengatakan: "Untuk gelombang teror baru seperti itu, harus ada gelombang baru tanggung jawab pada Rusia dengan pemberian sanksi baru."

"Negara teroris harus disingkirkan," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Serangan Balasan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan itu merupakan pembalasan atas ledakan di jembatan utama yang menghubungkan Rusia ke Krimea.

Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi luas terhadap bisnis Rusia serta sekutu Presiden Putin sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Sementara AS telah melarang semua impor minyak dan gas Rusia, UE enggan melakukannya karena bergantung pada Rusia untuk sekitar 40 persen dari kebutuhan gasnya.

3 dari 4 halaman

Vladimir Putin Ungkap Alasan Serang Ukraina Pakai 83 Rudal

Vladimir Putin mengatakan, serangan rudal mematikan pada Senin 10 Oktober 2022 yang menargetkan kota-kota di Ukraina sebagai pembalasan atas "aksi teroris" terhadap wilayah Rusia.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, presiden Rusia mengatakan Moskow telah meluncurkan serangan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur energi, militer dan komunikasi Ukraina pada Senin kemarin, dikutip dari Sky News, Selasa (11/10/2022).

Kota-kota termasuk ibu kota Kyiv, Lviv, Ternopil, Dnipro, Zhytomyr, dan Zaporizhzhia menjadi sasaran, dengan total 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Putin mengatakan, serangan itu sebagai pembalasan atas kehancuran Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan semenanjung Krimea.

Putin mengklaim Ukraina juga "mencoba meledakkan" pipa gas alam TurkStream.

Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin menambahkan: "Jika serangan berlanjut terhadap Rusia, tanggapannya akan jauh lebih keras."

"Tanggapan kami memiliki skala yang sama dengan ancaman terhadap Rusia."

"Jika ada upaya lebih lanjut untuk melakukan aksi teroris di wilayah kami, tanggapan Rusia akan keras."

Polisi Nasional Ukraina mengatakan, setidaknya 14 orang tewas dalam serangan itu dan 97 lainnya terluka di seluruh negeri.

Emine Dzhaparova, wakil menteri luar negeri Ukraina, mengatakan kepada Sky News bahwa serangan rudal berlanjut pada Senin sore, bukan di Kyiv, tetapi di kota-kota Ukraina lainnya.

Dia menambahkan bahwa sekitar 45 dari 83 rudal dicegat oleh pasukan Ukraina, termasuk sembilan drone kamikaze.

4 dari 4 halaman

Putin Beringas

Keberingasan Vladimir Putin menjadi-jadi. Serangan Rusia di beberapa kota besar Ukraina menunjukkan bahwa Moskow masih memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata presisinya dalam skala besar.

Juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, Rusia meluncurkan 83 rudal pada Senin (10/10).

Dikutip dari laman BBC, kemudian lebih dari 43 telah ditembak jatuh oleh pasukan udaranya. Rudal, senjata Kalibr, Iskander dan Kh-101 diluncurkan dari Laut Kaspia dan Hitam.

Tak hanya ibu kota Kiev, sejumlah serangan juga menghantam Lviv dan Odesa menggunakan senjata Tu-95 dari sejauh Laut Kaspia, lebih dari 900km (560 mil) jauhnya.

Sementara itu, sebelum serangan hari ini, tembakan rudal juga dilakukan Rusia akhir pekan ini di Zaporizhzhya, menurut militer Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat