, Jakarta - Firenze adalah kota kelahiran Renaisans, periode peralihan dari Abad Pertengahan menuju era modern. Hampir setiap monumen, museum, dan ruang publik di kota tersebut menceritakan pergerakan yang mengubah wajah budaya Eropa dari masa kegelapan.
Namun, kota sama juga menghadirkan peristiwa tragis yakni kematian sebuah negara sepak bola. Lokasi pembunuhan adalah Stadio Artemio Franchi yang ketika itu masih bernama Comunale. Waktu menunjukkan 30 Juni 1990 dan berlangsung laga perempat final Piala Dunia antara Argentina dan Yugoslavia.
Orkestra lokal memainkan lagu kebangsaan Hej Sloveni yang terbukti kemudian menjadi requiem bagi Yugoslavia.
Advertisement
Pertandingan berlangsung sengit dan berlanjut hingga adu penalti. Bintang kedua tim, Diego Maradona dan Dragan Stojkovic, sama-sama gagal menunaikan tugas.
Tiba waktunya bagi Dragoljub Brnovic menjadi algojo. Namun, tendangannya mudah diantisipasi kiper Argentina Sergio Goycochea.
Kegagalan tersebut memperbesar beban Faruk Hadzibegic sebagai penendang terakhir. Namun dia juga tidak mampu memasukkan bola ke gawang.
"Bertahun-tahun setelahnya, banyak orang berkata mungkin Yugoslavia akan tetap ada jika saya mencetak gol dan kami maju ke semifinal," kata Hadzibegic.
Saksikan Video Yugoslavia Berikut Ini
PBB menggelar sidang pengadilan internasional untuk kejahatan perang bekas Yugoslavia di Den Haag, Belanda, Rabu, 29 November 2017.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Upaya Menyatukan dari Osim
![Bikin Gerah Kroasia, Red Star Belgrade Parkir Tank Bekas Perang Yugoslavia di Markasnya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VtY-c6Q0c2Rm-CfoTKhhkdo6qL8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2895210/original/022047000_1566986682-20190828-Tank-Yugoslavia-1.jpg)
Yugoslavia saat itu diterpa perang saudara. Sepak bola semula ingin digunakan sebagai alat pemersatu meski tidak cukup.
Sebelum mengikuti Piala Dunia 1990, Yugoslavia menghadapi Belanda pada uji coba di Stadion Maksimir, Zagreb. Alih-alih dukungan, penonton etnis Kroasia justru mengejek tim. Kroasia kemudian memerdekakan diri Juni 1991.
Tanpa pemain Kroasia, pelatih timnas Ivica Osim masih mampu membawa Yugoslavia lolos Piala Eropa 1992. Dia berupaya menyatukan negara kelahirannya dengan mengandalkan skuat berwajah multietnis.
Ada yang berdarah Serbia (Vladimir Stojkovic, Slavisa Jokanovic, Vladimir Jugovic, Sinisa Mihajlovic, Gordan Petric); Bosnia (Meho Kodro, Faruk Hadzibegic, Mehmed Bazdarevic, Fahrudin Omerovic); Montenegro (Predrag Mijatovic, Dejan Savicevic, Branko Brnovic); Makedonia (Vujadin Stanojkovic, Ilija Najdoski, Darko Pancev), dan bahkan Slovenia (Darko Milanic, Dzoni Novak) yang sebenarnya sudah memutuskan memisahkan diri setahun sebelumnya seperti Kroasia.
Advertisement
Laga Kedua di Firenze
![Dejan Savicevic](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pLPUMI2E9bga410Os8DqbI4J4Vo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3226789/original/063051900_1599060666-000_SAPA980611551770.jpg)
Namun perang berkecamuk di kampung halaman. Osim kemudian mengundurkan diri dari jabatan pada Mei 1992, diikuti beberapa pemain yang setia kepadanya yakni Hadzibegic, Bazdarevic, Kodro, dan Pancev.
Sementara persiapan timnas tetap berlanjut. Kini ditangani asisten Osim, Ivan cabrinovic, Yugoslavia melakoni uji coba melawan Fiorentina. Ironisnya, pertandingan digelar di Firenze, lokasi tersingkirnya tim pada Yugoslavia.
Sementara pejabat Federasi Sepak Bola Yugoslavia dan beberapa pemain terbang ke Swedia, lokasi Piala Eropa 1992, untuk berdiplomasi.
Namun usaha mereka sia-sia akibat intervensi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Resolusi nomor 757 bagian 8b menekankan setiap anggota PBB untuk mencegah partisipasi individu atau tim asal Yugoslavia dalam event olahraga.
Surat dari Johansson
![img_johansson.jpg](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/NLLt957R4mAsMqr0iGFUVXOeNYU=/0x0:200x113/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/239721/original/img_johansson.jpg)
Sebuah limosin abu-abu mendatangi markas Yugoslavia di Moskogen, akhir Mei 1992. Di dalamnya ada Lennart Johansson yang ketika itu menjabat presiden UEFA. Bersenjatakan resolusi PBB, dia memberi vonis hukuman mati bagi Yugoslavia untuk mengikuti Piala Eropa.
Partisipasinya kali ini sangat kontras dengan setahun sebelumnya. Pada Mei 1991, Johansson menganugerahkan trofi Piala Champions, cikal Liga Champions, kepada juara pertama dari Yugoslavia, Red Star Belgrade.
"Saya menyesali semua yang terjadi. Saya mengerti kekecewaan pemain. Namun semua harus mengerti keputusan DK PBB," ungkap Johansson usai bertemu Presiden Federasi Sepak Bola Yugoslavia, Miljan Miljanic, 31 Mei 1992.
Advertisement
Menyisakan Serbia
![Yugoslavia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/oh9d7kbEaqkmVmYaToG4GkipWH0=/0x0:1699x958/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3226793/original/092129700_1599060949-000_SAPA980629626030.jpg)
Yugoslavia pun dicoret dari Piala Eropa 1992, hanya 10 hari sebelum turnamen dimulai. Seperti diketahui kemudian, Denmark yang ditunjuk sebagai pengganti keluar sebagai juara.
Sementara perang terus berkecamuk di Yugoslavia. Makedonia (kemudian menjadi Makedonia Utara) serta Bosnia-Herzegovina mengikuti jejak Kroasia dan Slovenia memerdekakan diri. Montenegro juga memilih pisah pada 2006 diikuti Kosovo dua tahun kemudian.
Yugoslavia sendiri sempat kembali berkompetisi di pentas internasional hingga 2003 dengan embel-embel identitas baru. Kini mereka tinggal menyisakan Serbia.
Terkini Lainnya
4 Fakta Terkait Polwan Bakar Suami yang Juga Polisi hingga Tewas, Tragis
Saksikan Video Yugoslavia Berikut Ini
Upaya Menyatukan dari Osim
Laga Kedua di Firenze
Surat dari Johansson
Menyisakan Serbia
Bola Ganjil
Berita Bola
Yugoslavia
Timnas Yugoslavia
peristiwa
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Populer
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Prediksi Euro 2024 Austria vs Turki: Mencari Sejarah Baru
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Pemain Belanda Jadi Calon Kuat Rekrutan Pertama Manchester United di Musim Panas 2024
Temukan Target Baru, Borussia Dortmund Dipastikan Batal Bantu Manchester United Singkirkan Deadwood
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Usung Target Ambisius Menyangkut Marc Marquez
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Manchester United Akhirnya Dapatkan Ahli Transfer Pemain untuk Bantu Ratcliffe
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum