uefau17.com

Simak 5 Alasan Duduk Berjam-jam Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan - Citizen6

, Jakarta Diketahui bahwa duduk berjam-jam itu bisa berbahaya. Meskipun umumnya duduk adalah tindakan atau aktivitas yang tidak membutuhkan banyak energi untuk dilakukan seperti saat kita berdiri juga bergerak.

Namun, perlu diketahui bahwa duduk sampai berjam-jam dapat menimbulkan beberapa masalah, terutama dari segi kesehatan.

Melansir laman Timesofindia, Selasa (13/12/2022), orang-orang yang sering duduk terlalu lama akan lebih berisiko mengalami beberapa penyakit, ditandai dengan tekanan darah tinggi, gula darah berlebihan, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol berbahaya.

Bahkan duduk berlebihan atau dalam waktu lama dapat berisiko terkena penyakit kardiovaskular dan kanker. Berikut sederet alasan mengapa duduk terlalu lama bisa berbahaya bagi kesehatan:

 

1. Berdasarkan Hasil Penelitian

Sebelumnya, para peneliti telah memeriksa sekitar 13 makalah tentang tingkat aktivitas dan waktu duduk, ditemukan bahwa orang yang duduk diam selama lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko kematian yang sebanding dengan kelebihan berat badan dan merokok.

Namun, penelitian informasi dari lebih dari 1 juta orang ini menemukan bahwa melakukan 60 hingga 75 menit latihan fisik yang cukup intensif setiap hari dapat menangkal konsekuensi negatif dari duduk berlebihan.

Adapun juga, penelitian lain mengungkapkan bahwa waktu duduk memiliki efek minimal pada risiko kematian bagi mereka yang paling aktif.

 

2. Olahraga Dapat Membantu

Dr. RR Dutta, HOD-Internal Medicine, Paras Hospitals, Gurugram mengatakan bahwa melakukan aktivitas atau olahraga dapat membantu mengurangi risiko dari dampak duduk berlebihan.

"Lebih dari 1 juta orang menemukan bahwa melakukan latihan fisik yang cukup intensif selama 60 hingga 75 menit setiap hari dapat menangkal konsekuensi negatif dari duduk berlebihan. Sedangkan waktu duduk memiliki efek minimal terhadap risiko kematian bagi mereka yang paling aktif," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Bergerak atau Berdiri sebagai Gantinya

Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker tampaknya meningkat dengan duduk berlebihan atau dalam waktu lama.

Sehingga, mengubah kebiasaan dengan lebih banyak bergerak dan lebih sedikit duduk adalah pilihan tepat untuk meningkatkan kesehatan yang lebih baik. Mulailah dengan hanya berdiri daripada duduk. Berikut tips yang dapat dicoba:

- Berdirilah setiap 30 menit alih-alih duduk.

- Angkat kaki kamu saat sedang menelepon atau menonton TV.

- Coba kerja berdiri jika kamu bekerja di meja, atau berkreasilah dan gunakan meja  yang tinggi.

- Saat bertemu dengan rekan kerja, lebih baik berjalan-jalan daripada menggunakan ruang konferensi atau duduk.

- Tempatkan area kerja kamu di atas treadmill sehingga kamu dapat bergerak sepanjang hari. Gunakan meja vertikal yang didesain khusus untuk treadmill atau layar komputer dan keyboard pada dudukan.

3 dari 4 halaman

4. Tak Hanya Duduk, Sempatkan Olahraga yang Miliki Peran Penting

Olahraga tidak hanya membuat badan menjadi sehat bugar, melainkan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit.

Sebagaimana Dr Dutta, HOD-Internal Medicine, Paras Hospitals, Gurugram  berkata,

"Bahkan olahraga lambat pun mungkin memiliki pengaruh yang signifikan. Anda akan mulai dengan membakar lebih banyak kalori.

Penurunan berat badan dan peningkatan energi dapat terjadi akibat hal ini. Selain itu, olahraga membuat otot Anda kencang, bergerak, dan sehat secara mental, terutama seiring bertambahnya usia."

4 dari 4 halaman

5. Terlalu Lama Duduk Risiko Kena Penyakit Jantung di Usia Muda Meningkat

Sebelumnya, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Antonia Anna mengatakan bahwa pandemi COVID-19 membuat banyak masyarakat, termasuk kaum muda jadi jalani hidup kurang aktif. Hal ini membuat risiko penyakit jantung pun kini rentan menyerang orang muda.

"Penyakit jantung ini, yang mana saat ini bergeser menimpa ke usia muda. Zaman dulu menimpa usia tua, karena anak mudanya bergerak aktif, sekarang anak mudanya sibuk dengan gadget masing-masing, terutama pada saat pandemi COVID-19 ini," tutur Antonia dalam Peringatan Hari Jantung Sedunia di Siloam Hospital Lippo Village, Kabupaten Tangerang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. 

Lebih lanjut, gaya hidup selama pandemi yang banyak menggunakan gadget untuk berkomunikasi, bekerja dari rumah rentan menyebabkan terkena Sitting Disease. Ini adalah penyakit terlalu banyak duduk pada mereka yang memiliki tren gaya hidup malas bergerak.

"Sitting disease, penyakit duduk. Nantinya bisa kena sindrom metabolik, sehingga orangnya jadi gemuk, kolesterol naik, gula darahnya naik, dan itu meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke," ungkap Antonia lagi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat