, Canberra - Tim ilmuwan dari Australia gagal menemukan tanda-tanda kehidupan setelah memeriksa 10 juta bintang. Tak ada pula tanda-tanda teknologi alien.
Dilaporkan New York Post, Senin (14/9/2020), proyek pencarian itu dilaksanakan astronom dari Australia. Ilmuwan menggunakan radio teleskop yang kuat untuk mengecek galaksi Bima Sakti.
Advertisement
Baca Juga
FOTO: Galaksi Bima Sakti Hiasi Langit Malam Suriah
VIDEO: Ada 36 Peradaban Alien Hidup di Galaksi Kita, Serius?
Peneliti Temukan Galaksi Tertua, Terlihat Seperti Galaksi Kita
Peneliti berasal dari CSIRO Astronomy and Space Science dan International Centre for Radio Astronomy Research di Curtin University. Hasil studi itu diterbitkan di Publications of the Astronomical Society of Australia.
Studi tersebut mencari tahu apakah ada peradaban yang mencapai level yang serupa seperti peradaban manusia. Apabila memang ada, maka peneliti dapat mendeteksi sinyal radio mereka.
Saat melakukan scanning di 10 juta lebih bintang, dan beberapa exoplanet, peneliti tidak menemukan tanda-tanda extraterrestrial intelligence (kecerdasan di luar bumi).
Namun, masih ada kemungkinan kalau ada sinyal-sinyal dari peradaban yang belum sampai ke Planet Bumi. Keterbatasan lain adalah sinyal radio bukanlah indikator yang bisa diandalkan untuk mengecek kehidupan cerdas di luar angkasa.
Meski saat ini ilmuwan belum berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan di bintang lain, ada kemungkinan kehidupan bisa terdeteksi jika ada pengembangan teleskop luar angkasa yang lebih kuat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Proses Terbentuknya Lubang Hitam di Galaksi
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Astronom Temukan Galaksi Cincin Api Langka dari Periode Awal Alam Semesta
![Para astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions (ASTRO 3D) telah menemukan jenis galaksi langka yang disebut sebagai "cincin api kosmik." (Photo credit by: James Josephides/Swinburne Astronomy Productions)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/JzgP2nuc3EKFSvlBcUgF8JSSiwQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3136971/original/016533800_1590481193-Photo_credit_by_James_Josephides__Swinburne_Astronomy_Productions.jpg)
Para astronom menemukan sebuah galaksi yang memiliki bekas luka kekacauan kosmik pada masa-masa awal Alam Semesta, atau 10,8 miliar tahun lalu. Galaksi ini seperti donat raksasa dengan lubang besar yang menembus tepat ke tengahnya, bukan gumpalan atau piringan bintang, seperti kebanyakan galaksi.
Jenis galaksi langka itu diklasifikasikan sebagai galaksi cincin.
Objek yang dinamai R5519 ini merupakan galaksi cincin tumbukan pertama yang ditemukan lebih dari beberapa ratus tahun cahaya jauhnya sehingga menjadikan satu-satunya objek yang dikenal di awal Alam Semesta.
Seorang astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions (ASTRO 3D) di Australia, Tiantian Yuan mengatakan, objek ini merupakan yang sangat tidak biasa dan belum pernah terlihat sebelumnya.
Tepi luar cincin R5519 berukuran cukup besar menurut penemuan, yaitu sekitar 42.400 tahun cahaya (rata-rata). Sedangkan lubang di bagian tengah cincin berukuran sekitar 17.612 tahun cahaya, tanpa jejak tampilan penuh bintang yang terdeteksi yang biasanya mengisi pusat galaksi, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa 26 Mei 2020.
Advertisement
Tingkat Tinggi Pembentukan Bintang
![Galaksi Bima Sakti Hiasi Langit Malam Suriah](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/67zREdIVBinNWZl9VG7NqUImx4k=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3165466/original/002779900_1593427670-20200629-Galaksi-Bima-Sakti-3.jpg)
Di cincinnya, R5519 menunjukkan tingkat tinggi pembentukan bintang yaitu sekitar 80 massa matahari, dari bintang baru lahir setiap tahunnya.
Gangguan gravitasi adalah yang tertunjuk dalam hal ini, dapat dikatakan galaksi lain yang menembus R5519, dan mengirimkan gelombang kepadatan yang merambat secara radial ke arah luar.
Ketika gas dan debu di galaksi didorong dan dipadatkan gelombang-gelombang ini, dikatakan dapat memicu pembentukan bintang dengan memfasilitasi keruntuhan gravitasi dari rumpun debu yang berubah menjadi bayi bintang-bintang.
Galaksi cincin dari jenis ini sangat langka di alam semesta lokal, yaitu 1.000 kali lebih jarang daripada galaksi cincin yang dibentuk oleh proses yang kurang keras.
Penemuan R5519 menunjukkan bahwa galaksi cincin tumbukan jarang terjadi di awal Semesta seperti halnya di masa kemudian, kata para peneliti mengenai penemuan galaksi tersebut.
Tetapi kesempatan untuk mempelajari pembentukan galaksi-galaksi cakram seperti Bima Sakti juga ditawarkan dari penemuan ini, karena untuk membentuk cincin, simulasi menunjukkan bahwa galaksi perlu cakram tipis sebelum ditumbuk.
Terkini Lainnya
FOTO: Galaksi Bima Sakti Hiasi Langit Malam Suriah
VIDEO: Ada 36 Peradaban Alien Hidup di Galaksi Kita, Serius?
Peneliti Temukan Galaksi Tertua, Terlihat Seperti Galaksi Kita
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Astronom Temukan Galaksi Cincin Api Langka dari Periode Awal Alam Semesta
Tingkat Tinggi Pembentukan Bintang
bintang
kehidupan luar bumi
Ilmuwan
Rekomendasi
Ilmuwan Beberkan Alasan Ketika Seseorang Merinding
Ilmuwan China Kembangkan Robot Seks Pakai AI, Bisa Diajak Ngobrol Lebih Intim
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan: Perubahan Iklim Bikin Brasil Berisiko Terkena Bencana Banjir 2 Kali Lebih Besar
Ilmuwan Tampan Asal China Risih Usai Fotonya Saat Muda Tersebar di Media Sosial
Ilmuwan: Kemunculan Topan Remal di Bangladesh Efek dari Perubahan Iklim
Ilmuwan Ciptakan Robot Lebah Raksasa Super Canggih
Hewan-hewan Misterius yang Masih Sulit Diteliti untuk Dikenali oleh Ilmuwan
Penjelasan Keberadaan Alien Menurut Para Ilmuwan
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
Tornado Dahsyat di Shandong China Bunuh 1 Warga, 79 Orang Lainnya Terluka
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Banjir Rendam Rel Kereta Stasiun Kebayoran - Pondok Ranji, Perjalanan Terlambat
Pria Ini Jadi Korban Penyekapan dan Dianiaya Berbulan-bulan Akibat Bisnis Jual Beli Mobil, Polisi Lamban?
Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia
DPRD Minta Pj Wali Kota Malang Patuh Aturan, Segera Mundur Jika Maju Pilkada 2024
4 Langkah Ini Bisa Hilangkan Rasa Pahit pada Lobak Putih
Serius Garap Ekosistem EV, Aion Gandeng PLN untuk Tambah SPKLU di Jakarta
Zodiak-zodiak yang Tidak Cocok Satu Sama Lain, Kamu Gimana?
Manchester United dan Manchester City Berebut Bocah 16 Tahun dari Tottenham
BNI Siapkan Kocek Rp 1,9 Triliun untuk Belanja IT
Jadi Mualaf, Marcell Darwin Tiap Malam Hafalan Surat Pendek Bareng Anak: Istri Kayak Guru Ngaji
Kumpulan Hoaks Seputar Peristiwa di Malang, Simak Faktanya
Properti Murah-Diskon Besar di Jerman, Italia, dan Swedia, Rumah 150 Meter Persegi Hanya Rp265 Ribu