, Jakarta - Indonesia membutuhkan generasi muda yang cerdas iklim. Mereka akan menjadi aktor utama upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hal ini penting karena generasi muda sekarang yang akan paling merasakan dampak jika perubahan iklim makin menjadi kenyataan di masa depan.
Generasi muda seperti mahasiswa sangat penting memahami dan memiliki pengetahuan tentang perubahan iklim serta upaya-upaya mitigasi dan adaptasinya. Apalagi saat ini laju perubahan iklim terus meningkat, bukan melambat.
Baca Juga
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
VIDEO: Badai Beryl, Cuaca Ekstrem, dan Perubahan Iklim
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB mengatakan tanda-tanda dan dampak perubahan iklim - seperti kenaikan permukaan laut, hilangnya es, dan cuaca ekstrem - meningkat selama 2015-2019, yang ditetapkan menjadi periode lima tahun terhangat yang pernah tercatat.
Advertisement
Sebagai program sosialisasi dan edukasi ke generasi muda khususnya mahasiswa mengenai upaya mitigasi perubahan iklim melalui energi bersih, Yayasan Perspektif Baru (YPB) bersama Konrad Adenauer Stiftung (KAS) bekerja sama dengan FISIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menggelar Webinar Nasional dengan tema “Hidup Baru dengan Energi Terbarukan” .
Hadir sebagai pembicara dalam Webinar Nasional tersebut adalah Pendiri Yayasan Perspektif Baru Wimar Witoelar, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa, dan Dosen FISIP Universitas Sebelas Maret Siti Zunariyah.
Tampil sebagai keynote speaker Dadan Kusdiana Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kini dampak perubahan iklim mulai menjadi kenyataan. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan ketika pandemi COVID-19 mengamuk, perubahan iklim tidak berhenti mendatangkan malapetaka.
Dalam laporannya, tentang bencana global, yang dimuat di situs IFRC, menunjukkan bahwa dunia telah dilanda lebih dari 100 bencana - banyak di antaranya terkait iklim - sejak Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan pandemi COVID-19 pada Maret 2020. Lebih dari 50 juta orang terdampak. IFRC juga mengingatkan bahwa tidak ada vaksin untuk bahaya perubahan iklim.
Wimar Witoelar menyatakan, pandemi ada karena tidak bijaknya orang menggunakan teknologi. Karena itu Bill Gates misalnya bisa meramalkan adanya pandemi. Jalannya pengatasan pandemi sejalan dengan pertumbuhan energi terbarukan. Menjaga resources alam itu sama dengan menjaga resources manusia. Jika dilakukan secara analitis maka tidak ada yang salah.
"Energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan mencapai 442 GW. Juga memiliki sumber yang beragam seperti surya, air, angin, panas bumi, bio energi, dan gelombang samudera," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).
Energi terbarukan di Jawa Tengah memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan. Jateng memiliki potensi besar dalam pengembangan PLTP. Bahkan potensi daya panas bumi di seluruh area ini mencapai 5.000 MW. Saat ini, ada enam titik panas bumi yang ditangani sejumlah lokasi, seperti di Gunung Ungaran, Gunung Lawu, Baturaden, Guci, Telomoyo, dan Dieng.
PLTA di Indonesia juga memiliki potensi yang besar. PLTA Kayan di Kalimantan Utara sebagai contoh memiliki kapasitas 9.000 MW. Sedangkan PLTA Batang Toru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berkapasitas 510 MW dan akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 1,6 juta ton per tahun atau setara dengan kemampuan 12 juta pohon menyerap karbon.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bauran Energi Baru Terbarukan
![Aktivis Lingkungan Minta Pemerintah Deklarasikan Perubahan Iklim Kritis](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/VFJnZJm1i4CQ3xo2_m4ruRuiQLE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2981647/original/090392000_1575020773-20191129-Aksi-Iklim-5.jpg)
Dadan Kusdiana mengatakan, tren bauran energi terbarukan Indonesia tiap tahun meningkat hingga 10.9 persen di tahun 2020. Kontribusi energi terbarukan terbesar kini didominasi oleh energi-energi terbarukan utama yaitu energi hydro/air, panas bumi, bioenergi. "Yang mulai membanggakan adalah mulai muncul energi surya dan bayu.” kata dia.
Realisasi penurunan GRK Sektor Energi Indonesia masih sesuai dengan target dan diperlukan upaya lebih untuk mencapai target NDC 2030. Bagaimana para mahasiswa bisa berkontribusi?
Mahasiswa-mahasiswa sekarang punya kreativitas dengan ide-ide yang tidak terpikirkan oleh generasi yang lebih tua. Sekarang sudah banyak yang muncul dengan starter-starter kecil. Bisa juga dengan bisnis-bisnis skala kecil ukm dengan misalnya menggunakan teknologi biogas.
Fabby mengatakan, PBB sudah memperingatkan krisis iklim harus ditangani secara serius. Ini disebab 70 persen pembakaran bahan bakar energi. Karena sektor energi kontributor terbesar maka implikasinya apa? Jika kita ingin mencegah peningkatan suhu bumi 2 derajat. "Maka dua per tiga cadangan energi fossil tidak boleh dibakar dan harus dibiarkan di dalam tanah.” kata dia.
Berbagai negara punya target yang lebih ambisius seperti China yang menyatakan akan mencapai carbon neutrality pada 2060. Padahal penggunaan energi fosil China setara 30 kali PLTU Indonesia. Pemerintah Jepang dan Korea Selatan menyusul menyatakan akan mencapai carbon neutrality. Sekarang masyarakat internasional menunggu kapan Indonesia membuat komitmen serupa.
Advertisement
Teknologi Konversi Energi
![Aktivis Lingkungan Minta Pemerintah Deklarasikan Perubahan Iklim Kritis](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/rjLFcnAtrBilBu42SPnkCuRa0QA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2981651/original/000513000_1575020777-20191129-Aksi-Iklim-9.jpg)
Siti Zunariyah menyatakan, “Energi adalah variabel kunci dalam evolusi budaya. Masyarakat membutuhkan teknologi konversi energi untuk bertahan hidup dan berkembang pesat sejak revolusi industri. Sayangnya konsumsi energi bisa menyebabkan hal-hal negatif seperti pelepasan gas-gas rumah kaca.”
Faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi energi adalah cara pandang bahwa alam ini tidak terbatas. Seberapa pun diambil akan tersedia. Padahal yang tersedia di alam terbatas sedangkan yang diinginkan manusia terus berkembang. Ternyata konsumsi energi yang sangat boros berdampak pada krisis iklim.
Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
VIDEO: Badai Beryl, Cuaca Ekstrem, dan Perubahan Iklim
Bauran Energi Baru Terbarukan
Teknologi Konversi Energi
generasi muda
Energi Baru Terbarukan
energi terbarukan
Perubahan Iklim
Rekomendasi
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Jembatan Darurat Sambung Wilayah Jiangxi China yang Terendam Banjir
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
UNESCO Desak Australia Selamatkan Great Barrier Reef dari Ancaman Pemutihan Massal Terumbu Karang
Ada Aksi Hemat Energi, Berikut Lokasi Pemadaman Lampu 60 Menit di Jakarta Malam Ini
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Top 3: Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di Jakarta Rampung Tahun Ini
Tugas Satgas BLBI Berburu Aset Obligor Diperpanjang hingga 2025, Ini Alasannya
Kalah di PTUN dalam Kasus Kresna Life, OJK Ajukan Kasasi
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Harga Minyak Indonesia Merosot pada Juni 2024 Imbas Keraguan Pasar, Tembus Level Segini
Alasan 2 Raksasa Eropa Tunda Investasi Proyek Baterai di Maluku Utara
Tesla Masuk Mobil Resmi Pemerintah China?
Jadi Kasus Tertinggi di Indonesia, Penyakit Jantung Juga Dijamin BPJS Kesehatan
Dilatih Digital Marketing, UMKM Bisa Bersaing Bersaing di Era Digital
Erick Thohir: PMN Diberikan untuk Penugasan BUMN
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi