, Jakarta - Laporan terkini PBB menyebutkan adan sekitar 40 juta orang yang hidup dalam perbudakan di seluruh dunia pada 2016.
Sejumlah hal yang termasuk dalam perbudakan adalah suasana dan upah kerja yang tidak layak ataupun tidak manusiawi.
Memang benar, banyak negara menyediakan standar tinggi bagi para pekerjanya, baik pekerja pria maupun wanita.
Advertisement
Tapi masih ada saja celah-celah kesempatan yang dipakai oleh perusahaan untuk melakukan eksploitasi parah terhadap para karyawan.
Baca Juga
Di Indonesia pernah terlontar tuduhan perlakuan tidak pantas yang dilakukan oleh manajer-manajer pembuat sepatu suatu merk terkenal. Mereka dilaporkan kerap melempar sepatu ke arah buruh sambil menghina.
Ada beberapa lagi yang menendang dan menonjok buruh yang diduga tidak menunjukkan kinerja. Buruh yang protes langsung dipecat si tempat.
Di China, pabrikan Foxconn yang mengerjakan produk Apple di AS disorot karena tingginya angka bunuh diri para buruh.
Bukannya menelaah keadaan dan berusaha memperbaiki suasana kerja, pihak manajemen sekedar memasang jejaring penangkal bunuh diri di bangunan-bangunan mereka.
Masih banyak kejadian serupa di berbagai bagian dunia seperti diringkas dari Oddee pada Rabu (20/9/2017) berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Buruh China Minum Air Jamban
China mengalami kemajuan ekonomi luar biasa selama satu dekade belakangan ini, tapi bukan tanpa kisah mengerikan tentang eksploitasi dan kondisi kerja tak manusiawi.
Hampir 85 persen warga tinggal di kawasan pedesaan kebanyakan di antaranya hijrah ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Ternyata mimpi buruk menanti mereka. Banyak yang dipaksa kerja lembur tanpa pembayaran lebih atau bahkan dirampas hak azasi mereka.
Baru-baru ini beredar suatu video yang menayangkan para buruh sedang dipaksa minum air jamban sebagai bentuk hukuman.
Pihak berwenang telah menangkap satu orang terkait peristiwa ini dan manajer perusahaan menyatakan bahwa video itu dibuat untuk memberi motivasi agar para buruh bekerja lebih giat.
Advertisement
2. Penyiksaan Buruh Pakaian di India
India bukan hanya dikenal dengan banyak sumbangsihnya kepada dunia, tapi juga karena eksploitasi terhadap para buruh.
Dalam beberapa pabrik pakaian, para pekerja mengalami penyiksaan fisik dan mental dari para atasan. Mereka dihina di depan rekan-rekannya, apalagi jika tidak bisa mencapai ekspektasi tinggi yang sangat tidak masuk akal.
Banyak buruh hanya mendapat upah senilai 1 rupee untuk pekerjaan yang lebih dari 4 jam, bahkan tidak diberi kesempatan rehat minum atau toilet dengan alasan besarnya volume pekerjaan.
3. Pembatasan Hak Azasi Buruh di Belarus
Belarus adalah negara yang terletak di Eropa Timur dan secara internasional dikenal terkait kerja paksa tanpa upah selama jangka waktu yang cukup lama.
Kebanyakan buruh nyaris tidak mendapatkan apapun untuk pekerjaan mereka dan mereka bahkan tidak punya hak protes untuk meminta kondisi kerja yang lebih baik.
Para pekerja dilarang berserikat dan mendapat tekanan parah dari pemerintah.
Aturan kerja di negeri itu hanya menawarkan kontrak-kontrak temporer bagi para karyawan. Karena tidak ada kesepakatan kerja permanen, warga kehilangan hak untuk mendapat penghasilan jangka panjang.
Advertisement
4. Pekerja Peternakan Menggunakan Popok Dewasa
Beberapa produsen ternak di Amerika Serikat (AS) kedapatan bersalah karena telah melarang rehat penggunaan toilet bagi karyawan selama dalam jam kerja.
Ketika pekerja meminta izin untuk rehat, mereka malah dihina di hadapan staf dan akhrinya dipaksa menggunakan popok orang dewasa.
Menurut laporan Oxfam America, para buruh "membatasi asupan cairan hingga pada tingkat bahaya, mereka merasa nyeri dan tidak nyaman sambil mengkhawatirkan kesehatan dan keamanan kerja.”
Kondisi kerja lebih menantang lagi bagi kaum wanita yang sedang mengalami menstruasi atau sedang hamil.
Nama-nama seperti Tyson Foods Inc., Perdue Farms Inc., Pilgrim's Pride Corp., dan Sanderson Farms telah disebut dalam laporan tersebut walaupun semua membantah tuduhan melakukan penyiksaan.
5. Mencungkil Mata Buruh di Samoa
Pada 2003, seorang pria Korea bernama Lee Kil-soo kedapatan bersalah terlibat dalam penyiksaan terhadap para karyawan.
Pabrik di Samoa itu mempekerjakan beberapa imigran dari Vietnam dan China. Mereka dipukuli dan dibiarkan kelaparan agar menjadi lebih efisien.
Buruh sebanyak 250 orang itu hanya digaji US$ 200 per bulan dan dipaksa tinggal dalam sebuah ruang yang bersisi 36 ranjang.
Ketika mereka mogok untuk memprotes perlakuan keji, para manajer pun mematikan listrik agar kehidupan buruh lebih merana lagi.
Seorang buruh wanita bernama Quyen Truong diseret di hadapan semua buruh lain dan matanya dicungkil menggunakan pipa plastik agar menjadi contoh bagi mereka yang tidak bekerja sebagaimana seharusnya.
Pabrik pakaian Daewoosa itu beroperasi di pulau wilayah AS tersebut dari 1998 hingga 2001 dan menjadi penghasil pakaian untuk Sears dan J.C . Penney.
Pabrik akhirnya ditutup dan Lee didakwa dengan beberapa pelanggaran hukum federal, termasuk kerja paksa, pemerasan, dan pencucian uang.
Pebisnis Korea Selatan itu dijatuhi hukuman penjara selama 40 tahun dan diwajibkan membayar US$ 1,8 juta sebagai ganti kerugian para buruh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
6. Kecerobohan Maut Pembunuh Buruh di Bangladesh
Sebuah jejaring pasar swalayan yang terkenal dengan kondisi kerja yang tidak aman menjadi pusat perhatian setelah salah satu pabrik mereka di Bangladesh mengalami kebakaran.
Sebanyak 112 buruh terjebak dalam kobaran api, sementara bangunan itu runtuh. Mereka yang selamat mengatakan bahwa pintu-pintu keluar dikunci dan tidak satupin alat pemadam api yang bekerja semestinya.
Ketika alarm berbunyi, pihak manajemen memerintahkan agar para buruh terus bekerja.
Insiden itu memicu kemarahan di kalangan pebisnis retail seluruh dunia dan diciptakanlah perjanjian untuk mencegah agar tragedi serupa tidak terulang lagi.
Sayangnya, perusahaan yang bermasalah itu menolak terlibat dalam perjanjian dan menyatakan lebih ingin melakukan inspeksi khusus secara mandiri.
7. Pegawai Pemerintah India Memakai Helm
Para pegawai di kantor pemerintah Bihar, India, harus memakai helm di tempat kerja karena bangunan tempat kerjanya memiliki kondisi yang sangat buruk.
Para pegawai khawatir kalau-kalau atap bangunan runtuh kapan saja. Atap itu terbukti bocor dan selama bertahun-tahun sudah mengalami pembiaran tanpa perbaikan.
Para tamu yang memasuki bangunan pun diminta mengenakan helm seandainya atap itu runtuh.
Menurut sejumlah pihak, ketidakpedulian pemerintah sudah keterlaluan. Jika pemerintah saja tidak peduli dengan pegawai kantornya, bagaimana warga bisa berharap negerinya bisa maju?
Terkini Lainnya
Korea Utara Tawarkan Paket Wisata Ala Buruh, Berminat?
Menlu Retno: Sektor Bisnis Bisa Cegah Eksploitasi Manusia
Bertarung Setengah Bugil...5 Fakta Gladiator Wanita yang Terkuak
1. Buruh China Minum Air Jamban
2. Penyiksaan Buruh Pakaian di India
3. Pembatasan Hak Azasi Buruh di Belarus
4. Pekerja Peternakan Menggunakan Popok Dewasa
5. Mencungkil Mata Buruh di Samoa
6. Kecerobohan Maut Pembunuh Buruh di Bangladesh
7. Pegawai Pemerintah India Memakai Helm
India
China
perbudakan
Rekomendasi
Menteri Trenggono Buka-bukaan Masih Banyak Perbudakan di Kapal Nelayan Indonesia
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar
Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab: Aku Takut Mati
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
Jokowi Kagum Harga Bawang dan Cabai di Sulawesi Selatan Lebih Murah dari Jawa
Rapat Perdana Peparnas 2024, Menpora: Venue Ada di Solo hingga Karanganyar