, New York - Penembak yang melukai Presiden Ronald Reagan pada tahun 1981 dibebaskan. John Hinckley Jr dibebaskan dari pengawasan pengadilan pada Rabu 15 Juni 2022.
Hal ini secara resmi mengakhiri pengawasan oleh para profesional hukum dan pakar kesehatan mental selama puluhan tahun yang diberlakukan kepadanya.
Baca Juga
"Setelah 41 tahun 2 bulan dan 15 hari, AKHIRNYA KEBEBASAN!!!" cuit Hinckley di Twitter tak lama setelah pukul 12.00 malam seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (16/6/2022).
Advertisement
Sejak September 2022 John Hinckley Jr telah mengharapkan pencabutan semua pembatasan yang diberlakukan terhadapnya.
Hakim Pengadilan Distrik Amerika Serikat, Paul L. Friedman, di Washington mengatakan ia akan membebaskan Hinckley pada 15 Juni jika ia secara mental stabil, ke komunitas Virginia di mana ia tinggal sejak tahun 2016.
Hinckley yang menembak presiden AS itu dibebaskan dari hukuman penjara dengan alasan gangguan jiwa, menghabiskan beberapa dekade sebelumnya di sebuah rumah sakit jiwa di Washington.
Beberapa bulan terakhir ini, setelah hakim melonggarkan pembatasan dirinya sebelum mencabut pembatasan itu secara penuh, Hinckley telah memiliki hampir 300.000 pengikut di Twitter dan YouTube. Tetapi laki-laki berusia 67 tahun yang telah beruban itu masih sangat dikenal setelah ia menembak dan melukai presiden Amerika Serikat ke-40 dan beberapa orang lainnya di luar sebuah hotel di Washington.
Namun saat ini para sejarawan mengatakan Hinckley merupakan jawaban atas pertanyaan terbaik dalam sebuah pertunjukkan kuis dan seseorang yang secara tidak sengaja membangun persona Reagan sebagai seorang legenda.
Hinckley juga dinilai mengilhami dorongan untuk memberlakukan pengendalian senjata api yang lebih ketat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Presiden AS Gerald Ford Lolos dari Upaya Pembunuhan Pertama
Pada 5 September 1975, Presiden Amerika Serikat Gerald Ford selamat dari upaya pembunuhan terhadap dirinya di Sacramento, California.
Penyerang, seorang wanita muda mungil, berambut merah, berwajah bintik-bintik bernama Lynette Fromme, mendekati presiden ketika dia berjalan di dekat California Capitol dan mengangkat pistol kaliber 0,45 ke arahnya.
Sebelum dia bisa melepaskan tembakan, agen Secret Service menyergapnya dan menjatuhkannya ke tanah, demikian seperti dikutip dari History, Minggu (5/9/2021).
Tujuh belas hari kemudian, seorang wanita lain, Sara Jane Moore, seorang akuntan yang tidak stabil secara mental, mencoba membunuh Ford ketika dia berada di San Francisco.
Usahanya digagalkan oleh seseorang yang secara naluriah meraih lengan Moore ketika dia mengangkat pistol.
Meskipun dia melepaskan satu tembakan, peluru tidak mengenai targetnya. Orang tersebut, mantan veteran Marinir dari Perang Vietnam bernama Oliver Sipple, mendapatkan ucapan terimakasih secara terbuka dari presiden Ford tiga hari kemudian.
Advertisement
Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln Tewas Ditembak
14 April 1865, Amerika Serikat berkabung. Pemimpin yang dielu-elukan oleh rakyatnya telah mangkat.
Presiden ke-16 Negeri Paman Sam, Abraham Lincoln, tewas ditembak oleh aktor panggung ternama dan pendukung Konfederasi, John Wilkes Booth, di Ford's Theater, Washington DC. Ia juga menjadi otak di balik rencana pembunuhan.
Seperti dikutip dari History, insiden itu terjadi hanya berselang lima hari, setelah Jenderal Konfederasi, Robert E. Lee, dan pasukannya menyerah kepada Letnan Jenderal Ulysses S. Grant dan Tentara Potomac di Gedung Pengadilan Appomatox, Virginia.
Pernyataan dari Jenderal Lee sekaligus menandai berakhirnya perang saudara yang mendera Amerika Serikat selama empat tahun. Kala itu, banyak yang menganggap serangan terhadap Presiden Lincoln sebagai bagian dari konspirasi besar untuk membangkitkan Konfederasi.
Ada tiga nama yang disebut sebagai konspirator Booth yaitu Lewis Powell, David Herold dan George Atzerodt.
Powell dan Herold ditugaskan untuk membunuh Menteri Luar Negeri, William H. Seward, sedangkan Atzerodt ditugaskan membunuh Wakil Presiden Andrew Johnson.
Dengan menyingkirkan tiga tokoh penting dalam pemerintahan, Booth dan para konspiratornya berharap bisa mengganggu sistem pemerintahan Amerika Serikat.
Pada mulanya, Booth berencana menculik Presiden Lincoln dan membawanya ke Richmond, ibu kota Konfederasi. Namun pada 20 Maret 1865, Presiden Lincoln membatalkan kunjungannya di lokasi yang telah dinanti Booth dan enam rekannya.
Saat Konfederasi sedang di ambang kehancuran, Booth bertekad untuk menyelamatkannya meski terbilang nekat. Mengetahui sang presiden akan menyaksikan pertunjukan teater berjudul Our American Cousin di Ford's Theater pada 14 April, Booth berencana membunuhnya di sana.
Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Booth menyusup ke ruang VIP dan mendapati sang presiden yang sedang asyik menonton drama. Tanpa pikir panjang, ia mengeluarkan sepucuk senjata api dari balik mantelnya dan membidik sang presiden dari belakang, dengan jarak tiga atau empat kaki.
Setelah peluru dimuntahkan, Booth melompat dari balkon dan berteriak, "Sic semper tyrannis! (Untuk para tirani) Selatan sudah membalas!"
Akibatnya, Booth menderita patah kaki tetapi ia masih mampu kabur dengan menunggang kuda.
Keesokan harinya pada pukul 07.22, Presiden Lincoln dinyatakan wafat di Petersen House, di seberang jalan dari teater tersebut.
Angkatan Darat AS langsung melakukan pengejaran terhadap Booth dan berhasil memojokkannya di sebuah gudang di dekat Bowling Green, Virginia. Booth diduga tewas bunuh diri setelah pasukan AS membakar tempat persembunyian itu.
Di satu sisi, rencana para konspirator Booth tak ada yang berhasil. Semuanya gagal total. Powell hanya melukai Seward, sedangkan Atzerodt, yang akan membunuh Johnson, hilang rimbanya dan kabur.
Delapan orang lain didakwa terlibat dalam konspirasi pembunuhan Presiden Lincoln. Empat orang dihukum gantung dan empat lainnya dipenjara seumur hidup. Jenazah Presiden Lincoln dimakamkan pada 4 Mei 1865 di Springfield, Illinois, Amerika Serikat.
Presiden AS McKinley Ditembak dari Jarak Dekat
Pada tanggal 6 September tahun 1901, ribuan orang tengah berkerumun ingin bersalaman dengan presiden AS ke-25, William McKinley yang sedang mengunjungi ke pameran Pan-American di Buffalo, New York.
Sore itu, semua tampak normal-normal saja. McKinley yang dikenal sebagai sosok presiden ramah bersiap menyapa masyarakat, yang setia menunggu di luar gedung selama berjam-jam. Namun siapa sangka, salah seorang di antara kerumunan massa itu ternyata berniat membunuhnya.
Pada pukul 16.00, pintu gedung pun dibuka, masyarakat berbaris memasuki gedung, satu per satu bersalaman dengan sang presiden sambil membisikkan, "Senang bertemu Anda, Pak Presiden."
McKinley merupakan presiden yang amat populer kala itu, ia baru terpilih kembali menjabat sebagai presiden untuk periode kedua. Masyarakat girang bisa memiliki kesempatan untuk bertemu langsung dengan orang nomor satu itu.
Tepat pada pukul 16.07, seorang warga bernama Leon Czolgosz mendapat giliran untuk bersalaman dengan McKinley. Tak ada yang menyangka, ia bermaksud untuk menembak sang presiden.
Di tangan kanannya, telah terselip pistol kaliber 32 yang ditutupi dengan saputangan.
Sang presiden dan juga pengawalnya melihat ada saputangan menutupi tangan Czolgosz, tapi mereka tak menganggapnya sebagai suatu ancaman. Sebab, hari itu sangat panas, jadi banyak orang yang membawa saputangan untuk menghapus keringat di wajah mereka.
Ketika Czolgosz mendekati presiden dan hendak bersalaman, ia langsung melepaskan 2 tembakan. Sang presiden pun jatuh tersungkur ke tanah. Pelaku yang mencoba untuk melepaskan tembakan ketiga, akhirnya dibekuk satuan pengawal presiden.
Czolgosz pun segera diamankan dan diseret. Warga yang kaget melihat langsung penembakkan itu langsung menyerukan, "Hukum dia!'
McKinley yang bersimbah darah pun dilarikan ke ruang gawat darurat yang berada di dalam gedung. Ia teringat akan istrinya, Ida McKinley dan memberi pesan kepada orang-orang di sekelilingnya, "Berhati-hatilah memberitahukan hal ini kepada istriku," seperti dikutip dari American President History.com.
Sebuah peluru mengenai tulang dada bagian kanannya, sedangkan peluru lain mengenai organ dalam perutnya. Operasi pun dilakukan oleh Dokter Matthew Mann, itupun dalam kondisi yang sulit dengan sedikit cahaya, karena tidak ada listrik di dalam gedung itu.
Peluru yang bersarang di dadanya akhirnya berhasil dikeluarkan, namun operasi pengangkatan sisa peluru di perutnya sulit dilakukan. McKinley akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan lanjutan.
Beberapa hari kemudian, Presiden McKinley berangsur pulih. Masyarakat pun lega mendengar kabar itu. Namun akibat infeksi yang terjadi dalam tubuh, kondisinya dikabarkan memburuk pada Jumat 13 September 1901. Ia pun meninggal pada keesokan harinya.
Kabar tersebut kemudian menyebar ke seluruh antero negeri. Duka meliputi AS.
Terkini Lainnya
Massoud Pezeshkian Satu-satunya Capres Moderat Unggul Tipis Pilpres Iran, Bakal Ada Putaran Kedua?
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Taiwan Rilis Peringatan Perjalanan Warganya Hindari ke China, Imbas Ancaman Hukuman Mati
Presiden AS Gerald Ford Lolos dari Upaya Pembunuhan Pertama
Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln Tewas Ditembak
Presiden AS McKinley Ditembak dari Jarak Dekat
VOA Indonesia
Ronald Reagan
penembak
John Hinckley Jr
Presiden AS
Rekomendasi
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Taiwan Rilis Peringatan Perjalanan Warganya Hindari ke China, Imbas Ancaman Hukuman Mati
Poin Penting Debat Capres AS Joe Biden Vs Donald Trump Soal Inflasi, Aborsi dan Perang Rusia Ukraina
Israel Izinkan 68 Orang di Gaza Ikut Evakuasi Medis Pertama Sejak Mei, Termasuk 19 Anak
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Afrika Selatan Akan Populerkan Daging Zebra untuk Genjot Lapangan Kerja dan Konservasi
Pakar: Deepfake dari AI pada Masa Kampanye Pemilu AS Sangat Berbahaya
Kisah Sukses Diaspora Indonesia di AS Jualan Es Krim, Omzetnya Hampir Rp1 Miliar
Aturan Baru Debat Capres AS 27 Juni 2024 Joe Biden Vs Donald Trump, Salah Satunya Tak Ada Penonton Langsung
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
PDIP Siap Bentuk Poros Bareng PKB di Jakarta, Usung Andika Perkasa?
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
Nonton Music Video Difki Khalif - Lamunan di Kota Itu di Vidio, Bawa Romansa dan Nostalgia
Neta S Station Wagon Segera Meluncur, Ketahuan Sedang Uji Coba Jalan
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan Penetapan Pegi Setiawan sebagai Tersangka
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Dua Korban Longsor di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Orang Lagi Masih Pencarian
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
15 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024