, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (64) mengklaim bahwa kampanye pemilu "cukup kejam". Pernyataan tersebut dilontarkan Najib usai menggunakan hak pilihnya di Kota Pekan, negara bagian Pahang.
Seperti dilansir The Washington Post yang mengutip Associated Press, Rabu (9/5/2018), usai memberikan suaranya dalam pemilu Malaysia, Najib menunjukkan telunjuknya yang dihiasi tinta warna ungu. Ia juga menyempatkan diri untuk menyapa para pendukungnya.
Koalisi Barisan Nasional yang mendukung Najib menghadapi tantangan yang kuat dari aliansi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh mantan perdana menteri terlama Malaysia, Mahathir Mohamad (92). Mahathir juga merupakan mantan mentor Najib.
Advertisement
Skandal 1MDB mewarnai pencalonan diri kembali Najib dalam pemilu Malaysia. 1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.
Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi PM Najib dan orang-orang dekatnya.
Kini, Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya tengah menyelidiki dugaan penggelapan dan pencucian uang lintas batas terkait 1MDB.
Baca Juga
Tak hanya skandal 1MDB, pemberlakuan pajak tinggi yang mengakibatkan meningkatnya biaya hidup rakyat Malaysia juga menjadi isu panas lain dalam pemilu kali ini.
Menurut Najib, kampanye pemilu "cukup kejam dalam konten serangan pribadi yang tidak mencerminkan demokrasi yang matang".
Najib mendesak warga Malaysia untuk memilih berdasarkan fakta. "Harus berdasarkan fakta, harus berdasarkan kebijakan, harus didasarkan pada siapa yang bisa melaksanakan rencana terbaik bagi bangsa dan rakyat".
Saksikan video pilihan berikut ini:
Najib Razak yang saat ini masih menjabat Perdana Menteri Malaysia memberikan hak suaranya pada Pemliu Malaysia. Ia berhadapan dengan Mahatir Muhamad pada pemilu kali ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemungutan Suara Tengah Berlangsung
![Pemilu Malaysia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tuMNakn4x6j036Ou0cGNlR8apIw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2195223/original/035205800_1525835548-20180509-Pemilu-Digelar_-Warga-Malaysia-Mulai-Antre-di-TPS-AP-6.jpg)
Pada hari ini, pemungutan suara dalam pemilu ke-14 Malaysia tengah berlangsung. Bilik-bilik suara dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat dan antrean panjang terbentuk di sejumlah tempat pemungutan suara di Kuala Lumpur dan beberapa kota lainnya.
Para pengamat mengatakan bahwa koalisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957, kemungkinan akan kehilangan suara populer.
Meski demikian, Barisan Nasional diperkirakan masih bisa memenangi mayoritas kursi di parlemen, menyusul menguatnya posisi orang-orang Melayu pedesaan. Mereka adalah pendukung setia koalisi Barisan Nasional.
Para analis menilai, dihadapkan dengan oposisi yang bangkit kembali di bawah kepemimpinan Mahathir, Najib telah memanfaatkan kekuasaan untuk membuat pertarungan menjadi tidak seimbang. Indikasi itu tersirat dalam gerrymandering, yakni praktik untuk membangun keuntungan politik bagi partai dengan memanipulasi batas-batas distrik.
Dengan perubahan batas tersebut, kandidat oposisi akan membutuhkan lebih banyak suara dibanding kandidat yang diajukan Barisan Nasional.
Lawan Najib juga mengklaim bahwa UU Anti-Berita Palsu yang disahkan belum lama ini adalah upaya untuk meredam kritik dan perbedaan pendapat.
"Jika Najib meraih kemenangan tipis dengan minoritas dukungan publik tetapi mayoritas dukungan parlemen karena sistem telah dicurangi, saya rasa itu akan menciptakan ketidakpuasan di Malaysia, yang dapat menyebabkan masalah jangka panjang. Itu akan menjadi pertanda lebih lanjut dari penurunan demokrasi di kawasan tersebut," ujar Amy Searight, seorang ahli Asia Tenggara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC.
Mahathir sendiri terjun kembali ke dunia politik yang lama telah ditinggalkannya, dan bergabung dengan oposisi setelah muncul skandal 1MDB.
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengatakan dana senilai USD 4,5 miliar telah dijarah dari 1MBD oleh rekanan Najib pada periode 2009 dan 2014, termasuk di antaranya dana senilai USD 700 juta yang dilaporkan masuk ke rekening bank Najib.
Namun, Najib menyangkal melakukan kesalahan apa pun.
"Cukup sudah cukup. Kami menginginkan pemerintahan yang bersih dan adil. Kami menginginkan partai untuk seluruh ras," ujar Agnes Yap, seorang karyawan bank, usai menggunakan hak pilihnya.
Menurut Yap, Partai Persatuan Tionghoa Malaysia yang bergabung dalam koalisi Barisan Nasional telah tunduk pada partai Melayu yang menyokong Najib dan gagal membela hak-hak minoritas etnis China di negara itu.
Dalam kampanyenya, Najib menjanjikan pembebasan pajak penghasilan bagi kaum muda dan hari libur umum jika koalisinya menang.
Sementara, Mahathir mengulangi tema-tema kampanye yang menegaskan pemungutan suara untuk oposisi akan menyelamatkan Malaysia dari elite yang korup. Setelah memberikan suaranya di negara bagian Kedah, Mahathir menyatakan dirinya "cukup percaya diri".
"Dari rakyat untuk rakyat," katanya.
Sekitar 15 juta warga Malaysia memenuhi syarat untuk memilih dan Komisi Pemilihan telah memperkirakan jumlah pemilih 85 persen. Pemungutan suara akan tutup pada pukul 17.00 waktu setempat dan hasilnya diharapkan akan diumumkan pada malam hari.
Kelompok oposisi dan pemantau pemilu mengatakan keputusan Komisi Pemilihan untuk mengadakan pemungutan suara pada pertengahan minggu kemungkinan akan menurunkan jumlah pemilih -- banyak pemilih perlu kembali ke kampung halaman mereka untuk memilih.
Terkini Lainnya
Mahathir Mohamad Vs Najib Razak, Siapa Pemenang Pemilu Malaysia 2018?
Sah, Amerika Serikat Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran
Amerika Serikat Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran, Begini Respons Dunia
Pemungutan Suara Tengah Berlangsung
Malaysia
Najib Razak
pemilu malaysia
Mahathir Mohamad
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
IHSG Ditutup Perkasa di Tengah Tekanan Bursa Asia
Likuidasi Pasar Kripto Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Profil Ayu Aulia, Selebgram yang Viral Jadi Sorotan Warganet
Jakarta Sneakers Day 2024 Manjakan Para Pecinta Sepatu
Cara Membuat SKCK Online Lewat HP, Lengkap dengan Persyaratannya
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
6 Fakta Izna yang Terpilih Jadi Pemenang I-LAND 2, Penuh Kejutan Emosional
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
Komisi II DPR: Proses Penggantian Posisi Ketua KPU Harus Dilakukan Secepat Mungkin
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon