, Jakarta - Bangsa pribumi Amerika bukan satu-satunya yang menguliti kepala musuh-musuh mereka. Para pendatang Eropa yang mendirikan koloni di negeri itu kemudian mempelajari dan menirunya.
Bahkan, menguliti kepala manusia menjadi praktik yang tersebar luas di seantero negeri saat itu dan menjadi rahasia kelam yang memainkan peran terselubung dalam setiap momen besar.
Pada awalnya, para pendatang ke Dunia Baru memandang kebiasaan itu sebagai tanda barbarisme dan kebiadaban. Jacques Cartier bisa dibilang sebagai orang Eropa pertama yang menyaksikan langsung hal mengerikan itu.
Advertisement
Ketika ia tiba di daerah yang sekarang menjadi Quebec City, ia bertemu dengan kepala suku bernama Donnacona. Cartier disambut dengan tarian, lalu membalas dengan menyajikan hadiah-hadiah.
Baca Juga
Sang kepala suku kemudian memamerkan 5 kulit kepala manusia yang telah dikeringkan dan disatukan pada suatu gelang. Kaget, rombongan Cartier pun hengkang kembali ke kapal dan menjauh.
Menurut beberapa laporan, pribumi Amerika membawa kulit kepala musuh-musuhnya di ujung tombak mereka. Kulit-kulit kepala itu diedarkan dan dijadikan guyonan, bahkan terkadang diberikan kepada anjing-anjing.
Yang lebih mengerikan, ada juga beberapa orang yang dikuliti kepalanya ketika masih hidup. Ada sejumlah catatan dokter tentang penyelamatan para korban yang masih hidup. Sejumlah korban masih bisa tertolong jika segera ditangani, tapi mungkin dengan cacat menetap karena rendahnya tingkat kemajuan kedokteran saat itu.
Walaupun menguliti kepala musuh menjadi salah satu bentuk balas dendam, seperti dirangkum dari listverse.com pada Rabu (19/7/2017) pagi, sejumlah pihak meraup keuntungan finansial dari praktik mengerikan tersebut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Koloni Amerika dan Kulit Kepala Indian
Tidak lama setelah kapal Mayflower berangkat ke Dunia Baru, bangsa kulit putih mulai mencari-cari kepala manusia. Kulit kepala yang pertama mereka raih didapat saat Perang Pequot.
Ketika seorang pedagang bernama John Oldham dibunuh oleh Pribumi Amerika, kaum puritan di Koloni Massachussetts menyatakan perang habis-habisan dengan tetangga mereka.
Gubernur saat itu kemudian menjanjikan hadiah bagi pria manapun yang membawa pulang kepala Pribumi Amerika. Tapi kepala itu berukuran besar dan merepotkan sehingga kaum Puritan pun kemudian meniru musuh mereka dan mulai menguliti. Kulit-kulit kepala musuh dikumpulkan dalam beberapa tas dan dibawa pulang sebagai bukti.
Koloni-koloni lain pun mencontohnya. Menjelang 1641, gubernur New Netherlands menjanjikan tebusan resmi pertama untuk semua kulit kepala kaum pribumi senilai “10 fathom wampum” untuk setiap kulit kepala dari suku Raritan.
Koloni Teluk Massachussets menyusul tak lama kemudian, dengan janji 40 pound untuk setiap kulit kepala para petempur dan 20 pound untuk kulit kepala wanita dan anak berusia di bawah 12 tahun.
Bahkan gubernur itu menyatakan bahwa setiap warga wajib "menyongsong setiap kesempatan mengejar, menangkap, membunuh, dan menghancurkan semua dan setiap Indian tersebut."
Advertisement
2. Eskpedisi Perburuan Kulit Kepala oleh Kesatuan Rangers
Pada awal 1700-an beberapa anggota kesatuan Rangers Amerika Serikat (AS) mulai bertugas sepenuhnya sebagai pengumpul kulit kepala. Mereka berkelana ke pedalaman untuk mencari dan membunuh pribumi Indian dengan tekad membawa pulang kantong penuh berisi kulit kepala dan meraup untung.
Salah satu yang paling berhasil adalah John Lovewell yang sempat menjadi selebritas kecil karena jumlah kulit kepala yang dibawanya pulang. Suatu kali ia pernah membuat wig dari kulit-kulit kepala yang robek, lalu ia berpawai di jalan-jalan kota Boston menggunakan wig tersebut.
Menguliti kepala memang menguntungkan, sehingga, bukan hanya meraih ketenaran, Lovewell juga menjadi kaya. Ia menerima 100 pound untuk setiap kulit kepala yang dibawa pulang. Jumlah itu amat besar pada zamannya.
Membunuhi Prirbumi Amerika mendatangkan jauh lebih banyak uang daripada yang pernah dia raih seumur hidupnya. Tapi hal itu juga kemudian mendatangkan maut baginya.
Suatu kali, ia mengumpulkan 47 pria untuk menyerbu sebuah perkampungan berisi lebih dari 100 warga. Ia diduga mencoba berbagi keuntungan dengan sesedikit mungkin orang. Tapi ia terlalu percaya diri dan terbunuh dalam pertempuran. Kepalanya pun dikuliti.
3. Henry Hamilton Membeli Kulit Kepala Para Revolusioner
Pada masa Revolusi Amerika, seorang petinggi Inggris bernama Henry Hamilton mendapat julukan "The Hair-Buyer General" – "Sang Jenderal Pembeli Rambut."
Ia bertanggungjawab untuk mengajak pribumi Amerika membantu Inggris mengalahkan kaum Revolusioner Amerika dan menjalankan tugas itu dengan cara membeli kulit-kulit kepala.
Tapi, bukan berarti Hamilton memiliki pemikiran progresif tentang pribumi Amerika. Ia menuliskan mereka sebagai "biadab," dan menganjurkan agar pihak Inggris memanfaatkan "kecenderungan alamiah mereka…yang haus darah."
Ia memberikan bayaran kepada pribumi Amerika untuk setiap kulit kepala kaum kulit putih yang dibawa pulang, tapi jangan "memerahkan kapak dengan darah kaum wanita dan anak-anak."
Hamilton bahkan menyediakan pisau untuk menguliti dan memiliki catatan tentang jumlah kulit kepala yang diraih. Yang terbanyak, pada suatu hari ia disuguhi 129 kulit kepala kaum Revolusioner.
Tapi, menguliti kepala hanya mengundang balasan setimpal. Menyaksikan teman-teman mereka dibunuhi, kaum Revolusioner Amerika mulai menyerang balik. Sebagai pembalasan, mereka mulai memburu dan menguliti para pengikut Hamilton.
Advertisement
4. Gangster Glanton dan Kulit Kepala Warga Mesikso
Selama Perang Meksiko-Amerika, seorang anggota Texas Ranger bernama John Joel Glanton mendapat tugas mengumpulkan kulit kepala dari suku Apache. Sebagian suku Apache sempat terlibat dalam peperangan dan Angkata Bersenjata Amerika (US Army) ingin mengenyahkan mereka.
Pihak militer kemudian membayar mahal untuk setiap kulit kepala yang disetorkan oleh Glanton sehingga ia kaya raya. Tapi, tak lama kemudian, ia kehabisan warga suku Apache untuk dibunuh.
Ternyata, pihak US Army tidak benar-benar memeriksa asal-usul kulit kepala yang dikirimkan sehingga Glanton mulai membunuhi warga sipil Meksiko dan mengirimkannya seakan sebagai kulit-kulit warga Apache.
Kebringasan haus darah itupun menjadikan Glanton seorang pembunuh berantai. Ia dan kelompoknya mencuri perahu sungai dari beberapa anggota suku Yuma dan mengundang orang-orang menumpang.
Setelah berada di tengah sungai, ia dan kelompoknya membantai para penumpang tersebut, baik orang Meksiko ataupun Amerika. Mayat-mayat korban pun dijarah.
Pemerintah Chihuahua kemudian menawarkan hadiah untuk kepala Glandon, tapi suku Yuma lah yang menangkapnya. Mereka biasanya adalah suku yang cinta damai, tapi Glandon sudah keterlaluan.
Ketika ia sedang tidur, beberapa anggota suku Yuma mengendap masuk ke dalam tendanya. Mereka menghabisi rekan-rekan Glanton, lalu menyayat tenggorokannya ketika ia sedang tidur.
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
7 Tokoh Terkenal Ini Menderita Penyakit Mematikan
Kikil Kerbau hingga Kebocoran, 5 Fakta Mengerikan Implan Payudara
7 Pemimpin Dunia Bereputasi Besar yang Memiliki Tubuh 'Pendek'
1. Koloni Amerika dan Kulit Kepala Indian
2. Eskpedisi Perburuan Kulit Kepala oleh Kesatuan Rangers
3. Henry Hamilton Membeli Kulit Kepala Para Revolusioner
4. Gangster Glanton dan Kulit Kepala Warga Mesikso
Inggris
Amerika Serikat
Eropa
Rekomendasi
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Melihat Perjalanan Karir PM Baru Inggris Keir Starmer, Awali Karir Jadi Pengacara
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terinspirasi David Beckham, Raja Charles III Jual Madu Organik dari Peternakan Lebah Kerajaan Inggris
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Euro 2024
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Tesla Masuk Mobil Resmi Pemerintah China?
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Restoran Korea Hidden Gem di Jakarta, Ketika Resep Warisan Keluarga Berpadu Nuansa Premium
Olimpiade 2024 Bakal Penuh Kejutan Sejak Upacara Pembukaan
Ada Kereta Cepat Whoosh, Kunjungan Wisatawan ke Jabar Melesat
Disebut Baby Face, Ini 7 Potret Putri Titian saat Asuh 2 Anak
Review Film Daddio: Adu Akting Dakota Johnson Vs Sean Penn, Bahas Kehilangan, Cinta dan Selingkuhan
Sanksi Pemecatan Mengintai Prajurit TNI yang Terlibat Judi Online
Maling Beraksi Siang Bolong, Gondol Perhiasan Warga Senilai Rp36 Juta di Depok
Top 3: Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di Jakarta Rampung Tahun Ini
Top 3 Islami: Amalan Jumat agar Cepat Kaya dari Abah Guru Sekumpul, Ayu Ting Ting Batal Nikah dan Hukumnya dalam Islam
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Cuaca Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024: Langit Pagi hingga Siang Jabodetabek Diprediksi Hujan