, Washington, DC - National Declassification Center nyaris selesai mendeklasifikasikan lebih dari setengah dokumen rahasia di Kedutaan AS di Jakarta, pada tahun paling "panas", yaitu 1963 hingga 1966. Lembaga itu berjanji akan menuntaskan membuka dan mengkaji dokumen tersebut pada musim panas tahun ini atau sekitar Juli 2017.
"Sejauh ini, sudah ada 21 boks dari 37 dokumen rahasia Djakarta Embassy yang telah dideklasifikasi," kata Sheryl Shenberger selaku Direktur National Declassification Center seperti dikutip dari Federation of American Scientist, Selasa (7/3/2017).
Menurut Shenberger, hebatnya, deklasifikasi catatan Indonesia diprioritaskan karena menanggapi komentar publik yang begitu antusias penasaran tentang keterlibatan AS di masa lalu itu.
Advertisement
"Seperti penemuan sesuatu yang baru, saya memberikan ini kepada Anda semua dan komunitas para peneliti," kata Alex Daverede dari lembaga itu, yang menjadi panelis untuk melakukan review deklasifikasi.
"Saya pikir Anda akan mendapatkan beberapa wawasan tentang perspektif AS pada 30 Gerakan September. Anda juga akan mendapatkan beberapa pengamatan dekat tentang Sukarno dan para karakter di sekelilingnya," ujar Deverde lagi.
"Anda juga akan melihat perspektif kedutaan AS pada transisi canggung dari Sukarno ke Soeharto. Ada banyak informasi tentang kesengsaraan ekonomi Indonesia pada 1965-1966 dan upaya untuk mendapatkan makanan di negara bangkrut," ucap Daverede.
Dalam rancangan resolusi 2014, Senator Tom Udall dari Partai Demokrat menekan untuk mendeklasifikasi catatan AS pada periode ini.
"Ini adalah sejarah menyakitkan untuk diingat. Pada 1 Oktober 1965, enam jenderal Angkatan Darat Indonesia tewas. Menurut peneliti, jenderal tersebut dibunuh oleh personel militer, tetapi Partai Komunis Indonesia disebut sebagai sebab kematian mereka yang kemudian digunakan untuk membenarkan pembunuhan massal oleh rezim," kata Udall.
"Beberapa bulan kemudian setelah insiden mengerikan itu, menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Indonesia. CIA menyebutnya sebagai salah satu periode terburuk dari pembunuhan massal di Abad ke-20," ujar Udall.
Menurut senator asal Demokrat itu, AS disebut-sebut memberikan bantuan dana dan militer selama kurun waktu itu. Udall menuding CIA juga melakukan operasi rahasia di Indonesia selama itu, meskipun catatan aktivitas itu mungkin tidak termasuk dalam dokumen Kedutaan AS.
Kini beberapa catatan selama tahun yang penuh gejolak 1960-an sedang diklasifikasikan, dan harus segera dibuka kepada masyarakat umum.
Bulan lalu, Daverede menulis tentang sebuah episode yang melibatkan penahanan seorang misionaris Amerika di Indonesia pada 1965 yang dibahas dalam dokumen yang diklasifikasikan.
National Declassification Center didirikan oleh Presiden Obama pada tahun 2009, lewat perintah eksekutif untuk membantu koordinasi dan mempercepat deklasifikasi catatan pemerintah AS yang bernilai sejarah.
Terkini Lainnya
CIA
Kedubes AS
Dokumen Rahasia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Bos PPATK Punya Data Lengkap Pejabat yang Main Judi Online, Siap Buka-bukaan
Duh, Ternyata Ada Karyawan Kominfo yang Ikut Judi Online
Cegah Judi Online, Wali Kota Tangsel Sidak Ponsel Milik Pegawai
PPATK: 1.000 Lebih Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Nilai Transaksi Capai Rp25 Miliar
Hoaks Promosi Website Judi Catut Nama Tokoh Terkenal, Simak Daftarnya
1.000 Anggota DPR-DPRD Terlibat Judi Online, Segini Nilai Transaksinya
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
Populer
Teganya, Wanita di AS Nekat Tenggelamkan Anak Keturunan Palestina
Ini Alasan Tajikistan Negara Mayoritas Muslim Larang Hijab dengan Denda hingga Rp88 Juta
Posting Media Sosial Dianggap Hina Agama dan Keadilan Raja Salman, Guru di Arab Saudi Divonis Penjara 20 Tahun
Wanita Hamil di Thailand Pura-pura Diculik, Agar Utangnya Dilunasi Suami
Afrika Selatan Akan Populerkan Daging Zebra untuk Genjot Lapangan Kerja dan Konservasi
Pangeran William dan Kate Middleton Dikabarkan Minta Anaknya Tak Lakukan Tugas Kerajaan, Kok Bisa?
Penembakan di Las Vegas Tewaskan 5 Orang, Pelaku Bunuh Diri Saat Dihadang Petugas
Update 22 Korban Tewas Kebakaran Pabrik Baterai Lithium di Korea Selatan, 17 Orang Diduga WN China
Balon Sampah Korea Utara Picu Bandara Incheon di Korsel Ditutup
Euro 2024
Didier Deschamps: Meski Cetak Gol, Mbappé Menganggap Topeng 'Rumit'
Ronald Koeman Murka Belanda Dikalahkan Austria di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Republik Ceko vs Turki: Mencari Pendamping Portugal
Prediksi Euro 2024 Ukraina vs Belgia: Laga Hidup Mati Kevin De Bruyne dan Kolega
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Prediksi Euro 2024 Georgia vs Portugal: Berharap Belas Kasihan Cristiano Ronaldo Cs
Berita Terkini
Baramulti Suksessarana Bagi Dividen Rp 345,15 per Saham, Cair Kapan?
KPK Sebut Kerugian Bansos Saat Pandemi Covid-19 Capai Rp 125 Miliar
Batuk Tak Sembuh-Sembuh hingga Berminggu-minggu? Waspadai 10 Jenis Penyakit Ini
Antisipasi Potensi Kekeringan, Jokowi Tinjau Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Potret Pemain Mermaid in Love Jadi Bridesmaid Beby Tsabina, Persahabatan Terjaga
Armada Baru Scoot, Embraer E190-E2 Mulai Jelajahi Langit Sibu Sarawak
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Rabu 26 Juni 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Andalkan 3 Model, Penjualan Suzuki Naik 22 Persen pada Mei 2024
Sejarah Taiwan, Hong Kong, Macau Punya Pemerintahan Terpisah dari Tiongkok
7 Potret Rafathar dan Gempi Saat Latihan Tenis Bareng, Terlihat Lucu dan Malu-Malu Bikin Gemes
Kondisi Kenya Pasca Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Pajak
Tari Kluwung Etan Pukau Penonton Saat Pembukaan ASEAN University Games 2024 di GOR Unesa
Didier Deschamps: Meski Cetak Gol, Mbappé Menganggap Topeng 'Rumit'
Bos PPATK Punya Data Lengkap Pejabat yang Main Judi Online, Siap Buka-bukaan
Sudah Selesaikan Pendidikan di Sekolah Lansia, Kakek Nenek di Semarang Jalani Wisuda