, Georgetown - Lebih dari 900 pengikut sekte People's Temple atau Kenisah Rakyat memutuskan melakukan bunuh diri massal di sebuah hutan di Guyana, sebuah negara di Amerika Selatan. Peristiwa yang terjadi pada 18 November 1978 dan dikenal sebagai Jonestown Massacre pun sontak menggegerkan dunia.
Pemimpin sekte, Jim Jones, juga turut tewas. Tak seperti pengikutnya yang meninggal akibat meminum minuman berwarna merah yang telah dicampur dengan valium dan sianida, ia memilih untuk menembak kepalanya sendiri.
Lalu, siapakah sosok Jim Jones dan bagaimana kisah nekat Kenisah Rakyat?
Advertisement
James Warren Jones atau dikenal dengan Jim Jones merupakan pria asal Crete, Indiana, yang lahir pada 13 Mei 1931. Ia lahir dari pasangan James Thurman Jones, veteran Perang Dunia I, dan Lyentte Jones.
Dilansir dari Biography, Jones memulai pencarian agamanya sendiri sejak usia 10 tahun dan mulai menunjungi gereja-gereja di kota kecil. Ia juga berkhotbah kepada kepada anak-anak lain yang tinggal di sekitarnya.
Jones dikenal sebagai pelajar yang memiliki keterampilan berbicara di depan umum. Sebagai remaja, ia tak suka berdansa dan minum-minuman keras karena dianggapnya sebagai perilaku berdosa.
Setelah orangtuanya bercerai, Jones dan ibunya pindah ke Richmond, Indiana. Di sana ia bekerja di sebuah rumah sakit dan bertemu dengan mahasiswa keperawatan bernama Marceline Baldwin.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada Desember 1948, Jones melanjutkan sekolahnya di Indiana University. Setelah menyelesaikan satu semester kuliahnya, pada 12 Juni 1949 Jones menikah dengan Marceline dan mengadopsi beberapa anak.
Perjalanan Kenisah Rakyat
Pada 1952 Jones mendapat pekerjaan sebagai pastor mahasiswa di Gereja Metodis Somerset di Indianapolis. Pada tahun berikutnya ia tertarik dalam layanan rasial terintegrasi, namun ketertarikannya itu tak dimiliki oleh gerejanya.
Jones pun memutuskan untuk membuat cabang dan membentuk Sayap Kebebasan pada 1955. Tak lama setelahnya, gereja tersebut dikenal dengan Kenisah Rakyat. Untuk membantu menambah pengikutnya, ia membeli sebuah stasiun radio AM lokal untuk menyebarkan khotbah-khotbahnya.
Pada pertengahan 1960-an, Jones dan 100 pengikutnya pindah ke California Utara. Mereka tinggal di daerah kota terpencil, yakni Ukiah dan Redwood Valley.
Jones pun memperluas perekrutan anggotanya pada awal 1970-an. Ia mulai berkhotbah di San Fransisco dan membuat cabang baru di sana.
Dengan ciri khas kacamata hitam, jas, dan rambut hitam disisir ke belakang, Jones merupakan sosok yang mengesankan di atas mimbar. Retorika yang berapi-api dan pengakuannya dapat melakukan penyembuhan, terus membuat orang-orang tertarik bergabung dengannya.
"Ia merupakan sosok karismatik dan menarik orang-orang yang merasa rentan atau kehilangan haknya karena alasan apapun," ujar salah seorang mantan pengikut Kenisah Rakyat, Teri Buford O'Shea.
Walaupun Jones melarang pengikutnya untuk terlibat dalam hubungan asmara, namun ia sendiri dilaporkan pernah beberapa kali berselingkuh, termasuk dengan pengelola gereja, Carolyn Layton. Ia juga memposisikan dirinya sebagai 'bapak dari semua'.
Menurut keterangan Teri seperti yang dilansir The Atlantic, Jones juga merupakan pecandu narkoba, walaupun pemimpin sekte itu melarang anggotanya untuk mengonsumsi barang haram tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bunuh Diri Massal di Guyana
Kenisah Rakyat Pindah ke Guyana
Pada 1974, Jones membeli tanah di Guyana untuk membangun tempat untuk dirinya dan pengikutnya. Ia menjadi semakin paranoid ketika pindah ke lokasi yang dijuluki Jonestown itu bersama dengan 1.000 pengikut.
Tak seperti tempat ideal yang dibayangkan pengikutnya, Jones mengelolanya itu seperti kamp penjara. Di sana orang-orang hanya menerima sedikit makanan. Mereka pun tak diizinkan meninggalkan lokasi, di mana daerah perbatasannya dijaga oleh orang bersenjata.
Takut mendapat serangan dari pengikutnya sendiri, Jones mulai melakukan latihan bunuh diri yang dikenal dengan White Nights. Ia membangunkan pengikutnya pada malam hari.
Di sana pengikutnya diberitahu bahwa mereka harus meminum cairan berwarna merah mengandung racun. Setelah 45 menit, mereka diberitahu tak akan mati karena hal itu hanyalah cara Jones menguji kesetiaan pengikutnya.
Pada September 1977, Jones mengancam akan melakukan bunuh diri massal untuk mencegah Pemerintah Guyana mengambil tindakan terhadapnya.
Mantan pengikut Kenisah Rakyat, Grace Stoen, meminta pemerintah untuk membantunya mendapatkan kembali hak asuh anaknya. Sementara mantan pengikut lain, Deborah Layton Blakely, telah berbicara di depan umum bahwa dirinya menentang Jones.
Akhirnya pada November 1978, seorang anggota kongres dari California, Leo J Ryan, memutuskan untuk menyelidiki Jonestown.
Bunuh Diri Massal di Guyana
Pada 18 November 1978, Ryan berkeliling Jonestown dan diikuti kru televisi. Ia mengundang siapa pun yang ingin meninggalkan lokasi itu untuk ikut dengannya. Namun operasi penyelamatan itu tak berjalan seperti yang direncanakan.
Siang itu Ryan bersama dengan beberapa anggota Kenisah Rakyat dibawa ke sebuah landasan udara di Port Kaituma. Di sana mereka diserang oleh anggota bersenjata Kenisah Rakyat yang dikirim oleh Jones.
Penembakan itu menyebabkan lima orang tewas, mereka adalah anggota kongres Ryan, koresponden dan juru kamera Don Harris dan Bob Brown, fotografer San Francisco Examiner Greg Robinson, dan salah satu pembelot Patricia Parks.
Sementara itu di Jonestown, Jones mengadakan apa yang disebutnya sebagai 'bunuh diri revolusioner'. Sianida dan valium dicampur ke dalam minuman serbuk dan dibagikan kepada pengikutnya.
Korban meninggal pertama adalah anak-anak, dan mereka yang menolak untuk minum dipaksa oleh penjaga bersenjata. Dalam peristiwa itu, lebih dari 900 orang meninggal, di mana 276 di antaranya adalah anak-anak.
Namun Jim Jones memilih cara lain. Di kelilingi oleh orang terdekatnya, ia tewas dengan menembak kepalanya sendiri. Jasadnya ditemukan di area berkumpul utama Jonestown, bersama dengan istrinya, suster Annie Moore, dan anggota level atas Kenisah Rakyat.
Terkini Lainnya
Bunuh Diri Massal di Guyana
Histori
Kenisah Rakyat
People's Temple
Jim Jones
Bunuh Diri Massal
Sianida
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Berkolaborasi dengan CoComelon
Gawat, Akses Server PDNS Diduga Hanya Pakai Password Admin1234
Inilah Jumlah Langkah yang Perlu Dilakukan Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Perlukah Pemerintah Bentuk Satgas Penertiban Impor Ilegal?
Jangan Lewatkan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Saham BBRI Naik Tipis Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Rayakan Ulang Tahun ke-7, Wuling Tebar Promo DP Murah Rp 8 Jutaan untuk Mobil Listrik
Alasan 2 Raksasa Eropa Tunda Investasi Proyek Baterai di Maluku Utara
Pemprov Jabar Perkuat Kapasitas SDM dan Infrastruktur Guna Mengantisipasi Serangan Siber
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Aurelie Moeremans Bagikan Tips Padu-padan Sneaker, Gaya Kasual sampai Feminin
Anak Song Il Kook Merasa Bersalah Ayahnya Sulit Dapat Pekerjaan: Kami Membatasi Kariernya...