, Karangasem - Aktivitas Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali terus meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bahkan menaikkan statusnya dari level III (siaga) ke level IV (awas) mulai pukul 06.00 Wita pada 27 November 2017.
Sejarah erupsi Gunung Agung terbilang cukup panjang. Dalam catatan sejarah, sejak 200 tahun terakhir Gunung Agung telah erupsi sebanyak 6 kali.
Advertisement
Baca Juga
Erupsi pertama yang disertai awan panas dan abu memang terjadi pada tahun 1808. Namun, masyarakat sempat dibuat panik karena erupsi besar yang terjadi pada tahun 1963.
Dikutip dari Indonesian Volcano, akibat erupsi besar yang terjadi pada 1963, mengakibatkan 1.600 orang tewas dan 86.000 lainnya harus kehilangan rumah.
Erupsi kala itu bermula pada 19 hingga 26 Februari 1963. Sejumlah batu kecil menghujani Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung. Awan panas dan aliran lahar pun turut menyertai erupsi itu.
Berikut penampakan erupsi Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963.
Dari foto tersebut terlihat Pura Besakih berlatar belakang Gunung Agung yang sedang erupsi. Meski foto yang didapat dari situs Wikipedia Commons tersebut hitam putih, tampak jelas kepulan asap menyelimuti kawasan tersebut.
Kawasan Pura Besakih yang dikenal sebagai tempat ibadah itu kosong melompok. Tak ada aktivitas sama sekali.
Letusan dan sejumlah peristiwa terjadi mulai mereda pada pertengahan Maret 1963. Jejak aliran lava sepanjang 11 km terbentuk akibat peristiwa tersebut.
Namun, letusan gunung itu kembali berlanjut pada 17 Maret 1963. Serangkaian letusan terjadi hampir selama 10 jam dan disertai hujan batu, awan panas, dan aliran lava.
Sejumlah batuan panas berdiameter 5 hingga 8 cm dimuntahkan seketika dari kawah hingga ke radius 9,6 kilometer. Pasir dan abu setinggi 10 hingga 40 cm pun sebagian besar menyelimuti bagian barat Gunung Agung.
Pada 16 Mei, di tahun yang sama, erupsi Gunung Agung kembali terjadi. Peristiwa itu dimulai dengan erupsi kecil yang makin lama tambah menguat dan berlangsung hingga enam jam.
Enam sungai di selatan dan dua sungai di utara mengalirkan lahar. Batuan panas berdiameter 10 hingga 15 cm terlontar ke segala arah hingga radius 9,6 kilometer. Abu yang menutupi sejumlah wilayah di Gunung Agung mencapai satu kilometer.
Aktivitas Gunung Agung mereda dan kembali stabil pada akhir 1963.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
PVMBG: Gunung Agung Berpotensi Meletus Dahsyat seperti 1963
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi Gunung Agung berpotensi mengalami letusan besar.
Gunung setinggi 3.142 mdpl itu terus mengeluarkan lava dan melontarkan abu vulkanik setinggi 3.400 meter. Meski terlihat dahsyat, masih dalam kategori letusan kecil.
Meski demikian, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, tak menampik jika Gunung Agung kali ini berpotensi meletus dahsyat, tak jauh berbeda ketika ia meletus tahun 1963.
Kala itu, Volcanic Explosivity Index (VEI) atau indeks letusan Gunung Agung berada di level 5.
"Ini sama dengan tahun 1963. VEI-nya itu antara 4 atau 5," kata Suantika, Minggu 26 November 2017.
Ia memaparkan, penentuan indeks letusan berada di level 5 didasarkan pada analisis berbagai hal menggunakan teknologi yang dimiliki oleh institusinya. "Analisisnya berdasarkan alat-alat yang kita miiki, ketemu angka itu," ucap dia.
Dari Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, terdengar jelas letusan sekitar pukul 21.15 Wita. Suantika membenarkan jika bunyi itu bersumber dari Gunung Agung. "Itu letusan-letusan kecil yang terjadi di Gunung Agung," kata Suantika.
Radius bahaya pun berubah dari 6 kilometer menjadi 8 kilometer dengan zona perluasan dari 7,5 kilometer menjadi 10 kilometer ke arah utara-timur laut, tenggara-selatan dan barat daya.
"Kami deklarasikan mulai pukul 06.00 Wita hari ini, Senin 27 November 2017 statusnya kita naikkan dari Siaga menjadi Awas," kata Suantika.
Dalam radius dan zona sektoral itu, Gede melanjutkan, ada 17 desa yang terdampak. Desa tersebut adalah Desa Ban, Dukuh, Baturinggit, Sukadana, Kubu, Tulamben, Datah, Nawakerti, Pidpid, Buanagiri, Bebandem, Jungutan, Duda Utara, Amerta Buana, Sebudi, Besakih dan Pempatan.
"Warga di sekitar itu harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas apa pun dalam radius dan zona sektoral itu," ujar Suantika.
Terkini Lainnya
Suster Cantik dan Seksi Ini Bikin Netizen 'Klepek-Klepek'
Jangan Main-Main, Benda Rahasia Ini Mungkin Ada di Baju Pramugari
Digantung Terbalik... Ini Nasib Pangeran Arab Saudi yang Diciduk?
PVMBG: Gunung Agung Berpotensi Meletus Dahsyat seperti 1963
Gunung Agung Meletus
Gunung Agung
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Lumix S9 Meluncur, Kamera Mirrorless Full-Frame Terkecil dan Teringan di Seri Lumix S
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terjerat Judi Online, Nasib Buruh Makin Sengsara
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Adopsi Kripto di Kanada Melambat, Ada Apa?
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin