uefau17.com

Salurkan Ratusan Sapi Kurban, Erick Thohir: Ini Kewajiban Umat Islam yang Mampu - Bisnis

, Jakarta Himpunan bank negara (Himbara) yang terdiri atas BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN berkolaborasi dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam bentuk pemberian paket daging sapi kurban kepada masyarakat.

Acara pemberian paket daging sapi secara simbolis disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Masjid Tholabah, Surabaya, Jawa Timur. Hadir dalam acara tersebut, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Gus Syafiq Syauqi dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarni.

"Kurban adalah kewajiban umat Islam yang mampu, tentu kita, BUMN, hadir untuk membantu masyarakat yang saat ini belum bisa melakukan kurban, harus saling tolong menolong," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/7/2022).

Dengan kolaborasi tersebut, kata Erick, Himbara menyalurkan 300 ekor sapi dengan rincian 200 sapi untuk Jawa Timur, 75 sapi untuk Jawa Barat, dan 25 sapi untuk Banten. Erick berharap bantuan Himbara dapat memberikan kegembiraan kepada masyarakat yang tengah merayakan hari raya Idul Adha.

"Melalui program sosial, ini yang kita coba lakukan, Alhamdulillah di Jawa Timur ini ada 200 sapi, saya rasa mungkin belum tentu cukup, tapi paling tidak, kita bisa membantu dengan segala keterbatasan kami," ucap Erick.

Erick menyampaikan program kolaborasi ini tak hanya bermanfaat bagi para penerima kurban, melainkan juga menggerakan perekonomian daerah. Pasalnya, Himbara membeli sapi langsung dari para peternak setempat.

"Alhamdulillah sapi-sapi ini dibeli dari peternak, jadi istilahnya ekonomi yang berputar ini dari masyarakat untuk masyarakat," lanjut Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Libatkan Peternak Setempat

Erick menyebut apa yang dilakukan Himbara dengan melibatkan peternak setempat sejalan dengan komitmen BUMN dalam menjaga tren positif perekonomian Indonesia. Untuk itu, Erick mengajak masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam mengantipasi terjadinya kenaikan kasus covid-19.

"Kita mesti jaga ekonomi masyarakat yang hari ini tentu kita rasakan covid lagi naik lagi karena itu protokol kesehatan harus kita jaga, supaya tidak terjadi kasus covid-19 tidak terkendali lagi, tapi saya meyakini penanganan covid-19 hari ini lebih baik," ungkap dia.

Erick mengaku akan terus memantau penyaluran daging kurban agar tepat sasaran. Selain itu, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu juga menugaskan PT Berdikari untuk memastikan sapi kurban tersebut terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Erick menyebut BUMN siap membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dalam mengatasi persoalan PMK. Erick mengatakan dukungan BUMN menjadi upaya konkret dalam menjaga kebangkitan pembukaan lapangan kerja yang saat ini dibutuhkan masyarakat.

"Nanti pasti BUMN akan ada penugasan lagi, seperti saat covid-19 waktu itu kami ditugaskan pemerintah memberikan vaksin untuk masyarakat. Untuk PMK tentu ada penugasan yang kita sedang menunggu," kata Erick menambahkan.

3 dari 4 halaman

PMK Merebak, Pedagang Hewan Kurban Idul Adha Ogah Jualan Sapi

Sebelumnya, Ilyas pedagang hewan kurban di Walang Baru, Koja, Jakarta Utara tahun ini memilih hanya menjual kambing dan domba pada musim lebaran Idul Adha. Tak lain karena munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi.

"Tahun ini kita cuma jual kambing, kalau sapi gak main (jual)," kata Ilyas kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (9/7).

Dia menjelaskan, proses izin jual kambing juga lebih mudah karena hanya memerlukan surat keterangan sehat dari hewan qurban yang dijual. Berbeda dengan penjualan sapi yang harus mengurus izin lebih banyak.

"PMK kan cenderungnya ke sapi, kalau kambing cuma surat sehat," kata dia.

Selain itu, penjualan hewan qurban berupa sapi kata Ilyas sangat beresiko karena sistemnya jual putus. Artinya dia harus membeli sapi-sapi tersebut langsung dari peternak dan jika tidak laku terjual tidak bisa dikembalikan.

"Kita enggak mau terima resiko tinggi, karena tengkulak maunya jual lepas, kalau enggak ke jual kita yang rugi," kata dia.

Terlebih tahun ini dia tidak mendapatkan lokasi strategis untuk menjual hewan qurban. Tahun lalu, lokasi kandang berada di salah satu ruko Jakarta Utara, sehingga memudahkan proses pemasaran. Sedangkan tahun ini, dia hanya menyewa tempat di pemukiman warga.

"Perizinan di komplek agak lama, karena ini di lingkungan hidup, beda dengan kalau jual di lahan kosong. Tapi saya urus izinnya dari kelurahan, kecamatan sampai ke Wali Kota," tuturnya.

Meskipun hanya menjual kambing dan domba, namun modal yang dikeluarkan mencapai Rp 150 juta. Modal yang dikeluarkan ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 85 juta. Tahun lalu dengan modal tersebut dia bisa menjual hewan kurban kambing dan sapi.

"Tahun ini modalnya hampir Rp 150 juta kalau tahun lalu Rp 85 juta," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

4 dari 4 halaman

Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Pasokan Hewan Kurban Aman

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri memastikan pasokan hewan kurban dalam kondisi cukup. Mengingat hari raya Idul Adha akan dirayakan kurang dari satu bulan lagi.

Jelang perayaan Idul Adha yang akan jatuh di awal Juli 2022 nanti, Kuntoro turut mengajak masyarakat untuk tidak panik atau khawatir terkait ketersediaan hewan kurban.

“Kami memastikan ketersediaan hewan kurban, baik sapi, kambing, dan domba, dalam kondisi cukup. Hal ini mengacu pada jumlah kebutuhan hewan kurban tahun lalu yang mencapai 1,5 juta ekor,“ ujarnya dalam Konferensi Pers Update Penanganan Wabah PMK, Senin (13/6/2022).

Meskipun dalam kondisi wabah PMK, ia optimistis stok hewan kurban saat ini mampu memenuhi kebutuhan kurban pada Iduladha nanti.

“Kami menekankan bahwa PMK ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan fakta di lapangan menunjukan bahwa pmk dapat disembuhkan,“ ungkap Kuntoro.

Berdasarkan aplikasi siagapmk.id yang bersumber dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhnas) dan dilengkapi dengan laporan dari pemerintah daerah terkait pekembangan PMK di indonesia, PMK tercatat menyebar di 18 provinsi dan 180 kabupaten.

Berdasarkan data dari siagapmk.id per hari ini (13 Juni 2022, pukul 12.00 WIB.red) jumlah hewan sakit sebanyak 150.630 ekor, jumlah hewan yang sembuh sebanyak 39.887 ekor, jumlah hewan potong bersyarat sebanyak 893 ekor sementara jumlah hewan mati sebanyak 695 ekor, ‘‘ tuturnya.

Mengakhiri update penanganan dan penanggulangan PMK Kuntoro menegaskan pemerintah berkomitmen penuh dalam pengendalian wabah PMK di Indonesia.

“Kami sampaikan bahwa pemerintah saat ini serius dan akan selalu hadir bersama peternak untuk dapat mengatasi pmk secara bersama-sama," kata dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat