uefau17.com

Moratelindo Tunjuk Jimmy Kadir Jadi Direktur Utama - Bisnis

, Jakarta PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo) menunjuk Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama baru dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dikutip dari Antara, Selasa (14/3/2023), para Pemegang Saham telah menyetujui permohonan pengunduran diri Galumbang Menak dari Direktur Utama dan menyetujui mengangkat Jimmy Kadir yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama menjadi Direktur Utama Moratelindo.

Lebih lanjut, perseroan mengangkat Genta Andhika Putra sebagai Wakil Direktur Utama, dengan masa jabatan mengikuti sisa masa jabatan anggota direksi perseroan yang menjabat saat ini sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2027 atau tahun buku 2026.

Sehubungan dengan ditunjuknya Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama baru, maka susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, diantaranya Dewan Komisaris yaitu Indra Nathan Kusnadi, Komisaris Utama yaitu Karim Panjaitan, Komisaris yaitu Kanaka Puradiredja.

Kemudian, Jimmy Kadir sebagai Direktur Utama, dan Genta Andhika Putra sebagai Wakil Direktur Utama.

Adapun, Moratelindo bergerak dalam bidang aktivitas telekomunikasi dengan kabel, internet service provider, jasa interkoneksi internet (NAP).

Perseroan meraih revenue sebesar Rp4,6 triliun, atau meningkat 11,2 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya pada 2021, dengan gross profit sebesar Rp2,7 triliun, atau meningkat 8,7 persen dengan gross profit margin sebesar 59,3 persen.

Seiring dengan kenaikan gross profit, EBITDA perseroan meningkat 5,5 persen menjadi Rp2,2 triliun dibandingkan 2021, dengan EBITDA margin sebesar 47,3 persen, serta net profit perseroan meningkat menjadi Rp672 miliar dengan net profit margin sebesar 14,5 persen pada akhir 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Moratelindo Cetak Laba Bersih Rp 595,5 Miliar pada 2022

Sebelumnya, PT Mora Telematika Indonesia (Persero) Tbk (MORA) atau disebut Moratelindo mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. MORA membukukan pendapatan Rp 4,64 triliun pada 2022, meningkat 11 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,18 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Mora Telematika Indonesia, ditulis Senin (6/3/023), Beban langsung hingga akhir 2022 mencapai Rp 1,89 triliun atau meningkat 15,24 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 1,64 triliun. 

Dengan demikian, laba kotor Mora Telematika Indonesia naik 8,69 persen menjadi Rp 2,75 triliun pada 2022 dari Rp 2,53 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 1,29 persen menjadi Rp 1,56 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun. 

Hingga akhir 2022, Mora Telematika Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 579,50 miliar. Laba perseroan naik tipis 0,10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 578,92 miliar

Sementara itu, aset Mora Telematika Indonesia senilai Rp 14,91 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 14,56 triliun.

Kemudian, liabilitas MORA Rp 8,68 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 6,2 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 4,55 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023, saham MORA berada di posisi Rp 474 per saham.

3 dari 3 halaman

Smartfren Berniat Tambah Kepemilikan Saham di Moratelindo

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berniat menambah kepemilikan sahamnya di PT PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo.

Direktur Smartfren, Antony Susilo mengatakan, perseroan saat ini masih melakukan diskusi dengan pemegang saham mayoritas MORA untuk memperoleh lampu hijau atas rencana penambahan saham.

"Kita selalu ingin menambah jumlah investasi di Moratelindo, karena kita lihat Moratelindo ini perusahaan sangat baik, sehat dan potensial. Jadi kami berupaya melakukan diskusi dengan pemegang saham mayoritas, apakah kita bisa tambah porsi kepemilikan,” kata Antony dalam paparan publik perseroan, Senin (28/11/2022).

Kendati begitu, Antony mengatakan saat ini terlalu dini untuk mendiskusikan rencana itu lebih lanjut. Adapun penambahan kepemilikan saham bisa dilakukan dengan berbagai cara, apakah melalui penambahan modal dengan hal memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement, atau membeli saham eksisting yang beredar saat ini.

"Jadi kalau dari kami ada rencana, semoga kita bisa diberi izin tahun depan kita bisa menambah kepemilikan di Moratelindo, tidak tahu besarnya berapa, kita masih diskusi," ujar dia.

Pada 2021, Smartfren Telecom masuk sebagai pemegang 20,5 persen saham Moratelindo. Kemudian pada tahun ini Moratelindo melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), di mana Smartfren tidak berpartisipasi. Sehingga kepemilikan saham Smartfren terdilusi menjadi sebesar 18,5 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat