, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengusulkan pembubaran Kementerian BUMN yang dinilai tidak efisien dalam tata kelola perusahaan pelat merah selama ini. Kata Ahok, lebih baik Kementerian BUMN diganti dengan pembentukan superholding seperti yang dilakukan Pemerintah Singapura melalui Temasek.
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan, pembubaran Kementerian BUMN sebenarnya bukan hal baru. Sejak kepemimpinan Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng keinginan membubarkan kementerian tersebut sudah ada.
Baca Juga
"Bahwa BTP mengatakan di video itu seharusnya Kementerian BUMN dibubarkan, itu bukan pemikiran baru. Sejak Tanri Abeng menjadi menteri BUMN yang pertama, pemikiran itu sudah ada. Tanri sudah mengemukakan itu," ujar Dahlan melalui keterangan resminya, Jakarta, Kamis (17/9).
Advertisement
Dahlan mengatakan, yang terbaru dalam video Ahok adalah timeline pembubaran kementerian tersebut. "Yang baru adalah BTP menyebutkan timeline-nya, sebelum Pak Jokowi turun, pola seperti Temasek-nya Singapura sudah terbentuk. Artinya Kementerian BUMN sudah bubar?" katanya.
Dahlan melanjutkan, selama ini pemikiran pembentukan superholding seperti Temasek tidak pernah mati. Tetapi jalannya sangat lambat, yakni dimulai terlebih dahulu melalui pembentukan holding-holding usaha sejenis dulu. "Itulah jalan yang dianggap realistis yang hebohnya bisa dikendalikan," jelasnya.
Pembentukan holding bahkan ada dalam setiap kepemimpinan pemerintahan baru. Di periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terbentuk holding Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia. Di periode pertama Presiden Jokowi terbentuk holding Perkebunan dan Pertambangan.
Pembentulan holding pertambangan sangat strategis ketika pemerintah mengalihkan Freeport dari perusahaan asing menjadi perusahaan nasional di bawah Kementerian BUMN. Tanpa pembentukan holding pertambangan pengambilalihan Freeport akan terbentur ke soal teknis legalitas korporasi.
"Mungkin di periode kedua Presiden Jokowi ini akan terbentuk holding Energi. PT Pertamina menjadi satu holding dengan PT Gas Negara. Pun itu belum bisa sepenuhnya disebut holding energi. PLN kelihatannya masih di luar holding energi itu," jelasnya.
Melihat dari kondisi tersebut maka tidak mudah membentuk holding seperti yang diributkan oleh Ahok. Setidaknya dibutuhkan 10 periode kepresidenan untuk sampai terbentuk seperti Tamasek.
"Kalau satu masa jabatan presiden bisa melahirkan dua holding, mungkin diperlukan 10 periode kepresidenan. Untuk bisa sampai ke terbentuknya superholding seperti Temasek. Itu pun kalau gelombang politik tidak berubah," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beberapa waktu lalu, masuknya Ahok ke jajaran petinggi BUMN menimbulkan kehebohan di ranah publik. Setelahnya, berembus kabar bahwa tokoh lain seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti juga akan ikut jadi petinggi di BUMN.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ahok Sebut Direksi Pertamina Hobi Lobi Menteri, Ini Kata Kementerian BUMN
![Senyum Ahok Usai Temui Jokowi di Istana](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8t4ulPFoNP2WHPecLlmuC8ozEBk=/0x187:1500x1032/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2991152/original/046602400_1575892499-20191209-Senyum-Ahok-Usai-Temui-Jokowi-di-Istana-5.jpg)
Kementerian BUMN menanggapi kritikan yang dilontarkan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal direksi perseroan yang hobi melobi menteri dan komisaris titipan kementerian.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, seluruh direksi dan komisaris di BUMN memang ditentukan oleh Kementerian BUMN, termasuk penunjukkan Ahok sendiri sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Soal komisaris di BUMN, ya, semua berasal dari Kementerian BUMN, termasuk Pak Ahok juga dari kita kan, dari kementerian BUMN, sementara yang lain, kan memang dari kita semua. Namanya juga BUMN, penugasannya dari kementerian BUMN gitu," kata Arya kepada awak media, Rabu (16/9/2020).
Kementerian BUMN, lanjut Arya, menghargai pernyataan Ahok sebagai Komisaris Utama di Pertamina dan urusan internal di dalamnya. Yang jelas, pihaknya selalu memberikan ruang untuk direksi dan komisaris melakukan komunikasi.
"Jadi kita tetap meminta mereka komunikasi dengan baik antara komisaris dan direksi, lah," ujarnya.
Ahok ini, direksi Pertamina punya hobi lobi-lobi menteri. Pergantian direktur juga dilakukan tanpa pemberitahuan kepada dirinya sebagai Komisaris Utama. Lalu, komisarisnya juga dinilai sebagai titipan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris juga rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok, dikutip dari akun YouTube POIN.
Advertisement
Ahok Sebut Direksi Pertamina Hobi Lobi Menteri
![Peluncuran Buku Ahok](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/LkEvwifPsrs3bfTkkUyQZSttgdg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3052801/original/064760300_1581938778-20200217-Peluncuran-Buku-Ahok-8.jpg)
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang akrab dipanggil Ahok kembali mengutarakan temuannya soal kebiasaan direksi, komisaris dan dugaan manipulasi gaji di perusahaan pelat merah tersebut.
Menurut pria yang biasa dipanggil Ahok ini, direksi Pertamina punya hobi lobi-lobi menteri. Pergantian direktur juga dilakukan tanpa pemberitahuan kepada dirinya sebagai Komisaris Utama.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris juga rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok dikutip dari YouTube POIN, Rabu (16/9/2020).
Ahok bilang, untuk hal ini, dirinya akan membersihkan jalur birokrasi ini dengan lelang terbuka.
"Saya potong jalur birokrasi, Pertamina itu dulu naik pangkat mesti pakai kayak pangkat, Pertamina refference level orang mesti kerja sampai SVP bisa 20 tahun ke atas saya potong semua mesti lelang terbuka,"
Lalu, hal lainnya yang dikritisi Ahok ialah adanya dugaan manipulasi gaji. Ada beberapa pihak yang diduga masih menerima gaji dengan nominal yang sama padahal sudah tidak bertugas di jabatan yang bersangkutan.
"Orang yang dicopot dari jabatan Dirut anak perusahaan misalnya, gajinya Rp 100 juta lebih, masa dicopot tapi gaji masih sama, alasannya dia orang lama, harusnya kan gaji mengikuti jabatan Anda, tapi mereka bikin gaji pokok gede-gede semua," katanya.
"Jadi bayangkan orang kerja sekian tahun gajinya pokoknya Rp 75 juta dicopot gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," tandas Ahok.
Viral, Ahok Bongkar Banyak Masalah di BUMN Pertamina dan Peruri
![Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Komisaris Utama PT Pertamina](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/dX-FkYVf9zSde1vvb3yMEACxVSA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3017290/original/005793000_1578558435-Pertamina1.jpg)
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang biasa disapa Ahok mengkritisi kebijakan yang diambil direksi perseroan.
Ahok bilang, Pertamina memiliki kebiasaan meminjam utang untuk mengakuisisi kilang minyak di luar negeri. Padahal, menurutnya lebih baik Pertamina melakukan eksplorasi dalam negeri karena Indonesia masih punya potensi 12 cekungan yang menghasilkan minyak dan gas (migas).
Dirinya juga curiga kalau keputusan itu berkaitan dengan bagi-bagi komisi antar pihak.
"Sudah minjam duit USD 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus, saya sudah kesal. Minjam terus, akuisisi terus, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi minyak dan gas, ngapain di luar negeri? Jangan-jangan ada komisi," tandas Ahok, dikutip dari akun YouTube POIN, Rabu (16/9/2020).
Selain itu, Ahok bilang, pembangunan kilang minyak saat ini tidak efisien. Menurutnya, ada beberapa investor yang serius berinvestasi kilang minyak dengan Pertamina. Namun, kilang-kilang tersebut belum juga dibangun.
Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bakal mengadakan rapat membahas hal ini.
"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama didiemin? Sudah ditawarin kenapa ditolak? Kenapa kerja seperti ini?" katanya.
"Saya lagi mau audit (proyek kilang), cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," imbuh Ahok.
Terkini Lainnya
Sukses Berdayakan Masyarakat, Pertamina Boyong 96 Penghargaan di ISRA 2024
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024
Pertamina Tahan Harga BBM pada 1 Juli 2024, Cek Rinciannya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ahok Sebut Direksi Pertamina Hobi Lobi Menteri, Ini Kata Kementerian BUMN
Ahok Sebut Direksi Pertamina Hobi Lobi Menteri
Viral, Ahok Bongkar Banyak Masalah di BUMN Pertamina dan Peruri
Ahok
Basuki Tjahaja Purnama
Dahlan Iskan
BUMN
Kementerian BUMN
Pertamina
BTP
Rekomendasi
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024
Pertamina Tahan Harga BBM pada 1 Juli 2024, Cek Rinciannya
Tenang, Harga BBM Solar dan Pertalite Tak Naik 1 Juli 2024
PHR Bakal Genjot Produksi Blok Rokan, Apa Strateginya?
Harga BBM Diramal Naik Besok 1 Juli 2024, Ini Bahayanya
Penuhi Kebutuhan LPG Indonesia, Terminal Tanjung Sekong Cilegon Pakai Teknologi Baru
Harga BBM Siap-Siap Naik Besok 1 Juli 2024, Khususnya Pertamax Cs
Mewujudkan Transisi Energi Bersih, Pertamina Geothermal Energy Gandeng Elnusa hingga PGAS Solution
KPK Tidak Akan Banding untuk Bebani Uang Pengganti Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Mulai Hari Ini, 7 Layanan Administrasi Pajak Ini Bisa Diakses Pakai NIK
KAI Ubah Jadwal 27 Perjalanan Kereta Api Mulai 1 Juli 2024, Cek Daftarnya
Harga BBM BP AKR Turun Mulai 1 Juli 2024, Simak Rincian Terbarunya
Tenang, Harga BBM Solar dan Pertalite Tak Naik 1 Juli 2024
Besaran Tarif Listrik PLN 2024 yang Tak Naik Periode Juli sampai September
Kementan Bidik 320 Ribu Petani Muda hingga 2025
KAI Lakukan Penyesuaian Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara mulai 1 Juli 2024, Simak Jadwalnya
Erick Thohir: Proyek Persiapan Upacara HUT RI di IKN Sudah 77,9%
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024
Harga Beras Eceran di Juni 2024 Inflasi 11,8%, Padahal di Grosir Deflasi
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Suzuki Pertimbangkan Bawa Jimny Pikap dan Hybrid
Intra Golflink Resorts Tetapkan Harga IPO Rp 200 per Saham
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 1 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB
Sepekan Libur Sekolah, KAI Daop 9 Jember Angkut 67 Ribu Penumpang
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Tanpa Obat, Ini Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi
Viral Politikus Taiwan Alami Pelecehan Seksual di Jepang, Tendang Selangkangan Pria Mabuk
Daging Kurban Tahan Berapa Lama di Freezer? Jangan Asal Simpan
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Cek Fakta: Hoaks Foto Anies Baswedan Memegang Buku "Rumus Agar Awet Bodoh"
Ibunda Putri Patricia Nyaris Jadi Korban Penipuan Catut Nama Baim Wong, Modus Giveaway Rp50 Juta
Cara Elegan Pustakawan UMM Angkat Derajat Pedagang Kecil Lewat Digital Branding
Pansel Bantah Pendaftaran Calon Pimpinan KPK Sepi Peminat