, Jakarta - Beredar kembali di media sosial pesan berantai terkait bahaya mengonsumsi makanan kaleng dari Thailand karena berbahaya bisa menyebarkan AIDS. Pesan berantai itu ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Sucian Laia. Dia mengunggahnya di Facebook pada 6 April 2021.
Berikut isi postingannya:
Advertisement
Di baca sampai habis lihat ada di bawah ini ....👇👇👇👇
Ijin pak, ibu, kk, bg, adek 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻.Assalammu'alaikum Wr WbBreaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KL Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama buah2an , khususnya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka masukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor. Contoh ; Lecy , Rambutan , Lengkeng , Mangga Puding dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun...... Demi keselamatan kita semua. Info dr ibu dubes KBRI (Rita Toisuta Arifson Kementrian Kesehatan RI)Simak Beritanya :http://health.liputan6.hb/read/678535 {semoga bermanfaat}. Mohon bantu share ya..🙏🙏[ ‼️‼️WARNING‼️‼️Tolong disebar luas kan Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:👉1. Extra Joss,👉2. M-150,👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),👉4. Kiranti,👉5. Krating Daeng,👉6. Hemaviton,👉7. Neo Hemaviton,👉8. Marimas,👉9. Segar Sari shachet,👉10. Frutillo,👉11. Pop Ice,👉12. Segar Dingin Vit. C,👉13. Okky Jelly Drink,👉14. Inaco,👉15. Gatorade,👉16. Nabati,👉17. Adem Sari,👉18. Naturade Gold,👉19. Aqua Splash Fruit. Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.Info:RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPHMohon dishare, sayangi keluarga anda.
Lalu benarkah pesan berantai berisi informasi ada makanan kaleng dari Thailand yang berbahaya bisa menyebarkan AIDS?
Saksikan video pilihan berikut ini
Vaksinasi covid-19 sedang dilakukan di hampir seluruh dunia. Maka segala informasi tentang vaksin covid-19 tentu saja akan menarik perhatian. Sayangnya, kabar bohong seputar vaksin covid-19 terus berseliweran dan meneror masyarakat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta:
![CEK FAKTA Liputan6](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fhW3P0vXxGoVreLkhgmWI4m8x44=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3183855/original/046600000_1595123986-CEK_FAKTA1_300x-100.jpg)
Cek Fakta menelusuri dan menemukan artikel terkait berjudul "Hoaks, Berita tentang Makanan Kaleng Berbahaya dari Thailand" yang tayang 27 April 2017. Berikut isinya:
"Berita hoaks mengenai makanan kaleng berbahaya dari Thailand yang pernah ramai beredar pada tahun 2013 di aplikasi chat kembali menyeruak. Parahnya lagi, masih menyertakan link bahwa berita itu dari .
Isi dari pesan singkat tersebut berbunyi :
InnaLillahi wa Inna Illaihi roji'unAssalammu'alaikum Wr WbBreaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KLTolong beritahu anak2 , suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama buah2an , khususnya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka masukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor. Contoh ; Lecy , Rambutan , Lengkeng , Mangga Puding dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun...... Demi keselamatan kita semua. Info dr ibu dubes KBRI(Rita Toisuta Arifson Kementrian Kesehatan RI)Simak Beritanya :http://health.liputan6.hb/read/678535 {semoga bermanfaat}. Mohon bantu share ya.
Pesan yang senada juga beredar di aplikasi chat, bunyinya:
"Beli makanan kalengan jangan beli dari negara tetangga (Thailand). (diumumkan pada hari ini tanggal 26 Agustus 2013 pukul 10.01)** Rab, 28 Agu 11:28 **Pemberitahuan genting dan penting: teman-teman dan keluarga tercinta, hati-hati konsumsi buah kaleng, khususnya buah kaleng produksi Thailand, karena 200 lebih penderita AIDS di Thailand dibawah pemimpin penderita AIDS menyerbu masuk ke pabrik-pabrik buah kaleng dan meneteskan darah bervirus. Mereka ke tempat pengolahan buah kaleng dalam pabrik-pabrik tersebut, hal ini sudah diakui kebenarannya oleh dinas kesehatan setempat. Dan untuk menghindari bertambah korban; produk buah2 seperti rambutan, puding mangga, lengkeng, ling Zi, ma yu dan lain-lain sudah diturunkan dari rak supermarket. Setelah terima info ini mohon di BC ke kontak2 anda! Mencegah selamanya lebih efektif daripada mengobati."
Liputan.com sendiri memang pernah membuat berita yang sifatnya sanggahan dan ingin meluruskan bahwa pesan-pesan yang beredar di aplikasi chat itu tidak benar dan sedang dalam penyelidikan Badan Pengawas Obat dan Makanan waktu itu dengan link berikut http://health./read/678535/bpom-akan-periksa-info-soal-makanan-kaleng-bahaya-asal-thailand. Humas BPOM Nelly ketika itu menyampaikan bahwa saat ini BPOM akan menyampaikan terlebih dahulu pada Kepala Biro Humas dan Kepala BPOM untuk menindaklanjut informasi tersebut.
Sayang alamat berita ini diubah dengan menambahkan dua huruf "hb" setelah kata . Hingga berubah menjadi http://health.liputan6.hb/read/678535, yang kalau diklik tidak masuk ke halaman apa pun, terjadi kesalahan alias eror. Entah, apa maksud si penyebar berita. Yang jelas, kabar ini menyesatkan.
Klarifikasi BPOM
Sebenarnya BPOM telah mengklarifikasi kabar burung tersebut pada 12 November 2014 dan menyampaikan bahwa informasi tersebut sepenuhnya tidak benar alias hoaks. Berikut bunyi pernyataan resmi BPOM yang juga bisa dilihat di tautan Klarifikasi : Produk Pangan Yang Tidak Aman Dikonsumsi Karena Mengandung Darah dan Virus HIV:
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk makanan kaleng impor asal Thailand yang mengandung darah dan virus HIV, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
Badan POM melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation).
Badan POM secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).
Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam makanan kaleng, apalagi virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar host (tubuh manusia). Jadi pemberitaan tersebut adalah HOAX yang menyesatkan.
Masyarakat diimbau agar teliti membaca label. Jadilah konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh isu yang beredar di media sosial. Jika ragu-ragu atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi Contact Center HALO BPOM 500533 atau sms ke 081.21.9999.533 atau email: halobpom@pom.go.id."
Selain itu ada juga artikel berjudul "BPOM Pastikan Kabar Makanan Kaleng Mengandung Virus HIV Itu Hoax" yang tayang 1 September 2017. Berikut isinya:
Beberapa waktu lalu masyarakat digemparkan dengan kabar peredaran produk makanan kaleng impor asal Thailand yang mengandung darah dan virus HIV. Kabar tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dalam penjelasan resmi yang diterima Health-, Jumat (1/9/2017) BPOM telah melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation).
BPOM secara rutin juga melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control). Dalam pengusutan ini, BPOM memastikan tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam semua produk makanan kaleng yang ada terjual di pasar tradisional maupun swalayan.
BPOM menjelaskan virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar host (tubuh manusia). "Pemberitaan tersebut adalah hoax yang menyesatkan," tulis BPOM.
Sumber:
https://uefau17.com/health/read/3079267/bpom-pastikan-kabar-makanan-kaleng-mengandung-virus-hiv-itu-hoax?source=search
https://uefau17.com/health/read/2933885/hoaks-berita-tentang-makanan-kaleng-berbahaya-dari-thailand?source=search
Advertisement
Kesimpulan
![banner Hoax](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/G-GzY0L29YAKVl-HWE23RPk8P9s=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2199763/original/055327500_1525841213-hoax.jpg)
Pesan berantai berisi berisi informasi ada makanan kaleng dari Thailand yang berbahaya bisa menyebarkan AIDS adalah hoaks.
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran Fakta:
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
BPOM
AIDS
Makanan Kaleng
Hoaks
Hoax
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Push Notif
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Pembagian Hadiah dari BSI
Dampak Fatal Percaya Hoaks Kesehatan, Simak Biar Tak Jadi Korban
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Daftar Hoaks Seputar Kecelakaan Transportasi Umum, dari Kapal Laut sampai Kereta Cepat
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang