uefau17.com

Libur Natal, Jual Beli Emas Tak Bergairah - Bisnis

PT Pegadaian (Persero) memperkirakan bisnis penjualan dan gadai emas selama libur Natal dan Tahun Baru bakal sepi peminat. Pasalnya harga emas dunia masih bergerak dalam kisaran sempit alias berpotensi kembali lesu.  

Direktur Bisnis II Pegadaian, Dijono mengungkapkan, transaksi dari jual beli dan gadai emas di outlet-outlet perseroan pada hari raya Natal tidak seagresif saat Lebaran.

"Penjualan emas saat libur Natal tidak berbeda dengan hari biasa. Kalau pas Lebaran kan banyak yang nebus perhiasan emasnya, tapi kalau Natal biasa-biasa saja. Transaksi flat," kata dia saat berbincang dengan di Jakarta, Kamis (26/12/2013).

Lebih jauh Dijono mengeluhkan, penjualan emas  saat ini mengalami penurunan cukup signifikan. Biasanya perseroan mampu mencetak penjualan emas sampai 50 kilogram (kg) per hari secara nasional. "Tapi sekarang penjualan emas paling cuma 20 kg per hari," ujarnya.

Penyebabnya, tambah dia, karena harga emas terus merosot. Per 25 Desember 2013, harga emas di Pegadaian sebesar Rp 471 ribu per gram atau turun dari sebelumnya Rp 475 ribu per gram.

"Kebiasaan orang sekarang selalu menunggu harga emas naik, baru dia semangat beli. Kalau tidak, ya tidak mau beli karena sebagian besar masih menjadikan emas sebagai investasi," jelasnya.

Sekadar informasi, pergerakan harga logam mulia emas terlihat sepi setelah pasar sepi dengan sentimen. Kondisi pasar yang tengah bersiap menghadapi libur Natal dan Tahun Baru membuat pergerakan harga emas stagnan.

"Harga emas kemarin bergerak dalam kisaran sempit sekitar US$ 13 troy ounce," ujar Head Research and Analyst Monex Investindo, Ariston Tjandra dalam ulasannya pada Selasa (24/12/2013).

Menurut Ariston, harga emas pagi ini bergerak di kisaran US$ 1.119 per ounce. Diperkirakan pergerakan harga emas masih akan berlangsung di kisaran sebelumnya yaitu di level US$ 1.192-US$ 1.208 per ounce.  

Harga si kuning berpeluang mengalami pelemahan emas yang ditaksir ke areal US$ 1.186-1.180 per ounce. Sementara rebound di atas US$ 1.208 baru membuka kemungkinan penguatan lebih lanjut ke area US$ 1.216. (Fik/Nrm)


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat