uefau17.com

Gaji Kena Potong? Simak Cara Bertahan Hidup Berikut Ini - Bisnis

, Jakarta - Beberapa karyawan terpaksa harus mendapat kabar pahit di tengah pandemi Corona. Mereka harus rela gajinya dipotong agar perusahaan bisa tetap bertahan.

Langkah perusahaan memotong gaji karyawan ini bukan hal yang langkah. Saat ini hampir sebagian besar melakukan langkah efisiensi tersebut. Mengingat, di tengah pandemi Corona ini hampir semua sektor industri terdampak.

BACA JUGA: Gaji Dipotong 3 Persen untuk Tapera, Jokowi Cemas Dolar AS Tembus Rp16.000

Baca Juga

Pemotongan gaji ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan negara semakmur New Zealand pun mengalaminya, sehingga seluruh jajaran menteri dan pegawai negeri sipil dengan jabatan setara direktur akan dipotong gajinya sebanyak 20 persen sampai 6 bulan ke depan.

Jadi pertanyaan, kalau gaji kita tidak utuh yang entah sampai kapan, bagaimana kita mengatur keuangan kita dan bertahan hidup? Jika kamu termasuk orang yang mengalami hal ini, mungkin bisa coba untuk melakukan hal-hal di bawah ini, seperti dikutip dari Swara Tunaiku berikut ini:

1. Rinci pengeluaran yang rutin

Hal pertama dan terutama yang bisa kamu lakukan adalah merinci semua pengeluaran yang biasanya setiap bulan ada. Syukur-syukur kalau kamu termasuk orang yang rajin mencatat cashflow setiap hari, karena lebih detail lebih baik.

Apa saja pengeluaran yang pasti ada tiap bulan pada umumnya?

- Biaya transportasi

- Makan

- Belanja bulanan

- Tabungan

- Uang kost/kontrakan

- Cicilan

- Pulsa dan paket data

- Nongkrong bareng teman

- Aplikasi berlangganan (untuk streaming musik atau film)

- Lain-lain

Setelah kita merinci pengeluaran yang rutin tiap bulannya, kita bisa membaginya dalam beberapa kategori, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder atau tersier.

Dari sini, kita bisa lebih mudah untuk memutuskan mana saja pengeluaran yang bisa dipertahankan, kurangi, atau eliminasi sekalian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Potong pengeluaran yang tidak perlu

Masuk tahap kedua, yaitu memotong pengeluaran yang tidak terlalu krusial atau bukan termasuk kebutuhan primer. Hal ini bisa kita lihat dari rincian pengeluaran rutin sebelumnya.

Selain biaya yang memang jadi kebutuhan pokok, seperti makan, belanja bulanan, uang kost atau kontrakan, juga pulsa dan paket data. Zaman sekarang hidup tanpa internet itu memang hampir tak mungkin.

Pengeluaran lainnya bisa kita kurangi porsinya atau hilangkan untuk sementara. Misalnya biaya nongkrong sudah pasti kita eliminasi, karena kebetulan orang-orang juga lagi jarang keluar rumah karena physical distancing.

Lalu biaya-biaya yang kecil tapi ternyata kalau dijumlah cukup banyak, misalnya langganan streaming musik, film, dan belanja online yang sifatnya hiburan, bisa kita hilangkan juga.

Tapi pemotongan di sini bukan berarti kita tidak boleh senang-senang sama sekali, ya. Boleh, tapi bisa dikurangi biayanya. Biasanya kita streaming musik berlangganan? Tunda dulu sementara, beralih ke platform yang gratisan, seperti YouTube.

Inti dari pemotongan ini adalah sebisa mungkin mengurangi pengeluaran agar bisa bertahan sampai gajian berikutnya.

 

3 dari 5 halaman

3. Ubah gaya hidup

Kalau dengan gaji utuh kita biasa belanja keperluan sehari-hari di mal, mungkin sekarang kita bisa mulai menyesuaikan kebiasaan ini dengan uang yang ada di tangan. Jika kamu tinggal di kompleks perumahan, mungkin bisa mulai berlangganan dengan tukang sayur kesayangan ibu-ibu kompleks.

Selain harganya yang cenderung lebih murah, kualitasnya juga nggak kalah, kok, sama yang ada di PasarSegar atau Hore. Sama-sama fresh.

 

4 dari 5 halaman

4. Jika ada cicilan, bisa minta keringanan pembayaran

Zaman sekarang, hampir tidak mungkin hidup lepas dari cicilan, mulai dari cicilan KPR, kredit motor, cicilan handphone, cicilan kulkas, bahkan ada juga yang punya cicilan skincare. Lalu kalau kita alami potong gaji, bagaimana cara kita membayar cicilan ini, padahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit?

Nah, saat ini Presiden Joko Widodo memang mengimbau setiap pihak pemberi cicilan untuk memberlakukan relaksasi kredit bagi para pelaku UMKM dan pekerja informal yang terkena dampak COVID-19. Relaksasi tersebut mulai dari penundaan pembayaran cicilan kredit sampai dengan satu tahun hingga penurunan bunga.

 

Yang paling nyaman memang membayar minimum payment, karena pasti nominalnya kecil. Tapi kita juga harus siap risikonya, yaitu bunga. Lebih baik memang langsung ditanyakan ke pihak bank terkait, kelonggaran seperti apa yang bisa kamu dapatkan.

 

5 dari 5 halaman

5. Sebisa mungkin jangan kurangi tabungan

Ketika pendapatan kita berkurang, pikiran kita pasti langsung berusaha untuk menutupi biaya yang primer dulu, seperti yang sudah disebutkan di atas. Lalu munculah godaan untuk mengurangi atau menunda untuk menabung.

Walau pemasukan kamu berkurang, setidaknya tabungan harus tetap jalan. Tapi, kak, nggak mungkin dong, kalau gaji tinggal setengah, jumlah yang ditabung tetap sama? Aku makan apa? Jangan sedih, bukan jumlahnya yang harus kamu pikirkan, tapi persentasenya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat