, Moskow - Setelah ledakan bom atom Soviet pertama pada 29 Agustus 1949, Keshrim Boztayev, yang membantu menguji bom itu, menulis dalam memoarnya.
"Bayangkan saja pemandangan mengerikan ini. Elang terkena radiasi cahaya, bulu-bulunya terbakar dan matanya putih. Mereka duduk di kabel telepon dan tak berani bergerak ketika kami mendekati. Di tempat lain kami melihat bangkai babi yang sangat bengkak dan hitam terbakar. Dokter tak berhasil membawanya pergi. Secara keseluruhan, itu adalah pemandangan yang mengerikan. Ini adalah konsekuensi mengerikan dari penemuan terbesar manusia," demikian seperti dilansir dari RBTH Indonesia, Minggu (19/8/2018).
Pada 1949, bom nuklir Soviet pertama, yang dikenal sebagai RDS-1, diledakkan di Situs Uji Semipalatinsk (The Polygon) di pinggiran timur Kazakhstan.
Advertisement
Namun, beberapa tahun kemudian, para pemimpin Soviet menyadari bahwa tak peduli uji cobanya sejauh apa pun dari populasi manusia, konsekuensi lingkungannya tetap mengerikan.
Jadi, pada 1963 negara-negara dengan kekuatan nuklir (Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Britania Raya) menandatangani Perjanjian Moskow yang melarang uji coba senjata nuklir di atmosfer, luar angkasa, dan di bawah air.
Mereka setuju untuk hanya melakukan uji coba nuklir di bawah tanah.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan live streaming Asian Games 2018 di bawah ini:
Live Streaming Asian Games 2018
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ledakan Nuklir Bawah Tanah dengan Satu Sentuhan Tombol
![30-10-1961: Dunia Kecam Ledakan Nuklir '50 Juta Ton TNT' Rusia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-s9nQBcVxHfgeACaPMeR2wuXnro=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1037575/original/095365600_1446119252-20151029-Ilustrasi_Ledakan_Bom_Nuklir_Tsar_Bomba.jpg)
Untuk pengujian nuklir semacam ini, penambang menciptakan terowongan di lokasi uji (terowongan horizontal atau miring di bawah tanah). Setiap terowongan diperkuat di bagian dalam sehingga radiasi dan kontaminasi nuklir tidak menembus permukaan dan meresap ke tanah.
Terowongan Soviet pertama digali pada 1961 di dalam tebing. Panjangnya 380 meter dan kedalaman 125 meter.
Setelah pengeboran selesai, terowongan itu diubah menjadi ruang uji. Kereta yang membawa hulu ledak nuklir sekuat satu kiloton TNT diseret dalam ruangan (bom yang diledakkan di Hiroshima pada 1945 tenaganya lebih besar 20 kali lipat).
Satu ledakan bisa meningkatkan tekanan di dalam ruangan hingga beberapa juta atmosfer. Untuk menghindari hal ini, tiga sumbat tambahan dipasang di terowongan sehingga jejak dekomposisi tidak mencapai permukaan.
Sumbat pertama terdiri dari dinding beton dan timbunan batu yang panjangnya 40 meter. Lebih jauh ke bawah, pipa dipasang sehingga aliran neutron dan radiasi gama bisa mencapai sensor pada perangkat yang memantau perkembangan reaksi berantai.
Sumbat berikutnya terbuat dari potongan beton sepanjang 30 m. Dan garis 'pertahanan' terakhir panjangnya 10 m dan terletak 200 m dari pusat ledakan. Para ilmuwan memasang beberapa perangkat di tempat ini untuk mengukur gelombang kejut dan radiasi nuklir.
Bendera khusus dipasangkan langsung di atas ruang uji coba. Para ilmuwan melakukan ledakan sambil duduk di tempat penampungan bom yang jaraknya lima kilometer.
Ledakan pertama menyebabkan batu runtuh, dan tanah di atas pusat gempa naik hingga empat meter.
Ledakan bawah tanah terbukti menjadi metode yang paling aman bagi lingkungan, dibandingkan dengan uji coba di laut dan atmosfer. Setelah detonasi, dosimetris dan pekerja mendeteksi tidak ada radiasi di permukaan, dan seluruh terowongan dari awal hingga sumbat ketiga tetap utuh. Ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengambil semua data yang diperlukan dari perangkat mereka.
Advertisement
Tremor
![30-10-1961: Dunia Kecam Ledakan Nuklir '50 Juta Ton TNT' Rusia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/t2L9hqkkgq1ra6OdXnNyc-kOpHE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1037574/original/097761200_1446119158-20151029-Casing_Bom_Nuklir_Tsar_Bomba.jpg)
Belakangan, diketahui bahwa senjata nuklir dengan ukuran tertentu dapat menyebabkan bencana dan gempa bumi. Ledakan atom bawah tanah terkuat dalam sejarah dihasilkan oleh militer AS pada 1971 di pulau Amchitka yang tak berpenghuni (Kepulauan Aleut, Alaska).
Para ilmuwan Amerika menggunakan bom termonuklir lima megaton untuk mempelajari efek seismik dari kemungkinan serangan serupa. Ledakan ini memicu gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dan menaikkan permukaan tanah hingga lima meter. Ia juga menyebabkan tanah longsor di sepanjang garis pantai dan menggeser lempeng tektonik di pulau itu di atas lahan seluas 300 km persegi.
Hingga saat ini, Anda bisa menemukan puluhan terowongan radioaktif terbuka di wilayah bekas Uni Soviet. Setelah keruntuhan Uni Soviet, militer tidak berencana mempertahankan tempat uji. Banyak 'puing-puing' nuklir (bekas nuklir, alat ukur, dan perangkat yang rusak karena radiasi) dijarah oleh penggali dan masih dapat ditemukan di pasar gelap saat ini. Anda pun bisa mendapatkannya jika mereka benar-benar menginginkan.
Terkini Lainnya
Ledakan Nuklir Bawah Tanah dengan Satu Sentuhan Tombol
Tremor
Jakarta
Nuklir
Uni Soviet
Raja Organic
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Polisi Ringkus Pejambret Mahasiswi Uinsa Surabaya, Korban Meninggal Kecelakaan Saat Mengejar
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Oknum Polantas Ketahuan Pungli, Pihak Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Masyarakat
Top 3 Berita Hari Ini: Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Buka Klinik Baru, Youth and Beauty Group Perkenalkan Teknik Sedot Lemak Plus Pengencangan
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Sinopsis Anime Mashle Magic and Muscles The Divine Visionary Candidate Exam Arc, Tayang di Vidio
Hasil Final Four PLN Mobile Proliga 2024: BIN dan Popsivo Panaskan Persaingan Putri
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat
Jelang HUT ke-17, Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia Ziarah ke TMP Kalibata
Kegiatan Investasi Ahmad Rafif Raya Dihentikan, Gagal Kelola Dana Rp 71 Miliar
Erick Thohir: PMN Diberikan untuk Penugasan BUMN
Hasil Latihan MotoGP Jerman 2024: Marc Marquez Terpelanting, Maverick Vinales Pecahkan Rekor