uefau17.com

Gustavo Petro Menang Pilpres, Jadi Presiden Kiri Pertama di Kolombia - Global

, Jakarta - Politisi kiri Gustavo Petro mengalahkan raja konstruksi Rodolfo Hernandez dalam pemilihan Presiden Kolombia putaran kedua pada Minggu 19 Juni waktu setempat. Mantan gerilyawan itu akan menjadi presiden kiri pertama Kolombia, yang selama ini didominasi kubu kanan.

Mantan Wali Kota Bogota itu meraup 50,5 persen suara, mengalahkan pesaingnya dengan selisih lebih dari 700 ribu suara.

Senator berhaluan kiri itu berjanji akan melakukan perubahan sosial dan ekonomi secara signifikan. Gustavo Petro juga berjanji untuk memerangi ketidaksetaraan dengan pendidikan universitas gratis, reformasi pensiun dan pajak yang tinggi atas tanah tidak produktif.

Pendukung Gustavo Petro, Alejandro Forero (40) yang menggunakan kursi roda, menangis saat melihat hasil pilpres Kolombia di Bogota, seperti dilansir Antara, Senin (20/6/2022). "Terima kasih Tuhan. Saya tahu dia akan menjadi presiden yang baik dan dia akan membantu kita yang paling tidak beruntung," kata Forero.

Beberapa orang menari di jalan dekat tempat pemungutan suara terbesar di Bogota, meskipun hujan terus turun.

Kemenangan Gustavo Petro menambahkan Kolombia ke dalam daftar negara-negara Amerika Latin yang telah memilih kaum progresif dalam beberapa tahun terakhir. "Kekuatan institusional Kolombia dan supremasi hukum tampak cukup kuat bagi negara untuk menjaga stabilitas ekonomi," kata Daniela Cuellar dari FTI Consulting. "Kebijakan Petro akan lebih moderat."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wakil Presiden Wanita Kulit Hitam Pertama

"Bahkan jika dia mencoba untuk meloloskan reformasi radikal, dia tidak memiliki dukungan kongres untuk mengimplementasikannya," imbuh Cuellar.

Gustavo Petro, 62 tahun, mengaku pernah disiksa militer ketika ditahan karena keterlibatannya dengan gerilyawan, dan potensi kemenangannya membuat pejabat tinggi angkatan bersenjata bersiap untuk perubahan.

Calon wakil presiden Petro, Francia Marquez, seorang ibu tunggal dan mantan pembantu rumah tangga, juga akan mencetak sejarah sebagai wakil presiden wanita kulit hitam pertama di negara itu. "Saya harap pria ini memenuhi harapan putri saya, dia sangat percaya pada janjinya," tambah Vargas, yang mengatakan dia tidak pernah memilih.

Petro juga telah berjanji untuk sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai 2016 dengan pemberontak FARC dan akan melakukan pembicaraan dengan gerilyawan ELN yang masih aktif.

Sementara itu tokoh konstruksi sayap kanan Rodolfo Hernández mengakui kekalahan dalam video pendek di media sosial. "Seperti yang saya katakan selama kampanye, saya menerima hasil pemilihan ini," kata Hernandez.

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat