uefau17.com

Cerita Dubes Inggris dan Bocah Korban Gempa Palu soal Manchester City - Global

, Jakarta - Matanya tampak berbinar bahagia. Senyum kecil sering kali tersungging dari bibir kecilnya. Mimik wajahnya sesekali terlihat malu-malu. Tangannya pun tak pernah lepas dari si kulit bundar yang dibawanya menemui Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Moazzam Malik, pada siang ini, Kamis (9/10/2019). 

Bola tersebut adalah sebuah benda yang amat berharga bagi Muhammad Rizky, bocah berusia 12 tahun yang selamat dari gempa Palu. Sembari duduk di sofa empuk di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, diapit oleh ayahnya, Prabowo, dan Dubes Moazzam, Rizky mengungkapkan kembali kisah bahagianya tentang bola ini.

Bola ini adalah barang teristimewa yang pernah didapatkan oleh Rizky, sebab bola itu dihadiahkan langsung oleh pesepak bola idolanya yang merupakan gelandang Manchester City, Riyad Mahrez. 

Bintang lapangan hijau itu memberikan bola tersebut, lengkap dengan tanda tangannya dan sejumlah pemain Manchester City lain, kepada Rizky ketika Rizky dan ayahnya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Inggris --sekaligus luar negeri-- pada 2 Mei 2019.

Kehadiran dua orang ini di Britania Raya bukan tanpa alasan. Bukan pula sebagai bentuk piknik keluarga. Pasca-gempa, keduanya tiba-tiba diberikan tiket perjalanan gratis ke Inggris oleh seorang warga asal London yang enggan disebutkan namanya.

Si donatur ini juga memberikan tiket untuk menonton langsung laga Manchester City kepada Rizky dan ayahnya. Plus, jalan-jalan ke Old Trafford dan keliling Manchester.

Sebelum menjelaskan lebih rinci tentang kisah Rizky, simak percakapan singkat antara Dubes Inggris berikut dengan anak laki-laki tersebut.

Moazzam Malik: "Menikmati kunjungan ke Inggris?"

Muhammad Rizky: "Ya, sangat menikmati."

Moazzam Malik: "Bertemu dengan donatur itu?"

Muhammad Rizky: "Tidak, dia tinggal di London, tidak sempat ke Manchester. Rizky telah membalasnya dengan video ketika tiba di bandara." 

Moazzam Malik: "Apakah juga ke Old Trafford?"

Muhammad Rizky: "Ya."

Moazzam Malik: "Bagaimana Old Trafford?

Muhammad Rizky: "Besar."

Moazzam Malik: "Ya, itu stadium paling baik di City. Mau jadi pemain sepak bola? Bermain dengan Manchester City?"

Muhammad Rizky: "Ya."

Moazzam Malik: "Apa dukung tim Indonesia juga?"

Muhammad Rizky: "Ya, Persibaya."

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kisah Pertemuan dengan Pesepak Bola Pujaan

Tahun lalu, tepatnya 28 September 2018, sewaktu lindu dahsyat mengguncang Palu dan tsunami menyapu pantai barat Pulau Sulawesi, Rizky tertimpa reruntuhan material bangunan dari sebuah warung internet (warnet), ketika ia berada di dalamnya.

Saat bencana alam itu muncul, Rizky sedang asyik melihat siaran ulang Liga Primer Inggris dari klub favoritnya, Manchester City. Lantaran terlambat untuk menyelamatkan diri, Rizky pun tertimbun tembok warnet.

Beruntung, nyawanya selamat. Namun ia masih harus berjuang keras untuk bertahan hidup: keluar dari reruntuhan bangunan. Tangan kirinya terjepit. Tubuhnya ringkih, lemah untuk digerakkan. Ia hanya bisa berupaya mencari pertolongan dengan melambaikan tangan kanannya yang 'bergerak bebas' dari balik tumpukan puing.

Sekali lagi, Dewi Fortuna masih berpihak pada anak ini. Beberapa jam setelah gempa mereda, seorang tetangga Rizky bernama Haryanto yang juga selamat dari gempa --yang kala itu kebetulan sedang lewat di lokasi warnet-- melihat tangan kecil Rizky yang bergerak lemas dari bawah reruntuhan.

Dengan cekatan, ia mengangkat Rizky penuh hati-hati dari sana. Rizky pun langsung dilarikan ke pos pengungsian, tenda yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di penampungan tersebut, ia juga dipertemukan dengan ayahnya. 

Hingga suatu ketika, datang seorang wartawan BBC, Nick Beake, ke ranjang di mana Rizky dirawat di tenda pengungsian. Ia banyak bertanya ke Rizky soal kronologi kejadian dan cerita bagaimana Rizky bisa keluar hidup-hidup dari puing berat itu.

Saat mendengar kisah Rizky, Nick bertanya kepadanya, "Siapa pesepak bola Machester City idolamu?", jawab Rizky, "Riyad Mahrez." Mengetahui hal tersebut, Nick lalu berinisiatif mengirimkan pesan pribadi kepada Mahrez, menyampaikan apa yang dialami oleh fans kecilnya dari Indonesia ini.

Beberapa pekan kemudian, Rizky mendapatkan kiriman berupa jersey Manchester City, lengkap dengan tanda tangan Riyad Mahrez, yang dihantarkan langsung dari Britania Raya.

Enam bulan setelahnya, datang sebuah undangan yang ditujukan ke Rizky untuk bertemu dengan sang pujaan. Undangan ini diberikan oleh seorang penonton BBC yang berkenan membiayai perjalanan Rizky untuk terbang ke Manchester dan ongkos hidup selama berada di sana.

"Halo Rizky, selamat datang di Inggris. Apa yang kamu alami sungguh mengerikan dan kamu sudah sangat berani. Saya sangat bahagia kamu ada di Manchester sekarang, menyaksikan tim sepak bola favoritmu dan membuat impianmu jadi kenyataan," demikian kata pemirsa BBC yang mengundang Rizky ke Inggris, dalam tayangan video yang diunggah oleh BBC.

Setiba di Manchester, Rizky yang ditemani ayahnya, jadi tamu spesial. Bocah ini menjadi pendamping pemain (player escort) tim Manchester City. Selain itu, ia juga bisa menonton pertandingan dengan nyaman dari tempat spesial.

Rizky pun bisa bertemu dan berbincang langsung dengan idolanya, Riyad Mahrez, usai pertandingan.

"Hai Rizky, saya ingat kamu," kata pesepak bola internasional Aljazair itu sambil memeluk Rizky.

Sebagai kenang-kenangan, Mahrez secara khusus memberikan bola yang sudah ditandatangani olehnya. Selain bertatap muka dengan para pemain Manchester City, Rizky dan sang ayah juga menikmati jalan-jalan di Liverpool dan Manchester.

Simak videonya berikut ini:

3 dari 3 halaman

Bertemu Dubes Inggris di Jakarta

"Saya dengar cerita soal Rizky dan ingin bertemu dengannya sesudah dia balik dari Inggris. Walapun saya mendukung tim lain, tetapi saya kira sepak bola adalah olah raga yang menyatukan seluruh bangsa di dunia," kata Dubes Moazzam yang merupakan pendukung setia Liverpool sejak ia kecil.

Menurut pria yang sudah menetap di Indonesia sejak 2014 ini, cerita tentang Muhammad Rizky telah sampai ke telinga penduduk Inggris. Ada ribuan warga yang merasa sedih saat mereka mengetahui gempa dan tsunami melanda Palu.

"Sampai terkumpul dana Rp 507 miliar dari rakyat Inggris. Selain itu, ada kontribusi dari pemerintah Inggris sebesar Rp 94 miliar. Saya kira cerita seperti ini menginspirasikan kita semua untuk reminder, di dunia yang salling terkait, kita harus saling memperhatikan apa yang terjadi di suatu tempat," tutur Moazzam yang lahir di London.

Ketika ditanya terkait "adakah rencana dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta untuk mengundang Riyad Mahrez ke Tanah Air", Moazzam menjawab sembari tersenyum lebar: "Saya akan sampaikan (pikirkan) untuk mengundang Mahrez ke Palu."

Selain itu, ia menambahkan bahwa pengalaman yang dialami oleh Muhammad Rizky adalah salah satu contoh people to people link, yang juga merupakan bagian dari kerja sama bilateral antar negara --meski datang bukan dari diplomat atau pejabat tinggi dari kedua pihak. 

"Ada hubungan yang erat dengan kedua pemerintah, pebisnis, peneliti, tetapi ada hubungan yang nyata antar bangsa. Karena yang mendasar adalah people to people link. Saat berbicara soal ini, itu mengenai orang-orang yang tertarik dengan kehidupan orang lain. Kisah Rizky adalah salah satu contoh people to people link," tandas Moazzam.

Sumbangan yang diberikan oleh pemerintah Inggris dan rakyat Britania Raya disesuaikan dengan permintaan khusus dari pemerintah Indonesia, yang terdiri dari 1.272 kit perlindungan, 864 lentera surya, dan 288 kit kebersihan yang didistribusikan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) dan World Vision Indonesia.

Selain itu, pesawat militer yang membawa barang-barang digunakan untuk mengangkut bantuan dalam bentuk pasokan makanan dan air dari Jakarta.

Peralatan penanganan kargo yang disumbangkan oleh Inggris juga digunakan di Palu untuk menurunkan pasokan yang diterbangkan dan masih digunakan oleh PMI saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat