, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pengaman pantai di Pantai Gelora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengaman pantai ini diharapkan dapat melindungi masyarakat pesisir yang tinggal dari gelombang laut dan abrasi yang terjadi.
"Pembangunan pengaman pantai akan melindungi pantai dari resiko abrasi dan erosi akibat terjangan ombak. Sehingga akan melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sekitar pantai," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Rabu (19/6/2024).
Baca Juga
Untuk mencegah abrasi di Pantai Gelora, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun infrastruktur pengaman di dua lokasi yakni Pantai Gelora dan Sungai Menini.
Advertisement
Untuk pengaman pantai, dibangun revetment beton sepanjang 181 meter dan dua buah bangunan jetty sepanjang 30 meter.
"Sementara untuk pekerjaan Sungai Menini kita melaksanakan konsep pengendalian banjir, dengan perkuatan tebing masing-masing sepanjang 152 meter serta kegiatan normalisasi sepanjang 500 meter," terang Kepala SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWS Nusa Tenggara I, Andi Sulfikar.
Andi menambahkan pekerjaan di Sungai Menini bertujuan untuk melindungi kawasan penduduk dan kawasan perkebunan masyarakat dari banjir yang terjadi setiap tahunnya.
Pengaman Pantai Gelora dan Sungai Menini dikerjakan sejak Agustus 2023 hingga Desember 2023 dengan anggaran sebesar Rp 17,5 miliar. Itu dikerjakan oleh kontraktor PT Ibnu Munsyir Dwi Guna, dengan konsultan supervisi PT Geodinamik Konsultan KSO CV KMC.
"Pembangunan pengaman pantai ini penting untuk melindungi Pantai Gelora dari abrasi. Pembangunan ini tidak hanya menjadi benteng fisik yang kokoh, tapi juga lambang komitmen untuk menjaga keindahan lingkungan, khususnya di tanah Sumbawa," tuturnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Indonesia Belajar dari Belanda Cari Solusi Hadapi Bencana di Pesisir, Butuh Investasi Berapa?
![Potret Rumah-rumah yang Tenggelam Akibat Abrasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/3-1cPJksWVxr-nYH57UoGz7uikk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4822291/original/004529300_1714893719-20240505-Rumah_Tenggelam-MER_4.jpg)
Sebelumnya, Indonesia tengah menjajaki solusi dalam menangani bencana air di wilayah pesisir. Salah satunya adalah dengan solusi berbasis alam atau Natural Based Solution (NBS).
Solusi ini digadang menjadi upaya menanggulangi bencana seperti banjir rob di wilayah pantai Indonesia. Caranya, dengan menanam rumput laut hingga rehabilitasi koral.
"Kita ingin melihat, mengundang, apa teknologi ini, apakah bisa diterapkan di Indonesia. Dan kalau memang ada kebutuhan spesifik untuk recovery lingkungan kita, kenapa enggak kita terapkan saja," ungkap Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Kemenko Marves, Lukijanto dalam sebuah workshop di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Lantas, berapa investasi yang harus disiapkan untuk menerapkan konsep itu?
Pakar maritim dari Belanda sekaligus Direktur Delta Marine Consultant, Peter van der Hulst menghitung investasi yang dikeluarkan tidak jauh berbeda dengan cara-cara tradisional. Meski begitu, diakui biayanya sedikit lebih tinggi.
Cara tradisional yang dimaksud adalah dengan membangun pemecah ombak dari batuan-batuan atau beton di sekitar pesisir. Apalagi, jika bahan-bahan tersebut didatangkan dari luar wilayah Indonesia.
"Sebenarnya, banyak padat karya, tapi dari sisi biaya tidak terlalu tinggi juga. Bisa dibayangkan membawa batu berukuran besar sebagai pemecah ombak dan harus memindahkan batu dari luar negeri ke titik pembangunan, itu sangat mahal, dan hal itu tidak bertahan lama juga, dan kemudian harus melakukannya lagi selanjutnya," tuturnya.
"Tapi kalau NBS ini mungkin sekitar 20 persen lebih tinggi dari apa yang dilakukan dengan cara tradisional, tapi dalam jangka panjang biaya yang dikeluarkan akan sangat murah. Jadi secara investasi di awal enggak jauh beda, tapi perawatannya lebih mudah dan murah ke depannya," Peter menambahkan.
Advertisement
Tak Butuh Waktu Terlalu Lama
![Suku Laut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oJW5cgSiUhMhFGR-lz4DY1_GuD0=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4814909/original/050066900_1714220527-IMG-20240427-WA0012.jpg)
Peter mengatakan, proyek penanggulangan bencana pesisir berbasis alam ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Asalkan, pemerintah berani untuk sedikit menambah upaya pada awal pelaksanaannya.
"Jadi tidak perlu menunggu terlalu lama. Lebih lagi, anda tidak perlu mengulanginya di tahun kedua atau tahun ketiga, atau tahun ke lima. Jadi hanya dilakukan diawal. Kita pernah melakukannya, dan itu bisa bertahan lama hingga 8-10 tahun mendatang," ujar dia.
Manfaat jangka panjangnya pun cukup komprehensif. Peter merinci, dengan solusi berbasis alam ini, ekosistem pesisir dan laut akan terjaga.
Pasokan Ikan Terjaga Hingga Undang Wisatawan
Misalnya, melalui penanaman rumput laut yang jadi habitat ikan. Kemudian, rehabilitasi dan memperbanyak karang atau koral sebagai penahan alami terhadap abrasi. Dampaknya akan menjaga biota laut sekaligus menjadi daya tarik wisatawan.
"Kehidupannya akan terus berjalan, misalnya lapangan untuk menangkap ikan akan terjaga, rumput laut, sebagai habitat ikan akan bisa mengundang wisatawan untuk menikmatinya, orang akan datang ke sini untuk menikmati keindahan pantai dan alam bawah lautnya," paparnya.
"Dan kita bisa meningkatkan pendapatan dari situ dibandingkan sengan melakukan cara yang biasa saja," tegas Peter.
Bangun Giant Sea Wall
![Progres Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/GZtDsay-cvq3d5vcNCXwp55B9Tw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1999225/original/046753600_1521122778-Tanggul-4.jpg)
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Indonesia berencana untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sisi utara Pulau Jawa. Proyek ini disebut membawa manfaat yang baik bagi wilayah pesisir.
Salah satunya pandangan dari seorang pakar maritim asal Belanda. Direktur Delta Marine Consultant, Peter van der Hulst mengaku sepakat dengan rencana pemerintah itu.
"Itu ide sangat bagus. Tidak hanya itu ide bagus tapi menurut saya itu memang diperlukan," ungkap Peter saat ditemui di Hotel ShangRi-La, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Dia mengatakan, Giant Sea Wall bisa menjadi solusi atas bencana yang dihadapi di pesisir utara Pulau Jawa. Misalnya, ancaman semakin menurunnya permukaan tanah Jakarta yang membuat sebagian wilayah tenggelam.
"Karena giant sea wall bertujuan tidak hanya untuk menahan air laut, tapi juga bisa menjadi solusi untuk tenggelamnya Jakarta. Jakarta sekarang sedang tenggelam karena masifnya pengunaan air tanah oleh masyarakat dan meningkatnya permukaan laut," urainya.
Peter memandang, Giant Sea Wall bahkan bisa jadi salah satu sumber air bagi masyarakat pesisir. Meski hal ini perlu dikembangkan dan dilengkapi dengan kajian lebih lanjut.
"Jika dikembangkan lebih jauh, tanggul laut raksasa itu bisa berfungsi untuk menyimpan air minum di musim kemarau. Di musim hujan, air yang tertampung bisa diturunkan untuk mengumpulkan air hujan yang datang dari dataran tinggi di sekitar utara Pulau Jawa," tuturnya.
"Selain keamanan, Giant Sea Wall bisa menyediakan air bersih untuk industri, hotel, dan masyarakat. Jadi itu ide yang sangat bagus," imbuh Direktur Van Oord Indonesia ini.
![Infografis Antisipasi Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_7BvHfixMTSwgCYmz1dviqYEWJk=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3529877/original/070239800_1627990001-Infografis_Antisipasi_Prediksi_Jakarta_Tenggelam_10_Tahun_Lagi.jpg)
Terkini Lainnya
Aksi Bersih-Bersih Pantai hingga Olah Sampah ala UNIQLO x YKAN di Wakatobi
Cek Fakta: Hoaks Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali
Kota di Finlandia Pasang Musik Klasik untuk Cegah Anak Muda Berpesta di Pantai
Indonesia Belajar dari Belanda Cari Solusi Hadapi Bencana di Pesisir, Butuh Investasi Berapa?
Tak Butuh Waktu Terlalu Lama
Pasokan Ikan Terjaga Hingga Undang Wisatawan
Bangun Giant Sea Wall
pantai
Abrasi Pantai
Abrasi
infrastruktur
Pantai Gelora
Rekomendasi
Cek Fakta: Hoaks Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali
Kota di Finlandia Pasang Musik Klasik untuk Cegah Anak Muda Berpesta di Pantai
Mengintip Pesona Pantai Double Six, Masuk Daftar 100 Besar Pantai Terbaik Dunia
Respons Konflik Nihi Sumba dan Warga Lokal, Sandiaga Uno Tegur Investor yang Privatisasi Pantai
Sedot Rp 9,4 Miliar, Penataan Kawasan Pantai Plengkung Telah Rampung
KPLP Kemenhub Berpeluang Terima Hibah Kapal dari US Coast Guard
Mengintip Keindahan Pantai Ranca Buaya Garut, Menyimpan Pesona Alam Menakjubkan
Viral Pemandangan bak Negeri Dongeng di Pantai Pulau Bacan, Warganet: Turis Jangan Sampai Bikin Kacau
Studi Ini Kuak Jawaban Mengapa Hiu Berenang Sangat Dekat dengan Pantai
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Sempat Diretas, Bagaimana Nasib Data Penumpang KAI Commuter?
Peritel Berpotensi Rugi Rp 20 Triliun Imbas Ketentuan Ini
Kemenperin Tunjuk LTLS Group jadi National Lighthouse Industry 4.0
Kata Sri Mulyani saat DPR Minta Roadmap Perkeretaapian Jadi Syarat PNM PT KAI dan INKA
Yunani Tambah Jam Kerja Karyawan Jadi 6 Hari Kerja Sepekan
Kembalikan Kepercayaan Investor, PTPP Bayar Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
China Perketat Aturan Tambang Tanah Jarang, Berlaku Mulai 1 Oktober 2024
Cegah Pungli, 59 Pelabuhan Target Terapkan Gerbang Otomatis pada Akhir 2024
Geser China dan Indonesia, Filipina jadi Negara Paling Ketergantungan Batu Bara
Mangkrak 8 Tahun, Bahlil Jamin Pabrik Lotte Chemical Mulai Operasi Maret 2025
Euro 2024
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Berita Terkini
Ini Penyebab Mobil Ford Terbakar di Depan Pos Polisi Masjid Cut Meutia Jakarta
Turdes Hari Ketiga, Gubernur Kalsel Panen Sayuran Segar Bersama Warga Desa Gunung Besar
Rukun Raharja Gandeng BEM UI Gelar Aksi Pelestarian Lingkungan di Ujung Kulon
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Buka Final Four PLN Mobile Proliga 2024
Ramah Lingkungan, Masyarakat Sukabumi Langgengkan Produk Anyaman Bambu
5 Rekomendasi Vidio Original Series Misteri dan Menegangkan, Terbaru Ada Ular Tangga Dara(h)
Seleksi Capim KPK Sepi Peminat, ICW Minta Jokowi Beri Garansi
Lapas Narkotika Pangkalpinang Kukuhkan Kader Rehabilitasi
Brain Cipher Tepati Janji Kasih Kunci Dekripsi ke Admin PDN, Ini Penjelasan Pengamat Siber
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Harus Rela Lepas Gaji Segini Usai Dipecat Gara-Gara Tindak Asusila
Tak Ada Lagi Wahyu kepada Nabi, Apa Tugas Malaikat Jibril Saat ini?
Viral Plang Jakhabitat Era Anies di Rusunami Cilangkap Hilang, Begini Kata Pemprov Jakarta
Perluas Nasabah UMKM, Bank Sampoerna dan JULO Tambah Fasilitas Kredit Rp 600 Miliar
Top 3 Berita Hari Ini: Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga