, Jakarta - Pengguna Facebook atas nama Lois Lois menyebut vaksinasi covid-19 percuma dilakukan. Dia mengklaim kalau vaksin masih bisa membuat seseorang tertular virus.
Dia mengunggah vaksin tidak kebal menghadapi virus pada 28 Januari 2021. Hingga saat ini, klaim yang dia buat mendapat 480 respons, 77 komentar, dan 100 kali dibagikan.
Baca Juga
Begini narasinya:
Advertisement
"Setelah di Vaksin Masih bisa ketularan Virus.
Gak bisa kebal!
Trus ngapain harus di Vaksin?
(Saya menangis hik)".
Lalu, benarkah klaim vaksin tidak kebal melawan virus dan masih bisa menularkan virus? Simak penjelasannya di halaman berikut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta menghubungi dr. Muhamad Fajri Adda'i, yang merupakan dokter relawan covid-19 dan edukator kesehatan. Dia pun menjelaskan cara vaksin melawan virus.
"Vaksinasi butuh proses untuk bekerja dan menimbulkan kekebalan. Kekebalan ini juga belum diketahui akan bertahan sampai kapan. Sebab, respons imun setiap orang berbeda-beda terhadap vaksinasi," katanya.
Dia pun mencontohkan Sinovac, vaksin yang diizinkan dipergunakan di Indonesia untuk melawan covid-19. Dokter Fajri juga memastikan kalau orang yang sudah divaksinasi bisa mengurangi risiko tingkat keparahan jika tertular covid-19.
"Vaksin Sinovac berisi kuman mati sehingga jika seseorang pasca vaksin terinfeksi covid-19, infeksi tersebut berasal dari luar tubuh."
"Pasca penyuntukan vaksin, tidak menghilangkan risiko tertular covid-19. Jika sudah terinfeksi pun masih bisa menularkan kepada orang lain. Vaksinasi juga mengurangi risiko perburukan tingkat keparahan jika tertular covid-19," ujarnya menegaskan.
Berbicara soal efek samping vaksin, dr Fajri Adda'i mengatakan tidak berbahaya. "Efeknya ringan kok," ucapnya.
"Walau kecil, jika ada 100 juta org divaksin maka dikhawatirkan akan ada 100-200 alergi. Sehingga, untuk 30 menit pertama pasca disuntik, orang yang divaksin diminta menunggu untuk pemantauan," katanya menegaskan.
Selanjutnya, Cek Fakta mendapatkan penjelasan dari Kepala Lab Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto. Dia menjelaskan proses kerja vaksin saat Virtual Class: Tips Menangkal Hoaks Vaksin Covid-19 di Media Sosial, Jumat (29/1/2021).
"Ada yang beranggapan setelah divaksin, menjadi kebal. Artinya tidak mungkin terinfeksi virusnya. Padahal, seharusnya diperhatikan, kita harus menunggu hingga vaksinasi yang kedua."
"Setelah itu kita harus menunggu sekitar dua minggu, baru jumlah antibodi yang terbentuk dianggap memadai untuk menghindarkan seseorang dari terinfeksi atau dampak yang serius dari infeksi tersebut," kata Wien.
Wien juga memastikan kalau virus yang dilemahkan dalam vaksin tidak mungkin aktif lagi di masa depan. Wien juga menyebut vaksin tidak menimbulkan penyakit baru.
"Jelas tidak. Biasanya yang digunakan untuk vaksin merupakan yang spesifik bisa menimbulkan respons kekebalan terhadap target dari virus atau bakteri. Misalnya, Sinovac, virus SARS-COV-2 yang awalnya diperbanyak menggunakan sel, lalu ada proses pemurnian hingga kontrol kualitas."
"Perusahaan-perusahaan ini harus menjamin dan memastikan kalau vaksinnya tidak aktif kembali. Vaksin-baksin (covid-19) lainnya tidak akan menimbulkan penyakit kembali," ucapnya menegaskan.
Sebelumnya, Juru Bicara PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto telah memastikan kalau vaksin sinovac sangat aman digunakan untuk melawan virus corona covid-19.
"Vaksin Sinovac sudah mendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat oleh BPOM dengan telah dikeluarkannya EUA (Emergency Use Authorization)."
"Hal ini membuktikan vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, baik nasional maupun internasional (WHO) sehingga vaksin telah aman, berkualitas, dan berkhasiat untuk dapat digunakan. Vaksin Sinovac telah memenuhi syarat kehalalannya oleh MUI," kata Bambang kepada Cek Fakta .
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut vaksin tidak kebal melawan virus dan masih bisa menularkan virus tidak benar. Faktanya, vaksin butuh waktu untuk membentuk antibodi agar seseorang tidak terinfeksi atau dampak yang serius dari infeksi dari sebuah penyakit.
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
vaksin
COVID-19
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
virus
Rekomendasi
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
Begini Modus Pelaku Korupsi Banpres Covid-19 Rugikan Negara Rp125 Miliar
Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
Populer
Pemuka Agama Jadi Sasaran, Simak Hoaks yang Terkait dengan Biksu
Cek Fakta: Hoaks Bantuan Uang Membangun Rumah dari Ashanty dengan Cara Kirim Nomor Rekening di Facebook
Deretan Hoaks Pemberian Bantuan Catut Nama Tokoh Terkenal, dari Pejabat hingga Selebriti
Daftar Hoaks Seputar Kecelakaan Transportasi Umum, dari Kapal Laut sampai Kereta Cepat
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Cek Fakta: Tidak Benar Video Garam Beryodium Mengandung Serbuk Kaca
Pegi Setiawan
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Status Tersangka Pegi Setiawan dalam Kasus Vina Cirebon Batal Demi Hukum, Ini Respons Hotman Paris
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Berita Terkini
6 Film Tema Satu Suro untuk Pecinta Horor, Bikin Merinding
Festival Ekonomi Keuangan Syariah Diselenggarakan di Kawasan Timur Indonesia, Apa Tujuannya?
Profil Thiago Alcantara, Pemain Liverpool yang Memutuskan Pensiun di Usia 33 Tahun
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Belanja di Tempat Ini Berkesempatan Dapat Mitsubishi XForce
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
BPJS Kesehatan Luncurkan Layanan Face Recognition, Apa Saja Keunggulannya?
Ikatan Pustakawan Indonesia Gelar Rakerpus XXV di Bali
Insiden di Selat Malaka, Pencarian ABK Rusia Tenggelam Masih Dilakukan
Bamsoet Sambangi Markas PKS, Disambut Hangat Ahmad Syaikhu
Apple Watch Series 10 Bakal Punya Lebih Besar, Mirip dengan Varian Ultra
Minuman Pengganti Kopi, Bantu Tetap Melek dan Semangat Bekerja
Di Tengah Popularitas Pemain Diaspora, Kolektor Jersey Timnas Indonesia Tak Lupakan Skuad Garuda Era 1990-an