, Jakarta - Kebudayaan merupakan sebuah nilai atau kebiasaan yang menjadi jati diri sebuah komunitas atau kelompok orang. Seiring dengan berjalannya waktu dan pergantian abad, kebiasaan itu berkembang serta berubah.
Perubahan itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dipungkiri. Adanya pergantian zaman dan kemajuan teknologi membuat beberapa komunitas 'memodernisasikan' budaya mereka.
Namun hal itu tidak mengartikan bahwa kebudayaan itu hilang sepenuhnya. Kebiasaan itu hanya diganti atau disederhanakan, menjadi sesuatu yang lebih dapat diterima masyarakat sesuai zamannya.
Advertisement
Itu mengapa praktik yang dilakukan oleh nenek moyang pada zaman dahulu kala, sulit dimengerti bagi kebanyakan orang masa ini.
Seperti rasa sakit yang harus dirasakan saat menjalani ritual, risiko tinggi dan berbahaya, serta tidak masuk akal.
Seperti yang dikutip dari Ancient-origins.net, Rabu (28/9/2016), berikut 10 contoh kebiasaan kuno yang tidak berkembang di masa sekarang.
1. Pengikatan Kaki (foot binding)
Tidak ada yang tahu pasti kapan dan di mana asal mula kebudayaan kuno satu ini. Namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa, tradisi mengikat kaki diduga berasal dari zaman Dinasti Shang (1700-1027 SM).
Konon kebiasaan itu dikabarkan bermula dari Permaisuri Shang yang memiliki kelainan bentuk pada kakinya. Kelainan tersebut membuat dia tidak bisa meletakkan kakinya pada suatu bidang datar.
Oleh karena itu sang permaisuri memerintahkan agar semua perempuan di wilayahnya wajib mengikat kaki mereka.
Namun, menurut catatan sejarah dari Dinasti Song (960-1279 M), kebiasaan mengikat kaki tersebut bermula pada masa kejayaan Li Yu -- penguasa China pada 961-975M. Kebudayaan itu menyebar luas.
Hingga pada abad ke-16, setiap wanita Dinasti Qing yang ingin menikah wajib mengikat kaki mereka terlebih dahulu.
2. Gajah 'Algojo'
Dulu, beberapa komunitas di dunia menggunakan gajah sebagai 'algojo' dan melakukan eksekusi mati serta hukuman. Metode hukuman ini dulunya dilakukan di Barat.
Namun lebih sering digunakan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan, terutama India. Jenis hukuman yang juga dikenal dengan sebutan Gunga rao, telah digunakan di negara itu sejak abad pertengahan.
Gunga Rao populer pada Abad ke-19. Hukuman kejam itu dihentikan ketika Inggris mulai menjajah India.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bunuh Diri Para Samurai
3. Seppuku
Seppuku merupakan tradisi 'mensucikan' nama baik yang populer di kalangan Samurai Jepang.
Seppuku adalah praktik membunuh diri sendiri dengan menusuk perut hingga mengeluarkan isinya, yang dilakukan untuk mengembalikan nama baik.
Salah satu praktik Seppuku terkenal yang pernah dilakukan adalah kematian samurai Minamoto Tametomo dan penyair Minamoto Yorimasa pada akhir Abad ke-12.
Praktik Seppuku dilakukan dengan mengembangkan kasur putih yang dikelilingi oleh saksi mata. Samurai yang akan melaksanakan Seppuku akan duduk di tengah-tengah dengan mengenakan kimono putih.
Di sebelahnya duduk samurai 'kedua' yang akan memenggal nyawa pelaku Seppuku, setelah dia selesai menyayat perutnya.
Hal itu dilakukan agar sang samurai tidak merasakan sakit terlalu lama.
4. Hak Tinggi untuk Pria
Hak tinggi merupakan salah satu tren sepatu yang sangat populer di kalangan wanita. Namun ternyata pada zaman dulu mode sepatu itu juga digunakan oleh pria.
Tidak ada yang tahu pasti kapan hak tinggi pertama kali diciptakan. Tapi jenis sepatu itu digunakan oleh aktor Yunani kuno. Sepatu yang disebut 'kothorni' itu digunakan dari tahun 200 Sebelum Masehi.
Awalnya sepatu itu menggunakan sumbat kayu sebagai haknya. Perbedaan tinggi hak sepatu seseorang kala itu menentukan status sosial mereka di kalangan masyarakat.
Sepatu hak tinggi juga populer digunakan oleh pria dan wanita Eropa pada abad pertengahan. Alas kaki yang mereka gunakan pada zaman itu dikenal dengan sebutan pattens.
Alas hak sepatu atau pattens digunakan untuk melindungi sepatu dari jalanan yang becek dan berlumpur.
Selain untuk melindungi sepatu dari lumpur, pattens juga digunakan untuk menjaga keawetan sepatu yang kala itu banyak terbuat dari bahan mahal dan rapuh.
Advertisement
Tumbal Manusia
5. Menghitamkan Gigi
Kebudayaan menghitamkan gigi atau Ohaguro sangat populer di Jepang kuno. Praktik budaya itu diaplikasikan kepada (umumnya) para wanita muda Negeri Sakura.
Menghitamkan gigi diartikan sebagai lambang kecantikan dan kematangan seksual seorang wanita kala itu.
6. Tumbal Manusia
Menjadikan manusia sebagai persembahan atau tumbal merupakan praktik yang banyak dilakukan oleh komunitas manusia pada zaman kuno. Terutama di China dan Mesir.
Kuburan penguasa dua negara itu dilubangi. Tempat itu berisikan banyak kerangka manusia, yang dipercaya arwahnya akan menjadi pelayan di kehidupan sesudah kematian.
Tidak hanya di China dan Mesir, potongan-potongan kerangka manusia yang dijadikan tumbal dalam ritual juga dapat ditemukan di Eropa dan Inggris.
Sementara itu pengorbanan bagi suku Maya dan Aztek dilakukan dengan meletakkan jantung yang masih berdetak tumbal, di atas altar kuil.
Kosmetik Kotoran Buaya
7. Kosmetik Kotoran Buaya
Bangsa Romawi menggunakan riasan wajah untuk mempertahankan kecantikan alami yang dimiliki seorang wanita. Bagi masyarakat Romawi, kecantikan berarti memiliki wajah dan kulit yang putih tanpa ada corak warna-warni pada 'kanvasnya'.
Semakin putih seorang wanita maka akan semakin dianggap cantik perempuan itu. Hal tersebut membuktikan kepada penduduk bahwa dia jarang keluar rumah dan cukup kaya untuk memiliki pelayan.
Namun, karena kulit orang Romawi pada dasarnya berwarna kuning langsat, bukannya putih gading, mereka tetap menggunakan beberapa bahan pemutih kulit.
Seperti menggunakan bubuk kapur, kotoran buaya, dan timah putih untuk memutihkan seluruh wajah mereka.
8. Kebiri Kasim
Pada zaman China kuno -- hingga Dinasti Sui -- kebiri merupakan salah satu dari Lima Hukuman -- serangkaian hukuman fisik yang diberlakukan dalam hukum pidana.
Pengebirian juga salah satu syarat untuk mendapatkan pekerjaan di layanan kekaisaran. Pada masa kejayaan Dinasti Han, para kasim akan berdatangan ke istana, untuk mendapatkan kesempatan mengabdi di dalam kekaisaran.
Di sana mereka juga dapat mengumpulkan kekuatan politik dalam jumlah yang besar. Kasim tidak pernah dianggap menjadi sebuah ancaman bagi penguasa.
Hal tersebut karena orang yang telah dikebiri tidak akan bisa memiliki anak atau mewariskan kekuasaan pada keturunannya. Oleh karena itu, kaisar yang memiliki banyak selir di Kota Terlarang, tidak khawatir selirnya akan dihamili oleh pria lain selain dirinya.
Advertisement
Harem
9. Harem
Kata Harem berasal dari Bahasa Arab haram yang berarti tempat terlarang. Harem berarti ruang lingkup rumah tangga yang terdiri dari sultan, ibu, adik perempuan, istri, anak, dan selir, serta terlarang bagi laki-laki selain suami atau ayah.
Kehidupan harem sangat tertutup. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa kehidupan di dalamnya. Pengamat biasanya hanya menerka-nerka.
Namun menurut catatan sejarah, pada zaman Kekaisaran Ottoman, harem berperan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan calon istri raja.
10. Membuat Diri Sendiri Jadi Mumi
Membuat diri sendiri menjadi mumi populer dilakukan di kalangan biksu di China dan Jepang. Kala itu mereka percaya bahwa dengan kondisi tubuh yang utuh, arwah mereka dapat mencapai dunia lain dengan selamat.
Oleh karena itu banyak biksu yang berlatih keras untuk membuat tubuh mereka berubah menjadi mumi dengan melalui proses yang rumit dan sulit.
Terkini Lainnya
Bunuh Diri Para Samurai
Tumbal Manusia
Kosmetik Kotoran Buaya
Harem
Unik
Histori
Mumi
Budaya
Kebudayaan
Zaman Kuno
Tradisi Kuno
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
6 Momen ART Brisia Jodie Salah Bikin Sambal Bawang, Disenyumin Jonathan Alden
Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
Pemain Busi Palsu NGK Terancam Sanksi 5 Tahun Penjara
Megawati soal Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu ya, Padahal Fungsinya Mengayomi?
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Dekan FK Unair Dicopot, Civitas Academica Ancam Mogok Mengajar
Arief S Kartasasmita, Rektor Anyar Unpad Janji Ongkos Kuliah Bakal Terjangkau
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
90% Perusahaan Global Belum Tegakkan HAM
12 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, dari Aceh Sampai Papua
Penyandingan Hasil Suara Pileg 2024: 10 Lembar Surat C Hasil, Hilang di KPU Kota Serang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Perjuangan Jo Jung Suk Bertransformasi Jadi Pramugari di Film Korea Pilot, Termasuk Diet Karbo dan Pijat