, Jakarta- Cek Fakta mendapati klaim cara hentikan lonjakan spike protein akibat vaksin dengan rokok. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Agustus 2022.
Unggahan klaim cara hentikan lonjakan protein dengan rokok berupa tulisan sebagai berikut.
Baca Juga
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
"Ada cara menggunakan nikotin untuk menghentikan perkembangan lonjakan protein agar tidak berkembang biak dan merusak sistem organ dalam..
Advertisement
CARANYA :
1. BELI ROKOK.. Bukan TEMBAKAU
2. KELUARKAN TEMBAKAU ROKOK DALAM 2 ATAU 3 BATANG
3. RENDAMKAN TEMBAKAU DENGAN AIR PANAS DAN PERAS TEMBAKAU SAMPAI AIR BERUBAH WARNA HITAM
4. JIKA PERLU TAMBAHKAN AIR JIKA TERLALU HITAM. SAAT AIR HANGAT SUDAH BISA DIMINUM
5. MINUM HANYA SETENGAH SENDOK DAN YANG TIDAK BIASA AKAN MERASA SEDIKIT MUAL DAN Pusing. MAKAN YG MANIS UTK MENGHILANGKAN PUSING
6. MINUM 3 KALI SEHARI DAN LAKUKAN TERUS MENERUS SELAMA 3 HARI. INSHALLAH BISA MEMBANTU MENGHENTIKAN SPIKE PROTEIN
7. EFEKNYA KOTORAN KEHITAMAN SAAT BUANG AIR BESAR DAN BERBAU.
JANGAN TAMBAHKAN DOSIS LAGI...💉🔨
SELAMAT MENCOBA..."
Benarkah klaim cara hentikan lonjakan spike protein akibat vaksin dengan rokok? Simak hasil penelusuran Cek Fakta .
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik ...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta menelusuri klaim cara hentikan lonjakan spike protein akibat vaksin dengan rokok, dengan menghubungi Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlang Samoedro, Sp. P.
Menurut dr Erlang, klaim nikotin pada rokok dapat menghentikan protein di dalam tubuh tersebut hoaks.
"Hoaks," kata dr Erlang, saat berbincang dengan .
dr Erlang menyebutkan, klaim cara hentikan lonjakan protein dengan rokok tersebut pun tidak benar.
"Tidak benar," tegasnya.
dr. Valda Garciadr. Valda Garcia dalam artikel berjudul "Daftar Racun Berbahaya dan Mematikan dalam Rokok" yang dimuat situs klikdokter.com menyebutkan, rokok mengandung ratusan bahkan ribuan zat yang berbahaya bagi kesehatan.
Sebatang rokok yang kecil mengandung lebih dari 500 jenis bahan kimia. Ketika dibakar, zat yang terkandung dalam rokok dapat ‘beranak-pinak’ menjadi lebih dari 6000 jenis.
Sebagian di antara zat tersebut diketahui dapat menyebabkan penyakit kanker. Tak hanya itu, zat dalam rokok juga terbukti bisa memicu penyakit jantung, stroke, masalah pernapasan, gangguan penglihatan, dan kondisi fatal lainnya.
Nikotin
Nikotin merupakan bahan yang membuat rokok bersifat adiktif. Pasalnya, senyawa ini bisa sampai ke otak hanya dalam waktu beberapa detik sejak diisap.
Nikotin dalam dalam jumlah besar dapat pula memperlambat pengiriman sinyal antara sel otak dan menyebabkan depresi. Senyawa berbahaya ini juga bisa meracuni pembuluh darah, jantung, dan merusak hormon tubuh.
Aseton
Aseton adalah zat kimia yang terkandung dalam cairan pembersih kuteks. Bahan yang mudah terbakar ini juga digunakan sebagai komponen lem super.
Aseton sebenarnya dihasilkan oleh tubuh saat memecah lemak, dan dapat dikeluarkan melalui urine ataupun napas. Tapi, jika kadar aseton dalam tubuh berlebihan, maka akan berdampak negatif.
Gejala awal kadar aseton berlebih pada tubuh adalah sakit kepala, badan lemas, pusing, mual, muntah, serta iritasi hidung, mata, tenggorokan, dan kulit.
Amonia
Amonia merupakan zat beracun yang merupakan komponen dari bahan pembersih, pemutih, dan deodoran. Dalam rokok, amonia berfungsi untuk meningkatkan kerja nikotin sehingga memiliki efek kecanduan lebih besar.
Racun dalam rokok yang satu ini dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan, sehingga timbul gejala batuk dan nyeri tenggorokan. Senyawa ini juga dapat meningkatkan risiko pneumonia dan kanker paru.
Arsenik
Arsenik ialah bahan kimia yang terdapat di logam, tanah, dan biasa dimanfaatkan sebagai racun tikus. Senyawa berbahaya ini juga diketahui berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker paru, kulit, kandung kemih, hati, dan ginjal.
Arsenik dalam rokok bersumber dari pestisida yang digunakan oleh petani tembakau. Meskipun tembakau telah melalui proses pengolahan, senyawa ini tidak hilang sepenuhnya alias masih terdapat dalam asap rokok.
Kadmium
Kadmium adalah bahan yang terkandung dalam batu baterai. Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan plastik, kain, dan logam.
Paparan kadmium secara terus-menerus akibat aktivitas merokok dapat membuat senyawa ini menumpuk dan merusak jaringan paru-paru. Seiring waktu, kadmium juga bisa merusak ginjal, hati, tulang, dan darah.
Formaldehida
Formaldehida adalah zat yang umumnya digunakan untuk mencegah pembusukan pada jenazah. Senyawa ini juga digunakan dalam produksi lem dan bahan disinfektan.
Menghirup senyawa racun dalam rokok yang satu ini dapat menyebabkan iritasi pada sel dan saluran pernapasan. Selain itu, formaldehida juga berisiko menyebabkan kanker hidung, trakea, dan darah.
Tar merupakan senyawa berbahaya yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar aspal jalanan. Semakin lama rokok terbakar, semakin tinggi pula kandungan tar di dalamnya.
Tar
Tar adalah senyawa yang menyebabkan gigi perokok berwarna cokelat. Senyawa ini juga bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru.
Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah zat yang ada di udara dengan jumlah bervariasi. Senyawa ini bisa berasal dari rokok, kendaraan, kompor, atau tungku.
Ketika karbon monoksida masuk ke saluran pernapasan, senyawa beracun ini akan mengikat hemoglobin dan menghasilkan karboksihemoglobin. Hal ini membuat kadar oksigen yang beredar ke seluruh tubuh berkurang.
Jika kadar karbon monoksida dalam darah mencapai lebih dari 1 persen, maka akan menimbulkan gejala berupa sakit kepala, cepat lelah, gangguan penglihatan, dan denyut jantung meningkat.
Benzena
Zat berbahaya dalam rokok yang selanjutnya adalah benzena. Senyawa ini adalah produk sampingan yang dihasilkan saat pembakaran. Dengan kata lain, senyawa tersebut terkandung dalam asap rokok yang bisa dihirup oleh semua orang.
Paparan benzena dalam jangka panjang dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan gangguan pada darah. Saat ini, benzena pun dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia alias kanker darah.
Hidrogen Sianida
Hidrogen sianida adalah gas beracun yang biasa digunakan untuk menghukum mati narapidana. Senyawa ini mempengaruhi sistem pernapasan dengan cara melekat pada silia, yaitu sel kecil berbentuk menyerupai rambut yang berfungsi menjaga saluran udara agar tetap bersih.
Selain mengganggu pernapasan, hidrogen sianida juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan mengganggu pertumbuhan janin pada ibu hamil.
Asam Asetat
Kandungan zat berbahaya lain yang terdapat di dalam rokok adalah asam asetat atau acetic acid. Zat ini juga dapat ditemukan di dalam cat rambut, lho!
Asam asetat yang ada di dalam rokok dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan. Zat ini pun bisa menyebabkan perubahan keasaman darah yang bisa berdampak fatal.
Metanol
Metanol merupakan salah satu zat berbahaya yang dapat ditemukan di dalam rokok. Senyawa ini digunakan sebagai bahan bakar utama roket.
Paparan metanol secara berulang dapat meningkatkan risiko kebutaan. Paparan senyawa ini pun dihubungkan dengan peningkatan risiko kematian dini.
Toluene
Toluene dapat ditemukan di dalam sebatang rokok. Senyawa ini merupakan bahan dasar cat.
Paparan toluene dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Senyawa ini pun disebut-sebut dapat memicu sakit kepala, halusinasi, mengganggu koordinasi tubuh, dan kejang.
Butane
Rokok mengandung butane, yang juga digunakan sebagai pemantik untuk cairan korek api.
Paparan butane secara berulang pada tubuh dapat meningkatkan risiko iritasi telinga dan mata. Zat ini pun disebut-sebut dapat bersifat karsinogenik sehingga bisa meningkatkan risiko kanker.
Furan
Furan juga termasuk salah satu zat racun yang terdapat dalam rokok. Senyawa ini dapat meningkatkan risiko penyakit hati (liver) dan tumor kantong empedu, khususnya jika terjadi paparan secara berulang atau dalam jangka waktu lama.
Sumber:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698057/daftar-racun-berbahaya-dan-mematikan-dalam-rokok
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta , klaim cara hentikan lonjakan spike protein akibat vaksin dengan rokok tidak benar.
Rokok mengandung ratusan bahkan ribuan zat yang berbahaya bagi kesehatan.
![Banner Cek Fakta: Salah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VLLhSqDoOIH-quuBcE2BBEz1Lks=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2282234/original/020397100_1531801478-WhatsApp_Image_2018-07-16_at_11.16.20.jpeg)
Tentang Cek Fakta
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
vaksin
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Rokok
nikotin
protein
Rekomendasi
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Hoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Kumpulan Hoaks Terkait Kim Jong Un, Simak Faktanya
Cek Fakta: Hoaks Foto Kota di Balik Tembok Es Antartika
Anak Gaza Korban Serangan Israel Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Daftarnya
Klinik Hoaks Diluncurkan, Upaya Pemkot Probolinggo Bantu Warga Hindari Informasi Palsu di Media Sosial
Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Anak Yatim Korban Perang Gaza Tiba di Indonesia
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Cek Fakta: Tidak Benar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar 3 Juli 2024
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Kumpulan Hoaks Terkait Kim Jong Un, Simak Faktanya
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Hoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Potret Cathy Sharon Ajak Anak Liburan di Amerika, Penampilan Curi Perhatian
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Lirik Lagu Hot Mess dari Aespa dan Terjemahannya, Debut Jepang Karina dkk yang Kawaii