, Jakarta Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo menyatakan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025 berjalan sesuai prosedur.
“Proses penyusunan APBN sebenarnya normal, sesuai timeline. Hanya kebetulan kita belum punya tradisi mengalami transisi,” kata Prastowo dikutip dari Antara, Rabu (6/3/2024).
Prastowo, dalam unggahannya di platform X, menjelaskan bahwa penyusunan APBN merupakan ritual tahunan yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional.
Baca Juga
Proses penyusunan APBN dimulai dari proses internal pemerintah, yang meliputi penetapan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan nasional; penyusunan kapasitas fiskal; reviu baseline atau angka dasar kementerian/lembaga (K/L); kemudian penyampaian Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dan ketersediaan anggaran ke Presiden pada Maret.
Advertisement
Selanjutnya, pembahasan pagu indikatif pada Maret; pagu anggaran pada akhir Juni, setelah pembicaraan pendahuluan dengan DPR; penelahaan rencana kerja dan anggaran (RKA) K/L pada akhir Juli, penyusunan Nota Keuangan pada awal Agustus; dan penerbitan Peraturan Presiden rincian APBN tahun anggaran 2025 setelah ditetapkan sebagai UU.
Pembahasan APBN
Adapun sejak Mei dan seterusnya, pembahasan APBN berproses dengan DPR, di mana penyampaian KEM-PPKF ke DPR dilakukan pada minggu ketiga Mei, pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN pada Mei hingga Juni, dilanjutkan penyampaian RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan ke DPR, lalu pembahasan RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan pada Agustus hingga September, dan berakhir dengan penetapan APBN TA 2025 pada Oktober.
“APBN 2025 bertepatan dengan transisi pemerintahan di tahun 2024. Ini mirip dengan tahun 2014, saat transisi dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi. Proses koordinasi dan komunikasi secara intens terjadi, justru demi memastikan keberlanjutan,” tulis dia dalam unggahannya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hasil Pemilu
![Ilustrasi proses pelipuatan surat suara pemilu 2024 (Istimewa)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kUEUVyaKIzA1GJKbfa-DWzcRbJI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4708871/original/011188300_1704683267-pelipatan_suara.jpg)
Untuk itu, sambil menunggu hasil Pemilu melalui penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemerintah melakukan proses penyusunan RAPBN 2025 sesuai ketentuan.
Menurut dia, di bawah pimpinan Presiden Jokowi, pembahasan asumsi, proyeksi, dan indikator dapat sekaligus mempertimbangkan program presiden terpilih, dengan tetap memperhatikan kondisi APBN dan kepentingan menjaga kesinambungan fiskal yang sehat.
“Hal ini tentu wajar dan realistis mengingat APBN 2025 akan dijalankan oleh pemerintahan baru. Mari terus kawal agar proses berjalan baik, transparan, dan akuntabel. APBN yang sehat merupakan pondasi penting bagi transformasi Indonesia untuk kesejahteraan bersama,” ujar Prastowo.
Advertisement
Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025, Pengamat: Harusnya Tunggu KPU Umumkan Hasil Pilpres 2024
![SMAN 11 Kota Kupang luncurkan program makan siang gratis bagi siswa. (Foto: /Ola Keda)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gsz8nCvoBIFwb-AcQ0JeYdPUP9Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4761746/original/007307400_1709575965-MAKAN_SIANG_GRATIS.jpg)
Sebelumnya, sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai, pembahasan Program Makan Siang Gratis dalam Rancangan APBN 2025 merupakan bentuk kelancangan teknokratis.
Peneliti Anggaran Publik Seknas FITRA Bernard, mengatakan pembahasan program Makan Siang Gratis tersebut berjalan tanpa memperhatikan hasil akhir Pilpres yang resmi dikeluarkan oleh KPU.
"Bahwa benar, Rencana Kerja Pemerintah perlu berkesinambungan dalam masa transisi pergantian Presiden dan Wakil Presiden, namun pembahasan itu seharusnya dilakukan setelah KPU mengumumkan secara resmi hasil dari Pilpres," kata Bernard, dalam keterangan resmi FITRA, Selasa (27/2/2024).
Menurutnya, fakta bahwa proses Pemilu 2024 masih belum benar-benar usai. Hasil Pemilu 2024 masih dalam proses penghitungan, dan belum ada pasangan yang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenangnya.
Meskipun beberapa lembaga survei sudah melakukan perhitungan cepat (quick count) terhadap hasil pemilu, dan hasilnya menunjukkan keunggulan paslon nomor 02 (Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka) dibanding dua paslon lainnya.
Kemudian, hasil real count per 27 Februari 2024 pukul 09.00 WIB di website resmi KPU juga sementara memperlihatkan keunggulan paslon 02 dengan persentase 58,84 persen dengan jumlah suara yang masuk 77,24 persen.
Akan tetapi, meskipun euforia kemenangan terlihat sudah dirayakan lebih dini oleh paslon 02 beserta para pendukukungnya, patut dicatat bahwa hasil tersebut bukan merupakan hasil resmi Pemilu 2024.
"Tahapan Pemilu belum usai, Paslon calon pemenang sudah merayakannya, tidak hanya di Istora Senayan tapi merangsek hingga Istana Presiden, dengan pembahasan rencana Program Makan Siang Gratis, terkesan sangat prematur," pungkasnya.
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Jalan, Ekonomi Pedesaan Bisa Menggeliat
![ilustrasi program makan siang gratis di sekolah](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iyHZVZ5vOmhC61lq18OII1BTE94=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4754861/original/015397000_1709020344-fotor-ai-20240227145154.jpg)
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menilai program makan siang gratis dan susu gratis Prabowo-Gibran dapat mendongkrak perekonomian di kawasan pedesaan. Adapun, anggaran program makan siang gratis dipatok Rp15.000 per anak di luar susu.
"Kalau demikian adanya (makan siang dan susu gratis). Sebenarnya giat ekonomi akan sangat besar. Utamanya di pedesaan," ucap Arief kepada awak media di Hotel Margo, Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).Arief mencontohkan, dari program pemberian susu gratis dapat menggerakkan aktivitas ekonomi di kalangan koperasi susu perah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dengan catatan, pemberian susu gratis tersebut berasal dari peternak sapi perah lokal bukan impor.
"Jadi, jangan pakai powder milk (susu bubuk), yang impor. Tapi kita bangun yang ada di Indonesia," tegasnya.
Bagi Sapi Perah ke Peternak
Adapun skema yang dapat diterapkan, ialah dengan membagikan sapi perah kepada tiap-tiap peternak untuk kemudian dikoordinasikan dengan koperasi terdekat.
"Saya rasa misal ini dari (pandangan) saya, 1 peternak diberi 3 sapi, 4 sapi, setelah itu nanti susunya disiapkan koperasi. Kan gabungan koperasi susu ada di Lembang, Jawa Timur, dan lainnya. Ini giat ekonominya akan luar biasa, karena peternaknya akan happy dapat sapi ya, tinggal dibuatkan skema dan standar," jelas Arief.
Terkini Lainnya
Defisit APBN 2025 Disepakati 2,29-2,82% dari PDB
Tanpa Bayar Utang, Ekonom Sebut Pemerintah Masih Nombok Belanja
Rupiah Melemah, APBN Makin Berat Topang Harga Minyak
Pembahasan APBN
Hasil Pemilu
Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025, Pengamat: Harusnya Tunggu KPU Umumkan Hasil Pilpres 2024
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Jalan, Ekonomi Pedesaan Bisa Menggeliat
Bagi Sapi Perah ke Peternak
apbn
Jokowi
APBN 2025
Rekomendasi
Tanpa Bayar Utang, Ekonom Sebut Pemerintah Masih Nombok Belanja
Rupiah Melemah, APBN Makin Berat Topang Harga Minyak
Sri Mulyani: Anggaran Bansos yang Digelontorkan Rp 70,5 Triliun hingga Mei 2024
Gawat! Penerimaan Pajak Indonesia Seret, Ini Buktinya
Daftar Infrastruktur di IKN yang Habiskan Duit APBN Rp 72,5 Triliun
Anggaran Negara Bangun IKN Sentuh Rp 72,5 Triliun, untuk Apa Saja?
Konflik Israel hingga Perang Dagang Bikin APBN Harus Kerja Keras
Defisit APBN 2024 Capai Rp 21,8 Triliun, Ini Gara-garanya
Sri Mulyani: Defisit APBN Sentuh Rp 21,8 Triliun di Mei 2024
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Miris, Indonesia Buang-Buang 48 Juta Ton Makanan per Tahun Setara Kebutuhan Pangan 125 Juta Orang
Faisal Basri Khawatir Family Office Malah Jadi Tempat Pencucian Uang
Faisal Basri Buka-bukaan Skema Ideal Pungutan Tapera, Singgung Peran Bank Tanah
Asosiasi Sebut Zonasi Penjualan Rokok Potensi Gerus Pendapatan 9 Juta Pedagang
Kuasai 80% Saham Mandiri Inhealth Bisa Memperbesar Skala Bisnis IFG Life
Bio Farma jadi Rujukan 10 Delegasi Berbagai Negara Belajar Pengembangan Vaksin
Tok! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Ditarget 5,6 Persen
Tanpa Bayar Utang, Ekonom Sebut Pemerintah Masih Nombok Belanja
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Pembahasan RUU EBET dengan DPR Hampir Tuntas, Tinggal Masalah Ini
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Lumix S9 Meluncur, Kamera Mirrorless Full-Frame Terkecil dan Teringan di Seri Lumix S
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terjerat Judi Online, Nasib Buruh Makin Sengsara
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Adopsi Kripto di Kanada Melambat, Ada Apa?
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin
Saat Warga Pengungsi Gunung Ruang Menjadi Pantarlih Pilkada Sulut 2024
Tengku Dewi Tak Sudi Ditemani Andrew Andika Saat Bersalin, Pengacara: Memang Tidak Mau Didampingi
Mengenal Aplikasi KTP Digital, Pahami Langkah-langkah Penggunaannya