, Jakarta Orang yang memiliki gangguan kepribadian acap kali memiliki kesulitan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Gangguan kepribadian atau personality disorders merupakan cara berpikir dan berperilaku yang sudah mendarah daging dan kaku sehingga mengakibatkan gangguan hubungan dengan orang lain. Gangguan ini seringkali menimbulkan penderitaan bagi individu yang mengalaminya.
Gangguan kepribadian adalah seperangkat kecenderungan jangka panjang dalam pemikiran dan perilaku seseorang yang mengganggu fungsi orang tersebut di dunia. Sementara gangguan kepribadian umumnya digambarkan dalam kategori yang berbeda, penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar, mereka mencerminkan berbagai kombinasi dari beberapa ciri kepribadian yang mendasarinya, termasuk tingkat sifat ekstrem yang dimiliki semua orang.
Advertisement
Banyak profesional kesehatan mental secara resmi mengenali 10 gangguan yang dibagi dalam tiga kategori atau cluster. Yakni cluster A, B, dan C. Ini adalah tiga pengelompokan kategori gangguan kepribadian yang digunakan dalam panduan psikiatri, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).
Cluster didasarkan pada perspektif dokter tentang bagaimana aspek gangguan tertentu tampak mirip satu sama lain. Namun, analisis ilmiah tentang gejala gangguan kepribadian tidak serta merta mendukung ketiga kelompok ini sebagai cara paling valid untuk merepresentasikan gangguan kepribadian.
Melansir Psychology Today, ketiga kategori tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Gangguan Cluster A
Gangguan Cluster A ditandai dengan pola berpikir yang aneh atau eksentrik, seperti ketidakpercayaan pada orang lain atau keyakinan yang tidak biasa. Cluster A meliputi:
-Gangguan kepribadian paranoid, yang melibatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan yang meluas terhadap orang lain.
-Gangguan kepribadian skizoid, yang melibatkan emosi yang terbatas dalam konteks sosial.
-Gangguan kepribadian skizotipal, yang menampilkan kesulitan dengan hubungan dekat bersama dengan pola pikir dan perilaku abnormal.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gangguan Cluster B dan C
Gangguan Cluster B
Gangguan Cluster B menampilkan keadaan emosi yang tidak stabil dan perilaku yang tidak menentu, yang dapat melibatkan agresi atau manipulasi orang lain.
Gangguan Cluster B mencakup:
-Gangguan kepribadian antisosial yang melibatkan pengabaian terhadap orang lain dan seringkali impulsif dan agresi.
-Gangguan kepribadian ambang, ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan seseorang, emosi, dan impulsif atau terlalu cepat bertindak.
-Gangguan kepribadian histrionik, yang melibatkan ekspresi berlebihan dan pencarian perhatian.
-Gangguan kepribadian narsistik, seringkali melibatkan keinginan yang luar biasa kuat untuk dikagumi, citra diri yang meningkat, dan kurangnya empati.
Gangguan Cluster C
Gangguan Cluster C melibatkan pola berpikir cemas atau takut dan berhubungan dengan orang lain. Cluster C termasuk:
-Gangguan kepribadian penghindaran, ditandai dengan penghindaran kedekatan sosial dan ketakutan akan apa yang dipikirkan orang lain.
-Gangguan kepribadian dependen, yang melibatkan kecenderungan untuk menjadi terlalu bergantung pada orang lain dan takut untuk mengganggu hubungan.
-Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, ditandai dengan fiksasi kaku pada detail dan standar yang dipegang secara pribadi.
Tanda-tanda gangguan kepribadian biasanya muncul pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa.
Advertisement
Cara Mengetahui Gangguan Kepribadian
Meskipun gangguan yang dikelompokkan dalam setiap kelompok memiliki gejala dan sifat yang sama, satu orang bisa saja tidak memiliki gejala yang sama persis dengan orang lain dengan diagnosis yang sama.
“Orang yang menunjukkan gejala gangguan kepribadian mungkin tidak menyadari bahwa mereka memilikinya karena mereka menganggap proses berpikir, respons emosional, dan perilaku mereka sendiri yang terdistorsi sebagai hal yang normal.”
Lantas bagaimana cara mengetahui seseorang memiliki gangguan kepribadian?
Sebagian tanda-tanda gangguan kepribadian bisa terlihat jelas. Misalnya, kurangnya empati dan penyesalan atau hubungan sosial yang terus-menerus kacau dengan orang lain.
Namun, sebagian tanda gangguan kepribadian lain kadang-kadang tidak terlihat dan tidak disadari. Untuk itu, hanya seorang profesional klinis, seperti psikolog klinis atau psikiater, yang dapat membuat pernyataan resmi.
Dengan berbagai pemeriksaan, psikolog klinis atau psikiater bisa menentukan apakah pasien memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian atau tidak. Artinya, penentuan gangguan kepribadian tidak bisa ditentukan secara sembarangan.
Gangguan Kepribadian yang Paling Umum
Sejauh ini, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCPD) yang berbeda dari gangguan obsesif-kompulsif (OCD) disebut sebagai gangguan kepribadian paling umum di negara-negara Barat.
Tinjauan baru-baru ini memperkirakan prevalensinya lebih dari 4 persen. Lebih dari 12 persen orang dewasa diperkirakan memiliki setidaknya satu gangguan kepribadian.
Sedangkan, gangguan kepribadian yang paling tidak umum adalah gangguan kepribadian dependen. Menurut studi, ini gangguan kepribadian yang paling tidak umum dalam sampel di negara Barat, dengan perkiraan prevalensi sekitar 0,8 persen.
Setiap orang memiliki risiko gangguan kepribadian. Dan satu orang bisa saja memiliki lebih dari satu gangguan kepribadian.
“Seseorang dengan gangguan kepribadian mungkin juga memiliki bentuk gangguan mental lainnya, seperti gangguan penggunaan zat atau depresi.”
Risiko memiliki gangguan kepribadian secara substansial dipengaruhi oleh genetika. Untuk beberapa kondisi, penelitian menunjukkan, pengalaman buruk seperti pelecehan masa kanak-kanak juga dapat berkontribusi pada risiko, meskipun gangguan kepribadian dapat berkembang tanpa adanya pengalaman tersebut.
Terkini Lainnya
Gangguan Cluster B dan C
Cara Mengetahui Gangguan Kepribadian
Gangguan Kepribadian yang Paling Umum
Gangguan Kepribadian
personality disorders
perilaku abnormal
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Populer
Pria Diduga dengan Gangguan Jiwa Mutilasi ODGJ di Garut, Polisi Beri Keterangan Soal Pisau yang Digunakan
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Lumix S9 Meluncur, Kamera Mirrorless Full-Frame Terkecil dan Teringan di Seri Lumix S
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terjerat Judi Online, Nasib Buruh Makin Sengsara
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Adopsi Kripto di Kanada Melambat, Ada Apa?
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin
Saat Warga Pengungsi Gunung Ruang Menjadi Pantarlih Pilkada Sulut 2024
Tengku Dewi Tak Sudi Ditemani Andrew Andika Saat Bersalin, Pengacara: Memang Tidak Mau Didampingi
Mengenal Aplikasi KTP Digital, Pahami Langkah-langkah Penggunaannya