uefau17.com

9 ETF Bitcoin Spot Kini Kantongi Total Simpanan BTC Rp 473,7 Triliun - Crypto

, Jakarta - Sejak didirikan pada 11 Januari 2024, sembilan ETF bitcoin spot ini dengan cepat mengumpulkan sejumlah besar bitcoin (BTC), dengan proyeksi menunjukkan mereka akan segera melampaui angka setengah juta.

Mengutip News.bitcoin, Senin (18/3/2024) pada 17 Maret 2024, kepemilikan kolektif 9 ETF Bitcoin Spot berjumlah 453.503,98 BTC, atau senilai USD 30,29 miliar atau setara Rp. 473,7 triliun.

IBIT Blackrock menempati urutan teratas, dengan kepemilikan besar-besaran sebesar 228,612.98 Bitcoin, senilai USD 15.27 miliar, mewakili 50.41 persen dari total 453,503.98 BTC yang dimiliki.

Kemudian ada FBTC Fund milik Fidelity sekarang mengamankan 132,571.08 bitcoin , bernilai sekitar USD 8.85 miliar. Cadangan FBTC mencapai 29.23 persen dari total cadangan bitcoin di antara sembilan ETF.

Selanjutnya ada ARKB Ark Invest yang saat ini memiliki 39,789 Bitcoin, dengan nilai pasar USD 2.65 miliar, sedangkan BITB Bitwise memiliki 29,267 Bitcoin, diperkirakan bernilai sekitar USD 1.95 miliar.

Perkembangan terkini menunjukkan kepemilikan Vaneck dan Valkyrie melampaui kepemilikan Invesco. HODL Vaneck mengantongi pada 7,438.19 Bitcoin, dan BRRR Valkyrie memiliki 6,343.69 Bitcoin.

Sebaliknya, BTCO fund milik Invesco memiliki 5,098 Bitcoin, bernilai lebih dari USD 340 juta, dan EZBC Franklin Templeton memiliki 3,306 Bitcoin.

BTCW Fund Wisdomtree berada di 1,078.04 Bitcoin pada angka terbaru. Cadangan gabungan ini sekarang melebihi cadangan Bitcoin Trust (GBTC) Grayscale, yang memiliki 380,240.68 Bitcoin senilai USD 25.4 miliar, menandai penurunan yang signifikan setelah transisinya ke ETF Bitcoin spot.

Sejak 12 Januari 2024, ketika GBTC memegang 617,079.99 Bitcoin, telah terjadi pengurangan sebesar 236,839.31 Bitcoin selama 65 hari, devaluasi sekitar USD 15.82 miliar.

Meskipun GBTC tetap menjadi ETF Bitcoin spot terbesar dalam hal cadangan, IBIT dengan cepat memperoleh kekuatan, dengan cadangannya kini melampaui 60 persen kepemilikan GBTC.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto Senin 18 Maret 2024: Bitcoin dan Etherum Bertahan Unggul

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami pergerakan yang beragam pada Senin (18/3/2024).

Data dari Coinmarketcap per Senin (18/3/2024) menunjukkan bahwa nilai Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar naik 2,09 persen dalam 24 jam.

Saat ini, harga BTC berada di level Rp. 1,052,154,496.60. Selanjutnya adalah Ethereum (ETH) yang naik 0,87 persen dalam 24 jam terakhir, saat ini berada di level Rp. 55,949,210.47 per koin.

Kripto selanjutnya, USDT kini berada di urutan ketiga terbesar namun nilainya turun 0,81 persen menjadi Rp15,635.45.

Adapun Solana (SOL) yang naik hingga 6,38 persen kini di level Rp. 3,065,876.42, dan Binance coin (BNB) turun 3,98 persen dalam 24 jam terakhir menjadi Rp. 8,661,239.85.

Kemudian XRP yang berada di zona hijau hari ini, naik 0,51 persen menjadi Rp9,721.78, sedangkan USC Coin (USDC) turun 0,81 persen menjadi Rp15,647.50.

ADA naik 0,56 persen dalam 24 jam terakhir, saat ini pada level Rp. 10,382.44 per koin, serta Koin Meme Dogecoin (DOGE) naik 5,69 persen, membuatnya diperdagangkan di level Rp2,417.38 per token.

Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat masing-masing 0,08 persen dan 0,3 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00 atau masing-masing Rp 15.646,60 per koin.

Kemudian ada AVAX dengan kenaikan 7,56 persen dan kini bernilai Rp891,689.75 per koin.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp 40,570.42 triliun, meningkat 1.94 persen selama sehari terakhir.

"Volume pasar kripto total selama 24 jam terakhir adalah Rp 2,171.18 triliun, yang membuat meningkat 2.16 persen," demikian tertulis dalam Coinmarketcap.

3 dari 4 halaman

Analis Ini Yakin Banget Bitcoin Bisa Tembus USD 150.000 pada 2025

Sebelumnya diberitakan, Analis Bernstein Gautam Chhugani dan Mahika Sapra berbagi pandangan mengenai harga Bitcoin (BTC). Keduanya yakin bahwa harga Bitcoin akan bisa menembus level USD 150.000.

Mengutip News.bitcoin, Sabtu (16/3/2024), Gautam Chhugani dan Mahika Sapra mengungkapkan dalam catatan yang diterbitkan awal pekan ini, bahwa mereka sekarang lebih yakin tentang terobosan harga Bitcoin pasca peristiwa halving pada bulan April mendatang.

"Ini masih merupakan tahap awal integrasi Bitcoin ke dalam portofolio aset tradisional," tulis mereka.

"Kami sekarang lebih yakin dengan harga Bitcoin yang akan (mencapai) USD 150.000," katanya.

Analis Bernstein memperkirakan pada bulan November 2023 lalu bahwa harga Bitcoin bisa naik menjadi USD 150.000 pada 2025.

Keyakinan mereka terhadap Bitcoin untuk mencapai target harga tersebut diperkuat oleh meningkatnya arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot.

"Pada tingkat ini, ETF Bitcoin akan melampaui perkiraan arus masuk tahun 2025 kami dalam 166 hari perdagangan untuk sisa tahun 2024," kedua analis merinci.

4 dari 4 halaman

Permintaan Terus Melonjak, Kelolaan ETF Bitcoin Spot Blackrock Tembus Rp 229,8 Triliun

Sebelumnya diberitakan, produk ETF Bitcoin Spor milik Blackrock, Ishares Bitcoin Trust (IBIT) telah melampaui aset yang dikelola (AUM) sebesar USD 14,76 miliar atau setara Rp 229,8 triliun. Total kepemilikan bitcoin IBIT pada 11 Maret adalah 203.755 BTC, meningkat sebesar 7.769 BTC dari hari perdagangan sebelumnya.

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (15/3/2024), Ishares Bitcoin Trust menerima arus masuk USD 562,9 juta atau setara Rp 8,7 triliun pada Senin. Pada 5 Maret Blackrock menerima arus masuk terbesar yaitu dengan USD 788,3 juta atau setara Rp 12,2 triliun.

Blackrock tetap menjadi pemain terbaik di pasar ETF bitcoin spot. Harga bitcoin telah melonjak selama beberapa minggu terakhir, didorong oleh permintaan besar-besaran untuk ETF bitcoin spot.

Pekan lalu, Blackrock mengubah prospektusnya, yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), agar Dana Alokasi Global Blackrock berpotensi memasukkan investasi dalam produk yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETP).

CEO Galaxy Digital Mike Novogratz mengatakan pekan lalu bahwa ada momentum yang tidak terkendali di ETF bitcoin spot. Bulan lalu, laporan menunjukkan Merrill Lynch dan Wells Fargo dari Bank of America telah mulai menawarkan ETF bitcoin spot kepada klien.

Selain itu, platform investasi senilai USD 30 miliar atau setara Rp 467,1 triliun untuk penasihat keuangan, Carson Group, juga menyetujui empat ETF bitcoin spot di platformnya, termasuk IBIT.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat