, Cape Town - Pihak berwenang di Afrika Selatan mulai mengerahkan pasukan militer ke beberapa bagian di provinsi Western Cape, termasuk kota pelabuhan Cape Town, untuk membantu polisi memerangi gelombang kekerasan terkait geng di pemukiman kumuh setempat.
Kementerian Pertahanan Afrika Selatan mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat 12 Juli, bahwa pasukan militer segera dikirim ke "daerah-daerah kejahatan paling parah", yang telah meresahkan masyarakat selama tiga bula terakhir.
Dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (13/7/2019), Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengatakan pengerahan itu akan dilakukan di kemudian hari, dan tidak pada hari Jumat seperti yang diumumkan kementerian.
Advertisement
Baca Juga
"Ini akan berjalan segera setelah kami memiliki semua dokumen yang diperlukan," kata kepala komunikasi SANDF, Siphiwe Dlamini, kepada situs berita News24.
Langkah tersebut diambil menyusul pertumpahan darah baru-baru ini di pemukiman yang didominasi oleh penduduk kuliy hitam dan ras campuran, di mana mendorong seorang pejabat provinsi menyamakan situasi tersebut dengan "zona perang".
Sekitar 2.000 orang dilaporkan telah tewas sejak konflik memanas pada Januari lalu.
Masyarakat di distrik-distrik sekitarnya kerap menanggung beban kekerasan yang menyebar di wilayah luas berjuluk Cape Flats, tempat di mana angka pengangguran dan penyalahgunaan narkoba tercatat paling tinggi di Afrika Selatan.
Fakta itu juga disebut memicu konflik antar geng yang kerap "meminta korban".
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Untuk Memastikan Keselamatan Publik
![Bendera Afrika Selatan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/E4L5FK5hQC56ecuPzLCYzISSX_g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1260580/original/057345500_1465561684-20160610-Afrika_Selatan.jpg)
Dalam sebuah kekerasan pada Jumat lalu, yang menjadi berita utama nasional, enam wanita berusia 18 hingga 26 dilaporkan tewas oleh pria bersenjata tak dikenal yang memasuki banyak rumah secara acak.
Keesokan harinya, lima pria, berusia 18 hingga 39 tahun, ditembak mati dan satu orang terluka dalam dua insiden penembakan terpisah, kata Albert Fritz, seorang pejabat provinsi Western Cape.
"Di Western Cape, 1.875 orang dibunuh dalam enam bulan terakhir. Ini berarti bahwa banyak dari penduduk kami yang paling rentan, hidup di zona perang," kata Fritz.
Menteri Kepolisian setempat, Bheki Cele, mengatakan pengerahan tentara didukung oleh Presiden Cyril Ramaphosa, sebagai bagian dari langkah "luar biasa" untuk memastikan keselamatan publik.
"Kami akan mendatangi pintu ke pintu, kami akan mengumpulkan setiap senjata api ilegal, kami akan mengumpulkan semua penjahat," kata Cele kepada media setempat.
"Jika Anda menyimpan senjata api ilegal dan Anda pikir Anda akan tidur nyenyak, itu tidak akan terjadi. Kami akan mengetuk pintu Anda. Jika Anda menolak untuk membuka, kami akan mendobrak pintu. Kami akan meminta Anda bangun, dan jika masih menolak, maka kami akan menyeret Anda bersama kasus Anda," tambahnya memperingatkan.
"Kami menjamin bahwa Western Cape tidak akan lagi seperti ini," janji Cele.
Advertisement
Kasus Pembunuhan Meningkat Tajam
![Bunuh Diri](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FYohBQQnqpx3PV4gQQzyvwqsrfQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1543812/original/052295000_1538484270-2.jpg)
Pembunuhan di Provinsi Western Cape, yang meliputi Cape Town, meningkat 6,3 persen dari 3.729 menjadi 3.963 korban antara Januari hingga April tahun ini, kata Cele.
Ironisnya, Cape Town, sebuah destinasi wisata internasional dengan pemandangan pantai dan gunung yang menakjubkan, memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di Afrika Selatan.
Kota ini memiliki budaya geng yang telah berakar kuat, dengan ribuan pemuda menjadi anggota geng jalanan dengan nama-nama seperti "Hard Living" dan "Young Americans"
Namun, para analis memperingatkan langkah untuk mengirim pasukan dalam upaya mengatasi kekerasan itu bukanlah solusi yang bertahan lama.
"Menyebarkan tentara adalah tanggapan jangka pendek dan tidak berkelanjutan terhadap krisis," kata Gareth Newham, kepala peradilan dan pencegahan kekerasan di Institute for Security Studies, yang berpusat di Pretoria.
Terkini Lainnya
Terbesar Sepanjang Sejarah, 14 Singa Kabur dari Taman Nasional Afrika Selatan
FOTO: Mantan Presiden Afrika Selatan Kembali Jalani Sidang Kasus Korupsi
Calon Astronaut Pertama dari Afrika Tewas dalam Kecelakaan Motor
Untuk Memastikan Keselamatan Publik
Kasus Pembunuhan Meningkat Tajam
Afrika Selatan
Rekomendasi
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Cegah Perburuan Liar, Badak di Afrika Selatan Disuntik Radioisotop
Afrika Selatan Akan Populerkan Daging Zebra untuk Genjot Lapangan Kerja dan Konservasi
16 Juni 1976: Tragedi Pemberontakan Soweto di Afrika Selatan Bunuh 176 Orang, jadi Awal Hari Pemuda
Cyril Ramaphosa Kembali Menjadi Presiden Afrika Selatan
Tak Merasa Bersalah, Pria Afrika Selatan Mengaku Mantan Zionis Tikam Perempuan Pro Palestina Berkali-kali di Hadapan Putrinya
Hampir 90 Negara dan Organisasi Akan Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Bagaimana dengan Rusia?
Daftar 20 Negara Paling Ramah bagi Turis Asing Versi Forbes, Asia Hanya Diwakili 1 Negara
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Populer
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
3 Zodiak Ini Lebih Suka Berhenti dari Pekerjaannya Diam-diam, Kamu Juga?
Presiden Macron Tolak Pengunduran Diri PM Attal, Prancis Hadapi Kebuntuan Politik
PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju di Pilkada Jateng, Gibran: Segera Temui Mbak Puan
Sandiaga Uno Sesalkan Pencurian Fasilitas di Kota Lama Surabaya yang Baru Seminggu Diresmikan
Kegiatan Sepekan di Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi Diperpanjang hingga 14 Juli
7 Penyebab Sendawa Berlebihan, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan yang Serius
Sederet Tantangan Industri Dana Pensiun di Indonesia, Apa Saja?
Tiba di Indonesia, Grand Syekh Al Azhar Disambut Hangat Menag Yaqut di Bandara Soetta
Kumpulan Hoaks Seputar Garam, Simak Ragam Faktanya
6 Potret Artis di Pernikahan Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad, Vidi Aldiano Sang Duta Persahabatan Ikutan Hadir
6 Potret Fasilitas Sekolah yang Bikin Murid Senang, Jadi Semangat Belajar
Soal Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari, Jokowi: Belum Sampai di Meja Saya
Top 3: Apa Itu NJOPTKP? Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu
IPO di Asia Tenggara Anjlok pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?