, Washington, DC - Sebuah dokumen rahasia seputar pembunuhan Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) yang telah rilis, berhasil menguak informasi baru. Dokumen itu dirilis pada 26 Oktober 2017 waktu setempat.
Dokumen itu menginformasikan, Presiden JFK dibunuh karena ia telah membunuh Presiden Vietnam, Ngo Dinh Diem. Demikian seperti dikutip dari US National Archives (archives.gov), Jumat (27/10/2017).
Dokumen berbentuk surat deposisi (kesaksian hukum di luar persidangan) itu berisi keterangan dari Direktur CIA periode 1966-1973 Richard Helms saat diperiksa oleh US President's Commission on CIA Activities within the United States (Rockefeller Commission).
Advertisement
Saat itu, Rockefeller Commission tengah memeriksa sang Direktur CIA terkait dugaan aktivitas ilegal badan intelijen yang dipimpinnya.
Saat memberikan keterangan, Helms menyinggung soal pembunuhan JFK dalam memberikan jawaban kepada komisi.
"Presiden (Lyndon B) Johnson biasa bepergian dan mengatakan, alasan Presiden Kennedy (JFK) dibunuh adalah karena ia telah membunuh Presiden (Ngo Dinh) Diem dan semua itu adalah keadilan. Ia (Johnson) biasa mengatakan itu pada awal-awal masa kepresidenannya. Dan dari mana ia mendapatkan ide seperti itu, aku tak tahu," kata sang Direktur CIA.
Surat deposisi itu telah disunting sedemikian rupa, sehingga konteks narasi yang dikonstruksi dalam naskah tersebut tidaklah utuh.
Dalam paragraf selanjutnya, seorang interogator mengajukan pertanyaan kepada Helms seputar informasi yang diketahui sang direktur CIA tentang Lee Harvey Oswald.
Si interogator, yang diketahui bernama Mr Belin (David Belin), bertanya mengenai informasi yang menyebut soal dugaan Lee Harvey Oswald sebagai agen CIA.
"Pertanyaan saya adalah seputar CIA yang secara konspiratif terlibat dalam pembunuhan Presiden Kennedy. Anda (Helms) saat itu menjabat sebagai Deputi Direktur Perencanaan CIA. Apakah ada informasi, seputar pembunuhan Presiden Kennedy, yang menunjukkan bahwa Lee Harvey Oswald adalah agen CIA atau agen....," tanya David Belin seperti yang tertulis dalam surat deposisi tersebut.
Namun, pertanyaan Belin dan respons Helms tidak ditunjukkan secara lengkap dalam dokumen yang telah disunting tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dokumen Disensor dan Disunting?
Amerika Serikat pada Kamis, 26 Oktober waktu setempat telah merilis sekitar 2.800 dari kisaran 3.100 dokumen rahasia seputar pembunuhan Presiden AS John Fitzgerald.
Beberapa dokumen yang telah diungkap ke publik menguak fakta mengejutkan yang belum pernah diketahui sebelumnya. Sementara, sisa dokumen lain tetap dinyatakan rahasia atas usulan Agensi Intelijen Pusat AS (CIA) dan FBI.
Sebuah undang-undang, The President John F Kennedy Assasination Records Collection Act 1992 mewajibkan seluruh dokumen seputar kasus itu diungkap ke publik 25 tahun kemudian, tepatnya pada 2017 ini. Tenggat waktu pengungkapan dokumen itu adalah Kamis, 26 Oktober 2017.
Donald Trump menginginkan agar dokumen seputar pembunuhan Presiden JFK dipublikasikan lebih banyak ketimbang kuantitas yang telah ada sekarang. Namun, akibat beberapa agensi pemerintah -- beberapa di antaranya adalah CIA dan FBI -- yang mengungkapkan keberatan atas rencana rilis tersebut, maka beberapa dokumen dinyatakan tetap dirahasiakan.
Terkait hal tersebut, sebelum dokumen itu dirilis pada Kamis 26 Oktober, Trump dihadapkan pada dua pilihan. Merilis seluruh 3.100 dokumen tanpa sensor atau memublikasikan 2.800 dokumen namun melibatkan badan intelijen dan penegak hukum memberikan redaksional.
Trump pun memilih opsi kedua, yang justru ia sesali.
"Presiden sangat tidak suka dengan berbagai redaksional tersebut. Ia menganggap para agensi itu tak memiliki semangat hukum," kata seorang pejabat Gedung Putih yang meminta tak disebutkan namanya.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Sarah Sanders mengatakan, "Presiden menuntut transparansi dari para agensi dan meminta mereka meminimalkan redaksional tanpa penundaan lebih lama."
Seperti dikutip dari CNN, berbagai agensi intelijen dan lembaga penegak hukum di AS berbondong-bondong melayangkan surat kepada Trump. Isinya meminta agar sang presiden menahan untuk memublikasikan dokumen tersebut -- terutama yang berkaitan dengan mereka -- dan meminta redaksional dari agensi yang dimaksud.
Sekarang, lembaga yang meminta agar dirahasiakan pada hari Kamis akan memiliki waktu lima bulan untuk melakukan tinjauan sekunder atas dokumen tersebut. Setelah itu, mereka harus mengajukan argumentasi dan melapor ke US National Archive mengapa mereka yakin dokumen tersebut harus tetap dirahasiakan.
Terkini Lainnya
Dokumen Disensor dan Disunting?
Amerika Serikat
vietnam
John Fitzgerald Kennedy
JFK
Dokumen JFK
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Berita Terkini
8 Potret Syahrini di Kehamilan 8 Bulan, Sudah Siapkan Kamar Bayi
Mazda CX-3 Terbaru Siap Ramaikan GIIAS 2024 dengan Penawaran Menarik
Juni Tercatat sebagai Bulan Terpanas, Lampaui Rekor 2023
Rupiah Dibuka Tertekan, Tapi Peluang Penguatan Besar Dampak Data Pengangguran AS
Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Dalai Lama Ungkap Kondisi Kesehatan di Usia 89: Dalam Masa Pemulihan dari Operasi Lutut
Top 3 Tekno: Bocoran Harga Samsung Galaxy Ring hingga 3 iPad Baru
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Pahami Risiko Operasi Hidung yang Diduga Dijalani Mahalini
6 Potret Ussy Sulistiawaty dan Anak di Momen Libur Sekolah, Elea Curi Perhatian
Cerita Napi Lapas Pohuwato Pamerkan Karya Lukisan dari Balik Jeruji Besi
Raffi Ahmad Beber Alasan Dukung Jeje Govinda di Pilkada Bandung Barat, Bukan karena Masih Keluarga
Cegah Judi Online, Kalapas Sidak HP Petugas Lapas Parepare Usai Apel Pagi