uefau17.com

Growth Mindset vs Fixed Mindset Berpengaruh Terhadap Pengembangan Diri, Ini Penjelasannya! - Citizen6

, Jakarta Dalam dunia psikologi dan pengembangan diri, istilah Growth Mindset dan Fixed Mindset mungkin sudah familiar di telinga banyak orang. Meskipun sering didengar, ternyata masih banyak yang belum sepenuhnya memahami perbedaan antara keduanya.

Secara umum, growth mindset mencirikan sikap terbuka terhadap tantangan dan keinginan untuk terus belajar. Sementara Fixed Mindset, melibatkan keyakinan bahwa kemampuan seseorang telah ditentukan dan tidak dapat diubah.

Selain itu, banyak yang bilang bahwa kedua pola pikir ini memiliki keterkaitan erat dengan mentalitas individu. Detailnya cara berpikir ini bisa mempengaruhi cara seseorang dalam menghadapi tantangan, bertumbuh, dan mencapai potensi. Nah, supaya nggak bingung, yuk simak penjelasan lengkapnya!

Apa itu Fixed Mindset

Dilansir dari The Decision Lab, Fixed mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa tingkat kecerdasan atau bakat seseorang bersifat statis. Orang dengan pola pikir ini percaya bahwa keberhasilan mereka ditentukan oleh bakat bawaan, tanpa perlu usaha ekstra atau dedikasi yang lebih.

Mereka menganggap dirinya sebagai individu yang memiliki kecerdasan alami yang tidak dapat berubah, bahkan dengan upaya ekstra sekalipun.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Fixed Mindset

1. Menghindari Tantangan

Orang dengan fixed mindset cenderung berdiam dalam zona nyaman dan tidak berani mengambil risiko. Mereka mungkin merasa bahwa menghindari situasi sulit akan melindungi citra diri dan mencegah kemungkinan kegagalan.

Oleh karenanya, mereka lebih memilih untuk tetap di batas kenyamanannya, meskipun itu menghambat pertumbuhan dan keterampilan dirinya.

2. Tidak Menerima Kritik

Reaksi negatif terhadap kritik menjadi salah satu ciri fixed mindset. Ketika menerima feedback negatif, mereka akan merasa terancam akan kecerdasan dan kemampuannya yang dianggap tetap.

Sifat ini benar-benar sayang disayangkan, karena penolakan tersebut bisa menghambat kesempatan mereka untuk bertumbuh.

3. Frustasi Saat Menghadapi Kesulitan

Individu yang menganut fixed mindset akan lebih mudah frustasi saat menghadapi tantangan. Kepercayaannya dengan kecerdasan yang mutlak membuat mereka tidak bisa menerima situasi sulit. Padahal rasa frustrasi ini hanya bisa menjadi penghambat untuk mencari solusi dari tantangan yang dihadapi.

3 dari 3 halaman

Apa itu Growth Mindset

Dilansir dari Psychology Today, growth mindset merujuk pada pola pikir yang menekankan bahwa kemampuan dan kecerdasan bisa berkembang melalui usaha, latihan, dan pembelajaran.

Orang yang mengadopsi pola pikir ini melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, sehingga mereka tidak terpengaruh oleh kegagalan. Sehingga, inti dari growth mindset mengatakan bahwa keberhasilan adalah suatu hal yang didapat dari usaha dan dedikasi, bukan hanya sekadar bakat bawaan.

Ciri-Ciri Growth Mindset

1. Haus Akan Belajar

Suka mempelajari banyak hal mencerminkan seseorang yang memiliki growth mindset. Mereka yang memiliki pola pikir ini melihat pembelajaran sebagai peluang untuk berkembang dan mencapai potensi penuh. Selain itu, mereka cenderung aktif mencari tantangan dan pengalaman baru guna memperluas wawasannya.

2. Fleksibel

Selanjutnya, fleksibilitas menjadi salah satu aspek penting dalam menunjukkan pola pikir ini. Individu yang menganut growth mindset cenderung mudah beradaptasi dengan perubahan.

Sehingga mereka tak jarang mengeksplorasi pendekatan baru untuk mencapai tujuannya. Selain itu, fleksibilitas ini juga berlaku terhadap pemberian feedback. Bagi yang memiliki growth mindset biasanya lebih terbuka dan menerima kritikan, sebab mereka menganggapnya sebagai pembelajaran untuk bertumbuh.

3. Tidak Takut Gagal

Individu dengan growth mindset tidak melihat kegagalan sebagai akhir dari perjalanan. Akan tetapi melihatnya sebagai proses dan langkah awal menuju kesuksesan. Selain itu, mereka juga  memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman. Sehingga itulah yang disebut dengan tidak takut akan kegagalan.

Kedua konsep ini bisa menjadi panduan untuk mengevaluasi dan memperkaya cara seseorang memandang tantangan, kegagalan, dan kesuksesan. Nah, dengan memahami dan menerapkan growth mindset, kamu bisa membuka menggapai potensi penuh yang ada dalam diri sendiri.

Terlepas dari kondisi mentalitas saat ini, perubahan menuju Growth Mindset dapat dimulai kapan saja.

 

(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat