, Jakarta - 18 tahun lalu, teror terbesar sepanjang sejarah mengguncang Amerika Serikat. 11 September 2001 gedung kembar yang menjadi pusat bisnis AS, World Trade Center runtuh dihantam dua pesawat bajakan teroris.
Satu pesawat lainnya dijatuhkan di Markas Militer AS, Pentagon.
Teror yang dikenal dengan tragedi 9/11 mengakibatkan sekitar 3.000 orang tewas, termasuk 400 petugas penyelamat yang tengah mengevakuasi korban, ikut kandas terbenam di lokasi. Hampir semua mata tertuju pada pesawat yang menghantam dan gedung yang runtuh.
Advertisement
Setelah 18 tahun berlalu, salah satu keluarga korban tragedi 9/11 mengungkap kisah haru di balik pesan terakhir dari yang terkasih. Sementara kisah lainnya beredar dalam rekaman percakapan menjelang ajal menjemput mereka.
Berikut kisahnya yang rangkum dari news.com.au, Rabu (11/9/2019):
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Senin, 11 September 2017, bertepatan dengan peringatan 16 tahun serangan teroris yang menewaskan setidaknya 3.000 orang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Aku kepanasan...
![Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Di kejauhan, asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/DR9nUxVdMMhSuvw2Ob_vNuB7lGE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2356083/original/_York_pada_saat_tragedi_11_September_2001._Di_kejauhan__asap_yang_mengepul_bersumber_dari_menara_kembar_World_Trade_Center_sehabis_dihantam_dua_pesawat__yang_membuat_kedua_gedung_runtuh__AP_PHOTO_.jpg)
Mimpi Melissa Doi menjadi seorang ballerina kandas akibat tragedi 11 September 2001. Lulusan Universitas Northwestern yang bekerja sebagai manajer di IQ Financial Systems itu terjebak dalam gedung yang jadi target para militan.
Rekaman suaranya menjadi bukti detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput. Saat ia menghubungi layanan darurat 911 dari lantai 83 Menara Selatan, 2 World Trade Center.
Doi: Di sini sangat panas ... saya tak bisa merasakan udara lagi!
911: OK ...
Doi: Yang saya lihat hanyalah asap.
Doi: Oke sayang, saya minta maaf, tunggu sebentar, tetap tenang dengan saya, tetap tenang, dengarkan, dengarkan, saya sedang merekam percakapan ini, tunggu sebentar ...
Doi: saya akan mati, bukan?
911: Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, cobalah untuk berdoa bu
Doi: saya akan mati.
911: Anda harus berpikir positif, karena Anda harus saling membantu untuk turun dari lantai itu.
Doi: saya akan mati.
911: Sekarang tetap tenang, tetap tenang, tetap tenang, tetap tenang.
Doi: Tuhan Tolong ...
Rekaman suara Doi kemudian terputus.
Advertisement
2. Aku belum siap mati...
![Manhattan, Kota New York pada saat tragedi 11 September 2001. Asap yang mengepul bersumber dari menara kembar World Trade Center sehabis dihantam dua pesawat, yang membuat kedua gedung runtuh (AP PHOTO)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zT3PkDVTveT3pXhpy8aetotIJJc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2356082/original/tan__Kota_New_York_pada_saat_tragedi_11_September_2001._Asap_yang_mengepul_bersumber_dari_menara_kembar_World_Trade_Center_sehabis_dihantam_dua_pesawat__yang_membuat_kedua_gedung_runtuh__AP_PHOTO_.jpg)
Kevin Cosgrove ada di lantai 105 gedung yang sama ketika dia menelepon layanan darurat dari kantor pada pukul 9.54 pagi. Ayah tiga anak berusia 33 tahun itu terperangkap di kantor bersama rekan kerja Doug Cherry.
Mereka mencoba untuk bernapas di tengah kepulan asap hitam yang begitu tebal di bangunan tempat kerjanya.
Cosgrove: Nyonya, ada dua orang di kantor ini. Kami belum siap untuk mati tetapi kondisinya semakin buruk.
911: Kami menuju ke sana.
Cosgrove: ... Ada asap yang sangat tebal.
911: Duduklah di tempat yang aman dan kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin.
Cosgrove: Saya tahu Anda memiliki banyak orang di dalam gedung tetapi kami berada di atas. Asapnya juga naik. Ayolah, saya hampir tidak bisa bernapas sekarang - tidak bisa melihat. Benar-benar dalam kondisi buruk, semuanya hitam. Kami pria muda, belum siap untuk mati.
911: Halo?
Cosgrove: Halo ... ada tiga orang di sini, dua jendela rusak ... Ya Tuhan - oh!
Panggilan teleponnya berakhir tiba-tiba, lalu terdengar suara jeritan dan puing-puing jatuh saat panggilan terputus.
3. Kami tak bisa bernapas...
![Mengenang 15 Tahun Pascaserangan 11 September 'Nine Eleven'](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/34-uY1JLZdOzou2wrYdwKU11qn4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1342705/original/067090900_1473567271-nine-eleven.jpg)
Betty Ong adalah pramugari di American Airlines Flight 11 dari Boston ke Los Angeles, pesawat pertama yang dibajak.
Dia menelepon American Airlines dan Nydia Gonzalez (AAL), agen yang beroperasi, menggunakan Airfone di belakang pesawat. Ini bagian dari percakapan terakhirnya.
Ong: Kokpit tidak menjawab. Ada yang ditikam di kelas bisnis, dan saya pikir ada zat kimia yang membuat kami tak bisa bernapas. Saya tak tahu, saya pikir kita dibajak ... nama saya Betty Ong. Saya Nomor 3 di Penerbangan 11.
AAL: ... Bisakah Anda menggambarkan orang itu, yang ada di kelas bisnis?
Ong: Saya - saya duduk di belakang, seseorang kembali dari kelas bisnis. (Hening) Jika Anda dapat bertahan selama satu detik, mereka akan kembali...
Latar: Saya tidak tahu, tetapi Karen dan Bobby ditikam.
Ong: Kami - Nomor 1 kami ditikam. Kepala pramugari kami ditikam. Ah, tidak ada yang tahu siapa yang menikam siapa dan kita bahkan tidak bisa naik ke kelas bisnis sekarang karena tidak ada yang bisa bernapas. Nomor 1 kami - ditikam sekarang. Dan Nomor 5. Penumpang kelas satu kami itu, pramugari kapal kelas satu dan kepala pramugari kami telah ditusuk dan kami tidak bisa sampai ke kokpit, pintu tidak bisa terbuka. Halo? ... Adakah yang bisa naik ke kokpit? Kita bahkan tidak bisa masuk ke kokpit. Kami tidak tahu siapa yang ada di sana.
AAL: Jika mereka cerdas, mereka akan menutup pintu, dan -
Ong: Saya minta maaf?
AAL: Apakah mereka tidak membuat kokpit steril?
Ong: Saya pikir orang-orang itu di sana. Mereka mungkin pergi ke sana - pintunya macet ... Tak ada yang bisa menghubungi kokpit. Kami bahkan tidak bisa masuk ke dalam.
(American Airlines menyampaikan informasi ke saluran darurat)
AAL: Apa yang terjadi, Betty? Betty, bicaralah padaku. Betty, kamu di sana? Betty? (Hening) Apakah kami terputus? Ok, sepertinya demikian ...".
Advertisement
4. Aku selalu mencintaimu...
![Misteri Angka 11 Pada Peristiwa Pengeboman Gedung WTC](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sjiSrQ2sBTFGunWoSThBVG_Yk3E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/985542/original/037971700_1441968963-wtc.jpg)
Melissa Harrington Hughes baru satu hari di New York untuk urusan bisnis. Saat terjebak di gedung itu, dia menghubungi suaminya, Sean di San Francisco.
Sambil terisak, ia menyampaikan pesan terakhir kepada pasangan hidupnya.
"Aku hanya ingin memberi tahu bahwa aku mencintaimu dan tengah terjebak di gedung ini di New York," katanya di pesan suara untuk sang suami.
"Ada banyak asap dan aku hanya ingin kamu tahu aku selalu mencintaimu."
5. Maafkan Aku...
![Pria terjun dari WTC](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/VJAveZiTAbd4R57DAocchcRg-Ds=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1763754/original/002867100_1510123535-Dis13.jpg)
Ceece Lyles adalah seorang pramugari yang bekerja di pesawat United Airlines Penerbangan 93. Ketika pesawat itu dibajak pada 11 September, ibu empat anak itu menelepon ke rumah dua kali, tetapi tidak dapat menghubungi suaminya yang seorang polisi karena sedang tidur setelah tugas malam.
United 93 adalah pesawat tempat para penumpang dan awak pesawat memutuskan untuk melawan para pembajak, dan ketika bentrokan terjadi kapal terbang itu jatuh di Pennsylvania, hanya 200 kilometer barat laut Washington, DC.
Diyakini mereka mencegah tragedi yang lebih buruk, dan lagi banyak nyawa hilang.
"Hai sayang," kata Lyles di layanan pesan suara-nya. "Saya - sayang, kamu harus mendengarkanku dengan baik. Aku berada di pesawat yang dibajak. Aku di pesawat, menelepon dari pesawat.
"Aku ingin memberitahumu bahwa aku mencintaimu. Tolong beri tahu anak-anak bahwa aku sangat mencintai mereka. Maafkan aku sayang.
"Aku tak tahu harus berkata apa. Ada tiga orang, mereka telah membajak pesawat ... pesawat berbalik dan aku mendengar bahwa pesawat diterbangkan ke World Trade Center."
"Aku berharap melihat wajahmu lagi, sayang. Aku cinta kamu. Selamat tinggal."
Advertisement
6. Selamat tinggal sayang...
![Sisi lain sejarah (3)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/da8TlkoQzWrhaBqwg5RPPtX9e9k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1613266/original/087948000_1496488381-3___Flickr___9_11_WTC_Photo.jpg)
Beberapa saat sebelum pesawat United Airlines Flight 175 menabrak World Trade Center pada 11 September 2001, seorang penumpang meninggalkan pesan suara untuk istri yang ditinggalkannya di Massachusetts, Amerika Serikat.
"Jules, ini Brian. Dengar, saya berada di pesawat terbang yang telah dibajak," kata Brian Sweeney, konsultan aeronautika berusia 38 tahun dan mantan pilot Angkatan Laut.
"Jika sesuatu tidak berjalan dengan baik, dan sepertinya memang terlihat demikian, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu."
"Aku ingin kamu melakukan hal baik, bersenang-senang -- sama seperti orangtuaku dan semua orang -- dan aku sangat mencintaimu ..."
"Selamat tinggal sayang. Aku berharap bisa menghubungimu lagi".
Sweeney menelepon ibunya untuk mengatakan dia mencintainya, dan mengatakan padanya para penumpang berencana untuk melawan.
"Mereka mungkin kembali ke sini," katanya. "Saya mungkin harus pergi. Kami akan mencoba melakukan sesuatu."
Tiga menit kemudian, pesawat itu jatuh ke lantai atas South Tower.
Pesan suara itu adalah salah satu pesan terakhir memilukan yang bisa didengar pengunjung museum 9/11 di New York melalui telepon yang dipasang di dinding.
Di museum itu terdapat sejumlah rekaman kata-kata terakhir dari penumpang, awak dan pekerja kantor yang termasuk di antara 2.996 korban tewas ketika teroris membajak pesawat dan menabrakkannya ke Menara Kembar, Pentagon dan sebuah lapangan di Pennsylvania.
Dalam rekaman itu, suara mereka menyiratkan rasa ketakutan yang amat sangat karena menyadari akan mati, tapi di lain sisi mencoba menenangkan dan menghibur orang-orang terkasih.
Rekaman itu mungkin adalah salah satu rekaman paling menyedihkan yang pernah Anda dengar.
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Aku kepanasan...
2. Aku belum siap mati...
3. Kami tak bisa bernapas...
4. Aku selalu mencintaimu...
5. Maafkan Aku...
6. Selamat tinggal sayang...
Tragedi 9/11
Tragedi 11 september
Teror 9/11
Teror 11 September
WTC New York
WTC
9/11
Picture First
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Viral di Swedia Jual Tanah Hanya Rp 1.548 per Meter
Misteri Mutilasi ODGJ di Garut Temui Titik Terang
Tidak Benar Video Rumah Baru Ketua MK Suhartoyo Ambruk
Pengusaha Minta Dilibatkan Soal Bea Masuk Barang China 200%
Pengelola KFC Ambil Bagian Saham Jagonya Ayam Senilai Rp 160,42 Miliar
7 Status Nyeleneh Cowok Lagi Galau dan Patah Hati Ini Kocak Banget
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Jokowi: Peretasan PDN Juga Terjadi di Negara Lain, Bukan Hanya Indonesia
KY Jamin Tindaklanjuti Laporan Masyarakat Terkait Pelanggaran Etik Hakim
Populasi Satwa Prioritas di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Terus Meningkat, Macan Tutul Ada 36 Ekor
Kata Sri Mulyani saat DPR Minta Roadmap Perkeretaapian Jadi Syarat PNM PT KAI dan INKA
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya