, California - Pada 22 Juli 2019 sore waktu Amerika Serikat, sebuah pesawat jet besar milik NASA dilaporkan oleh penduduk setempat terlihat terbang rendah di atas Lembah San Gabriel di California Selatan.
Seorang juru bicara badan antariksa tersebut, Kate Squires, kemudian mengatakan kepada media lokal, CBS Los Angeles (CBSLA), bahwa pesawat bernama DC-8 itu sedang manjalankan misi untuk mempelajari dampak yang ditimbulkan dari asap kebakaran hutan terhadap kualitas udara di wilayah sekitarnya.
Namun, penampakan pesawat ini tidak menghentikan sejumlah warganet untuk menyebarkan teori konspirasi liar, terkait dengan pergerakan pesawat.
Advertisement
Menurut Departemen Kepolisian Los Angeles, pesawat itu -- yang kemudian disebut NASA817 -- lepas landas dari Bandara Regional Palmdale sebelum melayang di angkasa dengan pola zig-zag, lebih dari 2.000 mil di California Tengah dan Nevada. Kemuadian, pesawat akhirnya mendarat di Bandara Boise, Idaho.
Low flying plane over Altadena and Southern California today. It just passed along the foothills a few minutes ago. We have been told the plane belongs to NASA.Plane is a DC-8 with a call sign of NASA817#LASD #altadena #NASA pic.twitter.com/CBqDR4WW7T
— Deputy Dan Paige (@LasdDan) July 23, 2019
Banyak warga California memperhatikan gerak-gerik pesawat itu. Mereka curiga, sebab pesawat tersebut terbang dengan sangat rendah, di bawah 1.000 kaki.
"Agak sedikit menakutkan. Anda tidak tahu apakah ini (pesawat) akan mendarat atau tidak," kata reporter CBSLA, Jasmine Viel, yang sedang bepergian ketika pesawat NASA berada di atasnya.
"Semua orang langsung menghentikan mobil mereka di jalan raya, mendongak ke atas. Pesawat itu besar dan bunyinya keras," lanjutnya, seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (11/8/2019).
Sementara itu, teori konspirasi yang muncul di tengah masyarakat didasarkan pada fakta bahwa pesawat NASA itu berada tepat di atas Sesar San Andreas -- batas tektonik sepanjang 750 mil yang melintasi California, di mana Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara bertemu.
Sistem patahan tersebut bertanggung jawab atas gempa bumi dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah negara bagian itu: gempa San Francisco tahun 1906 yang menyebabkan kematian 3.000 orang dan menghancurkan 28.000 bangunan.
Namun, sejak saat itu, Sesar San Andreas dilaporkan relatif tenang, meski kekhawatiran bahwa gempa bumi besar akan muncul di masa mendatang atau biasa disebut "the Big One".
Salah satu ahli teori konspirasi populer, Tyler Glockner, menyebut dalam sebuah unggahan rekaman visual di saluran pengunggah videonya bahwa pesawat itu memantau aktivitas seismik di sana.
"Satu pesawat NASA terlihat melakukan pola terbang zig-zag dan melewati garis Sesar San Andreas dari jarak dekat," katanya dalam klip itu.
"Pesawat itu seolah-olah sedang memindai tanah, seakan mencoba untuk mendapatkan lebih banyak data tentang apa yang terjadi di sana. Apa yang terjadi? Apakah ada sesuatu yang terjadi? Apa yang mereka tahu, apakah mereka bersiap untuk sesuatu? Apakah mereka tahu waktu 'the Big One' akan datang?," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dalam sekejap gempa bumi berkekuatan 9 skala richter memporak-poranda California
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tanggapan NASA
![San Andreas Fault (NASA)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/-0ZiFetUZrKMi9r_Cj_iiC-Ma9c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2847800/original/026004200_1562590608-PIA02745_hiresafd.jpg)
Sementara itu, situs konspirasi allnewspipeline.com juga membuat pendapat lain, dengan menghubungan pesawat tersebut dan gempa bumi. Menurut mereka, NASA dan pemerintah AS sedang menyembunyikan sesuatu dari publik.
Terlepas dari klaim-klaim ini, juru bicara NASA, Kate Squires, menjelaskan bahwa pesawat itu adalah bagian dari kampanye bersama yang dipimpin oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Proyek ini dikenal sebagai Fire Influence on Regional to Global Environments and Air Quality (FIREX-AQ).
"Saya ingin menjabarkan beberapa konteks tentang mengapa pesawat itu terbang begitu rendah di Pegunungan San Gabriel pada 22 Juli, saat pesawat melakukan transit ke Boise untuk proyek FIREX-AQ," katanya kepada Newsweek.
"Karena pesawat itu sarat dengan seperangkat instrumen sains yang dapat mempelajari berbagai aspek kualitas udara, California Air Resources Board memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk tim peneliti yang ditugaskan untuk mengamati Lembah Los Angeles dan Central Valley, sementara pesawat membuat jalur dari negara bagian tersebut ke Boise."
Menurut NASA, misi FIREX-AQ dimaksudkan untuk menyelidiki beberapa masalah yang berkaitan dengan efek asap kebakaran hutan. Tujuannya adalah agar para ilmuwan dapat lebih memahami bagaimana asap mempengaruhi cuaca, serta dampak potensial terhadap kesehatan masyarakat.
"FIREX-AQ adalah program yang mempelajari siklus hidup asap kebakaran hutan dan dampaknya terhadap kualitas udara," kata Squires.
"Dengan menggunakan berbagai sensor tanah, pesawat terbang, dan pengukuran satelit, tim riset diharapkan mampu menguak sifat kimia dan fisik asap api, bagaimana mengukurnya dan bagaimana ini berubah: dari saat pembakaran, sampai ke tempat mengendapnya di ratusan atau ribuan mil di udara," pungkas Squires.
NASA DC-8 adalah laboratorium terbang yang digunakan oleh NASA untuk berbagai misi penelitian Ilmu Bumi dan Penerbangan.
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tanggapan NASA
NASA
Sesar San Andreas
teori konspirasi
Sains
Gempa California
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Geger Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Rektor: Tidak Ada Komentar Dulu
Link Streaming ONE Championship: ONE Fight Night 23 di Vidio, Sabtu 6 Juli 2024
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Pasca Serangan Siber ke PDNS, Menko Polhukam Sebut Layanan Masyarakat Sudah Berjalan Normal
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
5 Peristiwa Penting dan Bersejarah di Bulan Muharram, Umat Muslim Wajib Tahu!
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Terungkap, Perempuan yang Suka Pria Tinggi Menganggap Diri Sendiri Menarik
Polisi Ringkus Pejambret Mahasiswi Uinsa Surabaya, Korban Meninggal Kecelakaan Saat Mengejar
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Oknum Polantas Ketahuan Pungli, Pihak Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Masyarakat
Top 3 Berita Hari Ini: Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Buka Klinik Baru, Youth and Beauty Group Perkenalkan Teknik Sedot Lemak Plus Pengencangan
Jurus Taktis Bapas Pangkalpinang Awasi 1.638 WBP, Bimbingan hingga Pendampingan