, Cambridge - Terinspirasi dari penemuan asteorid bernama Oumuamua yang hadir di Tata Surya kita beberapa bulan lalu, dua profesor pemimpin tim riset antariksa dari Harvard University mengemukakan bahwa benda langit semacam itu mampu menjadi perantara pembawa kehidupan alien ke Bumi.
Hal itu mereka utarakan dalam sebuah jurnal ilmiah yang akan dipublikasi di The Astrophysical Journal dalam waktu dekat pada tahun ini. Demikian seperti dikutip dari The Independent (18/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kehadiran Asteroid Oumuamua -- dalam bahasa Hawaii berarti pembawa pesan -- merupakan sebuah gebrakan besar bagi kajian ilmu keantariksaan sejak benda langit itu melintasi Tata Surya pada Oktober 2017, setelah ratusan juta tahun berpetualang di alam semesta.
Asteorid berbentuk lonjong cerutu berwarna merah gelap dengan panjang 400 meter itu pertama kali diamati oleh teleskop Pan-STARRS 1 di Hawaii pada 19 Oktober. Kala itu, Oumuamua terlihat sebagai titik cahaya samar yang bergerak melintasi langit dan membuat bingung para ilmuwan.
Setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut dan dilakuakn perhitungan orbital, para ilmuwan melaporkan bahwa tidak ada keraguan bahwa benda tersebut berasal dari luar tata surya kita.
Benda yang bergerak dengan kecepatan 95.000 kilometer per jam itu awalnya diperkirakan berada dari Vega, bintang yang berjarak 25 tahun cahaya dari konstelasi Lyra. Namun, astronom menyebut bahwa Oumuamua berasal dari tempat yang berjarak 300.000 tahun cahaya dari Bumi.
Tapi, benarkah asteroid Oumuamua berpotensi membawa alien? Simak penjelasan tim riset Harvard University di bawah ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penjelasan Tim Riset Harvard University
![Ilustrasi Oumuamua](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/cCoymWApAbmAQdIgL4jWONzlpTc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1776402/original/095361800_1511238581-171120150930-interstellar-asteroid-photo-illustration-exlarge-169.jpg)
Studi baru yang dilakukan oleh Harvard University berusaha untuk mengkaji potensi bahwa Asteroid Oumuamua merupakan wahana pembawa kehidupan alien ke Bumi.
Kajian itu mendasari hipotesisnya menggunakan teori 'panspermia', yang menunjukkan bahwa kehidupan di sebuah planet -- seperti Bumi -- sesungguhnya tak bersumber dari planet itu sendiri. Melainkan, berasal dari tempat lain di antariksa.
Teori itu tak hanya jadi basis penjelasan mengenai asal-muasal kehidupan di suatu planet. Namun juga, kerap digunakan untuk mengkaji kemungkinan adanya bentuk kehidupan organisme -- sederhana maupun kompleks -- di 'luar sana', termasuk yang jatuh dalam definisi populer tentang alien.
Terinspirasi dari eksistensi Asteroid Oumuamua, profesor Manasvi Lingam dan Abraham Loeb beserta tim dari Harvard melihat sebuah kesempatan untuk memeriksa teori panspermia secara lebih lugas.
"Pada prinsipnya kehidupan bisa ditransfer antar planet melalui bebatuan. Batu dari Mars misalnya, mampu mencapai Bumi dan sebaliknya," kata Profesor Loeb kepada The Independent.
Selama ini pun, diketahui telah ada organisme yang tahan dalam proses transfer antar-planet ekstrem seperti itu -- misalnya seperti Tardigrada, mikroorganisme air dari superfilum Ecdysozoa yang mampu bertahan dalam kondisi radiasi tinggi -- kata Loeb.
Tardigrada telah lama disebut-sebut sebagai 'benih' juga pemicu evolusi bagi organisme kompleks yang saat ini telah eksis di Bumi, mulai dari hewan bersel tunggal hingga yang kompleks seperti mamalia.
Dan, tak menutup kemungkinan jika benih-benih semacam Tardigrada itu terkandung di dalam asteroid semacam Oumuamua -- yang mungkin berpotensi menyambangi Bumi.
Namun, bagaimana bisa asteroid itu sampai ke Bumi?
Advertisement
Bumi Jaring Bagi Benda Antariksa Pembawa Alien
![Foto "Earthrise" atau Bumi terbit dari Apollo 8](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/T0u2mV4slD3yVm6Er42IkYY09J8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1811105/original/068644800_1514027115-297755main_gpn-2001-000009_full_0.jpg)
Abraham Loeb juga mengatakan bahwa asteroid pembawa mikroorganisme semacam Tardigrada -- seperti pada Oumuamua -- akan cenderung menuju ke benda antariksa lain yang di dalamnya turut terdapat kehidupan organisme.
"Tata Surya kita cenderung bertindak sebagai jaring ikan yang menarik dan menangkap benda-benda pembawa organisme dari angkasa luar, bahkan yang berasal dari sistem tata surya lain," kata Loeb.
Di Tata Surya, terdapat planet Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan. Sehingga, Bumi berpotensi sebagai kail pengait atau jaring penangkap benda-benda antariksa pembawa organisme alien itu.
"Dan, pada prinsipnya, bukan tak mungkin jika benda-benda itu mendekat, bertabrakan dan mungkin sampai ke dalam Bumi," lanjutnya.
Selain itu, benda-benda antariksa pembawa organisme itu, lanjut Loeb, tak hanya Oumuamua semata. Melainkan sangat melimpah, beragam, dan tersebar di sistem tata surya lain.
"Sehingga kini, dengan adanya Oumuamua, kita memiliki titik data awal yang membuktikan adanya benda-benda antariksa lain yang mampu membawa organisme semacam itu. Dan mungkin, beberapa di antaranya sudah hadir di Tata Surya kita, namun terjebak oleh gravitasi Matahari atau sabuk asteroid raksasa di Jupiter," kata Loeb.
Dengan menggunakan kalibrasi komputer, para ilmuwan Harvard itu menghitung jumlah benda yang berpotensi pembawa kehidupan seperti Oumuamua. Dan mereka menemukan ada sekitar 400 benda dengan rata-rata berukuran 100 meter dan 10 benda dengan rata-rata berukuran 1 km.
Loeb dan kawan-kawan juga memprediksi bahwa salah satunya mungkin saja sudah bertabrakan atau membawa serpihan yang mengandung mikroorganisme benih kehidupan ke Bumi sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu.
Batu Loncatan untuk Menemukan Alien 'Pintar'
![Ilustrasi alien](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fwVSktf1ZPYpLHC1XCHXpSjExAQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1383540/original/079918500_1477310381-alien_large.jpg)
Selain memahami asal usul kita sendiri, para periset Harvard menyarankan agar penelitian itu juga dapat berperan dalam mencari kehidupan alien dengan kecerdasan maju di 'luar sana'.
Jika para astronom dapat menentukan asal muasal benda pembawa organisme itu -- misalnya dengan menganalisis komposisi kimianya -- mungkin saja mereka dapat menemukan planet berisi alien yang dekat dengan sistem Tata Surya kita.
"Bukan hanya yang primitif; kita juga bisa mencari bukti alien dengan kecerdasan maju," kata Profesor Loeb.
"Ada kemungkinan bahwa alien dengan kecerdasan maju dapat menghasilkan pesawat ruang angkasa robotik yang berkeliaran antar bintang dan kadang-kadang salah satu dari benda itu dapat terjebak dalam Tata Surya kita," lanjutnya.
Dan, metode seperti itu dapat memudahkan pekerjaan periset dalam menemukan kehidupan alien di luar sana.
"Alih-alih bepergian ke ruang antar bintang atau pergi ke sistem planet lain, kita bisa benar-benar hanya menunggu dan melihat apa yang bisa ditangkap oleh 'jaring ikan' kita sendiri. Dan kemudian, memeriksa ikan yang ada di jaring itu," kata Loeb berhipotesis.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Ia berwajah alien karena orangtuanya tak punya biaya untuk berobat sedari kecil.
Terkini Lainnya
Penasihat Trump: Skandal Rusia dalam Pilpres AS 2016 Tak Terbantahkan
Ledakan Bom di Perbatasan Gaza Palestina, Empat Tentara Israel Terluka
Pakistan Hukum Mati Pemerkosa dan Pembunuh Anak
Penjelasan Tim Riset Harvard University
Bumi Jaring Bagi Benda Antariksa Pembawa Alien
Batu Loncatan untuk Menemukan Alien 'Pintar'
Asteroid
tata surya
Sains
Alien
Rekomendasi
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
7 Fakta Merkurius yang Jarang Diketahui, Punya Ekor
Mengenal Sabuk Asteroid Kawasan Berbatu di Tata Surya
4 Fakta Menarik Haumea, Satu-satunya Planet Katai Punya Cincin
4 Galaksi Raksasa di Antariksa, Begini Kondisinya
Mengenal W2246-0526, Galaksi Rakus dan Paling Terang
5 Wahana Antariksa yang Selesaikan Misi dengan Sukses
Teori-Teori Pembentukan Bulan, Satelit Bumi yang Menyusut
6 Planet Akan Berjajar pada Juni 2024, Ini Penjelasannya
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda