, London - Seorang ahli nujum, yang tepat meramalkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan naiknya Donald Trump sebagai Presiden Amerika, Serikat memprediksi sejumlah peristiwa yang mungkin terjadi pada tahun-tahun mendatang.
Seperti dikutip dari News.com.au (13/11/2017), Craig Hamilton-Parker -- nama peramal itu -- memprediksi, pada 2018 nanti, ekonomi dunia akan anjlok, akan ada pernikahan keluarga kerajaan besar, dan langkah AS untuk menyerang Korea Utara.
Penerawang kelahiran Southampton Inggris itu mungkin tidak selalu tepat meramal sesuatu. Namun, ketepatannya dalam memprediksi Brexit dan kepresidenan Donald Trump membuat sejumlah media lokal di Inggris mempertimbangkan opini Hamilton-Parker.
Advertisement
Menulis di blognya, Craig mengatakan, "2018 akan menjadi tahun kekacauan politik dan krisis lingkungan yang disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Baca Juga
Di antara ramalannya adalah serangkaian serangan teror dan ekonomi global yang anjlok.
Ia juga mengatakan bahwa Inggris akan dicengkeram oleh pemogokan pekerja secara massal dan tenggelamnya sebuah kapal AS pada 2018 nanti.
Selain itu, Hamilton-Parker juga memperkirakan bahwa cengkeraman kekuasaan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan melonggar pada tahun depan.
Hal itu mungkin dipicu oleh prediksi lainnya, yakni keberhasilan pasukan AS memutus rute perdagangan utama Korut dan pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat terhadap Ibu Kota Pyongyang itu.
Hamilton-Parker juga mengklaim bahwa Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris akan mengumumkan pertunangannya dengan Meghan Markle tahun depan. Ia juga memperkirakan bahwa PM Inggris Theresa May akan menjadi petahana pada 2018.
Sementara itu, Hamilton-Parker memprediksi bahwa Uni Eropa menghadapi beberapa hari paling gelap. Sedangkan Presiden AS Donald Trump akan menghadapi upaya pemakzulan tahun 2018 nanti.
Pria kelahiran Southampton itu juga mengklaim bahwa sebuah gunung berapi di dekat Napoli akan meletus, sebuah prediksi yang merujuk pada bencana erupsi Gunung Vesuvius yang menghancurkan Pompeii pada 79 M.
Selain itu, lembar es Antartik akan semakin menipis dan tercerai berai.
"Banyak prediksi di atas cukup suram tapi saya merasa akan ada pertumbuhan spiritualitas simultan bagi orang-orang di dunia," tambah Hamilton-Parker.
"Konflik dan kesulitan ditambah masalah lingkungan yang berkembang akan memicu orang baik bersama dan memicu keinginan untuk mencari tujuan sejati kehidupan manusia."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ramalan Sang Pembelot
Ramalan juga diutarakan Ri Jong-ho, mantan pejabat bidang ekonomi yang ditunjuk Kim Jong-il, ayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Sebelum membelot, ia bekerja di lembaga rahasia yang dikenal sebagai Office 39, yang berfungsi menjadi 'mesin uang' bagi rezim Korut.
Sebagai sosok yang tahu persis soal kondisi keuangan Korea Utara, Ri mengaku menyaksikan tanda-tanda kelumpuhan ekonomi bekas negaranya. Ia mengatakan, terjangan efek sanksi perdagangan yang diberlakukan PBB terlalu hebat bagi Korut yang terkucil.
"Saya tak tahu apakah Korea Utara akan bisa bertahan dalam waktu setahun akibat hantaman sanksi," kata dia seperti dikutip dari News.com.au, Kamis 19 Oktober 2017. "Banyak orang akan mati akibatnya."
Ri menambahkan, sanksi yang diberlakukan tahun ini berada pada tingkat berbeda dari sebelumnya. Sebab, China, yang adalah sekutu dekat Korut, menutup semua bisnis milik Pyongyang di negara tersebut. Tak hanya itu, Tiongkok juga nyaris menghentikan suplai produk minyak bumi dan memutus impor tekstil dari Korea Utara.
Akibatnya, pasar untuk Korut terblokir, barang keluar atau pun masuk. Ratusan perusahaan kini terpaksa dihentikan operasinya.
"Dampaknya sangat signifikan, itu mengapa mereka merasa terancam dan meluncurkan rudal," kata Ri.
Pria berkaca mata itu mengatakan, dalam hal aktivitas ekonomi, bisa dibilang, Korut sudah lumpuh.
"Tak ada listrik, rezim membelanjakan uangnya untuk persenjataan militer," kata dia. "Dan jika tak ada tenaga listrik, bagaimana pabrik bisa beroperasi?"
Ri mengatakan, rakyat Korut putus asa menanti pasokan energi. Mereka kembali ke era pertanian yang primitif tanpa listrik. "Ketika melihat Semenanjung Peninsula dari atas, Korea Utara bak noktah hitam. Gelap gulita," tambah dia.
Bahkan sebelum sanksi terbaru PBB diberlakukan, Ri yang mengaku selama bekerja 30 tahun di pusat kebijakan keuangan rezim, ia menyaksikan penurunan ekonomi Korut yang membuat warganya kelaparan.
Pemimpin Tak Becus
Menurut Ri Jong-ho, Kim Jong-il, yang memimpin dari 1997 hingga 2011 tak punya pengetahuan yang baik soal ekonomi.
Bahkan, mundurnya hubungan Korut dengan mitra dagang sekaligus sekutu utamanya, China, dimulai saat Kim menyaksikan tetangganya itu merangkul kapitalisme.
Korut pun beranjak menjauh. Namun, "Kim Jong-il kemudian memutuskan Korut harus membuka diri sampai tingkat tertentu -- bahkan sebuah negara sosialis harus menghasilkan keuntungan -- dan menetapkan beberapa kebijakan. Akan tetapi, aturan dalam rezim Korea Utara tak cocok dengan sistem pasar," kata Ri.
Ia menambahkan, ketidakbecusan Kim Jong-il membuat ekonomi Korut morat-marit.
"Saat Kim Jong-il meninggal, ekonomi pun kolaps," kata Ri. "Orang-orang mulai kelaparan."
Apa yang tak terjadi sama sekali tak sesuai dengan propaganda rezim yang menyebut Korut ada dalam daftar 20 negara dengan pendapatan domestik bruto atau gross domestic product (GDP) tertinggi di dunia.
Hubungan Korut dengan China kian memburuk pada 2014, ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping memilih lebih dulu berkunjung ke Korsel, daripada ke Utara.
"Kim Jong-un menganggapnya sebagai penghinaan," kata Ri. Di sisi lain, Beijing tak senang dengan kebijakan Pyongyang yang membangun kekuatan militernya, alih-alih memberi makan rakyatnya yang kelaparan.
"Kini, China memblokade perdagangan, sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah titik terburuk dalam hubungan dua negara," kata Ri.
Kim Jong-un memutuskan untuk mengalihkan perdagangannya dari China, ke Rusia dan Asia Tenggara. Namun, berurusan dengan Moskow bukan persoalan gampang.
"Jika Korea Utara membuka diri seperti yang dilakukan China, negara itu tak akan jatuh dalam krisis," kata Ri.
"Dan, apa yang terjadi di Korut menunjukkan betapa pentingnya seorang pemimpin. Dalam kata lain, kepemimpinan Kim Jong-un bisa dikatakan gagal."
Terkini Lainnya
Bumi Akan Kiamat pada 23 September 2017?
Kiamat Akan Terjadi pada 23 September 2017? Ini Penjelasan NASA
Bencana, Ramalan Kiamat...Ini 5 Kabar yang 'Mengguncang' Dunia
Ramalan Sang Pembelot
nujum
Kiamat
Unik
Ramalan 2018
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi