Sarlahi - Rewati Panta adalah ketua dari Partai Komunis Nepal yang berkuasa di Distrik Sarlahi selatan. Dia telah terlibat dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang Virus Corona COVID-19 di daerah pemilihannya.
Panta dinyatakan positif COVID-19 pada bulan lalu setelah bekerja selama berbulan-bulan di garis depan bersama petugas kesehatan, untuk menahan penyebaran Virus Corona COVID-19 di negara Himalaya tersebut.
Terlepas dari semua pekerjaan yang telah ia lakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap Virus Corona COVID-19, ia tetap diperlakukan dengan tidak baik setelah jatuh sakit oleh pemilik apartemen, para tetangga, dan bahkan beberapa kerabatnya.
Advertisement
"Setelah tertular virus, saya pindah ke apartemen teman yang tidak terpakai untuk isolasi diri. Pada hari yang sama, tiga orang yang tinggal di gedung meninggalkan apartemen mereka setelah mengetahui bahwa saya tertular COVID-19," kata Panta kepada DW seperti dikutip Senin (28/9/2020).
Alasan utama di balik keputusan Panta untuk pindah ke apartemen temannya adalah untuk melindungi ibunya yang sudah tua dan penyakitan.
Saksikan Juga Video Ini:
Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur masih meneliti mutasi virus Corona Q677H. Mutasi Q677H baru-baru ini ditemukan dari hasil sampel pasien COVID-19 di Surabaya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Insiden Perlakuan Tidak Pantas yang Mengkhawatirkan
![[Fimela] ilustrasi virus Corona](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/x6l3vgJDF72-qCBD0Y9HQzz1EOo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3226661/original/067860700_1626608313-Bed_perawatan_di_Rumah_Oksigen_Gotong_Royong_sedang_ditata.jpg)
Perlakuan tidak pantas yang dialami Panta bukanlah insiden terisolasi di Nepal; banyak orang yang menderita Virus Corona COVID-19 mengatakan mereka dilecehkan dan dipermalukan masyarakat.
Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Nepal, kasus pelecehan korban COVID-19 telah banyak dilaporkan di berbagai kabupaten dan kota. Awal September ini, Bimala Khaling Rai dan anaknya yang berusia 22 bulan terpaksa meninggalkan kamar kontrakan mereka di Kathmandu setelah dinyatakan positif Virus Corona COVID-19.
Pada 22 Maret, Prasiddhi Shrestha, seorang gadis berusia 19 tahun, tertular Virus Corona COVID-19 hanya lima hari setelah kembali dari Prancis. Ia menjadi sasaran cibiran di media sosial setelah beberapa orang menyebutnya sebagai "super spreader" atau "penyebar super" dari Virus Corona COVID-19.
"Saya mengarantina diri setelah tiba di Kathmandu. Saya bahkan tidak memeluk ibu saya," kata Shrestha kepada DW. "Tapi media sudah mencap saya sebagai 'penyebar virus'. Saya bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan dari beberapa pengguna media sosial," ucapnya.
"Mengejek serta pelecehan publik hanya melemahkan kepercayaan orang-orang dalam perjuangan mereka melawan virus," tambah Shrestha, dengan alasan bahwa hal tersebut hanya memaksa orang untuk menyembunyikan penyakit mereka.
Hingga Selasa 22 September, Nepal telah mencatat lebih dari 65.000 kasus Virus Corona COVID-19 dan 417 kematian terkait. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia Selatan lainnya.
Advertisement
Stigma Terhadap Petugas Kesehatan
![[FEATURE] Ancaman Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yFr8mQmBqe_EFg67hi0LkDlOqUQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3044727/original/043940800_1581138377-20200208-Virus-Corona-Ancam-Kesehatan-Dunia-1.jpg)
Pelecehan yang dialami dalam kasus Virus Corona COVID-19 ini tidak terbatas hanya kepada pasien. Petugas kesehatan juga menghadapi ancaman pelecehan.
Pada Agustus, beberapa orang di daerah Kathmandu menuntut penggusuran para petugas kesehatan yang tinggal di sebuah rumah. Para petugas kesehatan ini bekerja di rumah sakit yang dikelola pemerintah dan telah menggunakan rumah tersebut untuk tempat pengisolasian diri.
Dilaporkan bahwa para pekerja yang mengangkut pasien COVID-19 atau mereka yang meninggal karena virus telah menghadapi pelecehan dari masyarakat. Buddha Krishna Bagh, yang telah mengemudikan mobil jenazah selama 18 tahun, mengatakan kepada portal berita lokal bahwa sikap orang-orang terhadapnya berubah setelah mereka mengetahui bahwa ia membawa mayat korban COVID-19.
Lochan Karki, presiden dari Asosiasi Medis Nepal, mengatakan kepada DW bahwa organisasinya telah menerima lebih dari dua lusin laporan penganiayaan dan ancaman terhadap petugas kesehatan dari berbagai bagian negara. Ia mengatakan bahwa kejadian-kejadian demikian terus terjadi karena minimnya tindakan hukum terhadap para pelaku.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa pemerintah Nepal belum berbuat banyak untuk menyebarkan kesadaran akan Virus Corona COVID-19 sejak dimulainya pandemi.
"Di negara lain, petugas kesehatan dipuji atas pekerjaan mereka melawan COVID-19. Sayangnya, dokter dan staf kesehatan kami berakhir dilecehkan," kata Charan Prasai, koordinator kelompok hak asasi Komite Pengawas Akuntabilitas.
Pihak Berwenang Berjanji untuk Mengambil Tindakan
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah mendorong orang-orang untuk menjaga jarak secara fisik dan mengenakan masker di publik.
Chakra Bahadur Budha, juru bicara Kementrian Dalam Negeri, mengatakan kepada DW bahwa pemerintah akan menindak orang-orang yang melecehkan korban Virus Corona COVID-19 dan para petugas kesehatan. Namun demikian, ia mengatakan bahwa pemerintah hanya dapat “mengambil tindakan atas pengaduan yang terdaftar”.
"Kita tidak dapat menanggapi setiap laporan media atau posting di sosial media," kata Budha kepada DW.
Daman Nath Dhungana, mantan ketua parlemen, mengatakan kepada DW bahwa pemerintah perlu menunjukkan kebijaksanaan lebih untuk mendesak pihak berwenang agar bekerja keras selama masa luar biasa ini. "Pandemi sedang menguji sistem kami. Ada perbedaan antara mengeluarkan perintah dan menerapkannya," ujarnya.
Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19
![Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5OXs5oCFSdZDP6NQxgtTmmwl2Iw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3205862/original/002455900_1597151880-Infografis_menanti_hasil_uji_calon_vaksin_covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Saksikan Juga Video Ini:
Insiden Perlakuan Tidak Pantas yang Mengkhawatirkan
Stigma Terhadap Petugas Kesehatan
Pihak Berwenang Berjanji untuk Mengambil Tindakan
Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19
Corona
COVID-19
DW
virus corona
Nepal
Pasien Corona
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System