, Jakarta - Industri penerbangan Indonesia sempat geger dalam sepekan akibat keributan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Imbasnya, Garuda menghentikan fasilitas maintenance bagi Sriwijaya Air.
Penghentian itu menyulut berbagai kegaduhan yang mengancam pengoperasian Sriwijaya Air. Setumpuk masalah Sriwijaya Air pun terkuak, terutama utang yang menumpuk.
Advertisement
Baca Juga
Total utang Sriwijaya Air mencapai Rp 2,46 triliun, termasuk ke Garuda Maintenance Facility (GMF) sebesar USD 52 juta atau sekitar Rp 800 miliar.
Namun, bila mengikuti benang merah, masalah pada Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air sebenarnya dimulai berbulan-bulan lalu. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) curiga dengan hubungan antar kedua maskapai atas dugaan kartel serta adanya rangkap jabatan pimpinan.
Berikut sajikan lika-liku hubungan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, mulai dari bergandengan, tak direstui, berpisah, dan kembali bersatu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Garuda Selamatkan Sriwijaya
Pada November 2018, Garuda Indonesia mengumumkan niatnya menjalin Kerja Sama Operasional (KSO) dengan Sriwijaya Air. Garuda melihat keuangan Sriwijaya Air kurang sehat padahal maskapai ini punya potensi yang bagus.
"Keuangan mereka kurang sehat. Tapi walaupun Sriwijaya LCC, track record keselamatannya bagus. Airline yang bagus perlu diselamatkan, caranya ya KSO ini, supaya maintanance," tutur Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk Agus Santoso.
Kerja sama itu juga diharapkan dapat meningkatkan aspek dari sisi pemeliharaan maskapai (maintenance). Sebagai catatan, kepemilikan pemegang saham Sriwijaya juga tidak berubah meski ada ambil alih operasional ini.
Advertisement
2. Tak Dapat Restu
Pada Januari 2019, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencium bau tak sedap dari hubungan Garuda-Sriwijaya. KPPU pun meneliti kasus rangkap jabatan petinggi Garuda di dua maskapai tersebut usai adanya KSO.
Kasus rangkap jabatan ini KPPU teliti dengan dasar acuan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra merangkap sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia dan Komisaris Utama Sriwijaya Air. Ia berdalih motivasinya adalah kepentingan negara.
"Rangkap jabatan didasari atas kepentingan untuk menyelamatkan aset negara. Posisi rangkap jabatan sudah mendapatkan persetujuan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku," dia menegaskan.
Penelusuran ini dilakukan bersamaan dengan penelitian terkait dugaan adanya sekelompok maskapai yang bermaksud mengendalikan harga tiket pesawat (kartel) serta menaikkan ongkos jasa pengiriman barang atau kargo.
3. Bos Garuda Mundur
Pada Juli 2019, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Sriwijaya Air.
Tak hanya Ari Askhara, Pikri Ilham Kurniansyah (Direktur Garuda) dan Juliandra Nurtjahyo (mantan Dirut GMF) juga mengundurkan diri dari komisaris. Pihak Garuda berkata itu adalah bukti komitmen dan upaya perusahaan dalam mengedepankan penerapan Good Corporate Governance.
Kepergian tiga orang itu disayangkan oleh Asosiasi Serikat Pekerja Sriwijaya Air (Aspersi). Kehadiran petinggi Garuda Indonesia dinilai membaga angin segar bagi maskapai.
“Keberadaan AA (Ari Askhara) di Sriwijaya Air membawa aura positif untuk kelangsungan bisnis Sriwijaya Air. Banyak perubahan positif yang sangat signifikan pada Sriwijaya Air," ucap Ketua Aspersi, Pritanto AS.
Advertisement
4. Direktur Hengkang, Logo Melayang
Baru dua bulan usai kepergian Ari Ashkara, Garuda Indonesia mencopot logo mereka pada armada Sriwijaya Air. Alasannya, Sriwijaya Air dinilai tak memenuhi standar berdasarkan perjanjian kerja sama mereka.
"Perlu kiranya kami sampaikan, pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan logo Garuda Indonesia sesuai dan menjadi representasi tingkat safety dan layanan yang dihadirkan dalam penerbangan," jelas VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan.
Anak usaha Garuda, yakni GMF, juga menghentikan fasilitas perawatan pesawat Sriwijaya Air akibat utang. Kondisi ini membuat direksi khawatir dan muncul rekomendasi pengurangan penghentian penerbangan sementara.
5. Utang Menumpuk, Direksi Mundur, Kemenhub Ultimatum
Utang PT Sriwijaya Air mencapai Rp 2,46 triliun ke PT Pertamina, Angkasa Pura I dan II, Airnav Indonesia, dan GMF.
Direktur Teknik Sriwijaya Air Romdani Ardali Adang mengatakan pihaknya juga merasa khawatir sejak putus kontrak dengan GMF karena perawatan pesawat tidak terjamin.
Direktur Operasi Sriwjaya Air Captain Fadjar Semiarto mengatakan jika kondisi perusahaan sudah berada dalam rapor merah pada Hazard, Identification dan Risk Assessment (HIRA), yakni berstatus merah 4A di mana tingkat paling parah adalah 5A.
“Dari kondisi finansial yang saat ini sedang berefek kepada hampir semua aspek, baik dari sisi operasi, sisi komersial, dan sisi teknis, kemudian sumber daya manusia dan paling berat finansial,” jelas Fadjar.
Keduanya pun memutuskan mundur sebagai direksi.
Pihak Kementerian Perhubungan pun memberi ultimatum kepada Sriwijaya Air agar mengambil keputusan sesuai rekomendasi. Deadline keputusan tersebut adalah tanggal 2 Oktober 2019.
Advertisement
6. Rujuk
Pada 1 Oktober 2019, ada pertemuan antara pihak Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Kedu pihak sepakat rujuk dan melanjutkan Kerja Sama Manajemen (KSM).
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra berkata ada tiga aspek perdamaian tersebut, yakni keselamatan, kepentingan pelanggan, dan penyelematan aset negara.
"kita ingin ekosistem penerbangan di Indonesia ini makin sehat sehingga dari alasan-alasan perimbangan tersebut lah kita berkomitmen pada hari ini untuk terus melanjutkan KSM," tegas Juliandra.
Kabar baiknya lagi, Sriwijaya Air pun bisa kembali dirawat oleh GMF.
"Sejalan dengan komitmen seluruh pihak dalam mengedepankan aspek keselamatan penerbangan, GMF Aero Asia berkomitmen untuk senantiasa memberikan kebutuhan teknis layanan operasional Sriwijaya Air Group," Dirut baru GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan.
7. Mereka Kurang Komunikasi
Menteri BUMN Rini Soemarno berkata ada kurang komunikasi antara dua BUMN tersebut.
"Jadi kalau kerja samanya baik, komunikasinya baik. Saya rasa kemarin-kemarin itu sudah ada kerja sama tapi kelihatannya komunikasinya belum jelas," ujar Rini.
Rini mengaku sudah mendapat laporan, Garuda dan Sriwiyaja Air telah rapat untuk mencari solusi. Ia pun melafazkan hamdalah karena hasil rapat berjalan lancar.
"Tapi Alhamdulillah kemarin upaya mereka rapat, tadi saya baru dikasih laporan, semuanya berjalan lancar," ucapnya.
Sementara, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Avirianto berkata perdamaian itu adalah perkembangan yang baik bagi masyarakat. Ultimatum Kemenhub ke Sriwijaya Air pun dibatalkan.
Terkini Lainnya
Tak Jadi Putus, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Kembali Rujuk
Rujuk, Garuda Maintenance Kembali Terima Perawatan Pesawat Sriwijaya Air
Kemenhub Restui Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Rujuk
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Garuda Selamatkan Sriwijaya
2. Tak Dapat Restu
3. Bos Garuda Mundur
4. Direktur Hengkang, Logo Melayang
5. Utang Menumpuk, Direksi Mundur, Kemenhub Ultimatum
6. Rujuk
7. Mereka Kurang Komunikasi
Sriwijaya Air
Garuda Indonesia
konflik Sriwijaya Air
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Judi Online
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
PKS Minta Anggota DPRD DKI yang Terlibat Main Judi Online Dipecat
Kapolda Jatim: Kami Komitmen Berantas Judi Online
Pilkada 2024
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
Pilkada 2024, Perindo Serahkan 37 Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
OJK Lantik 2 Pejabat Setingkat Komisioner
Anak Perusahaan Bank Mandiri Group, Go Beyond! Berhasil Catatkan Kinerja Positif di Kuartal I 2024
PDN Diserang Hacker, Anak Buah Bahlil Pastikan Layanan Izin Tetap Aman
Kejar Target Pembiayaan 166.000 Rumah, SMF Minta Suntikan Dana Rp 1,89 Triliun
Harga Minyak Dunia Naik 2% Persen Jelang Hari Kemerdekaan AS
Sri Mulyani Usul Ambil Rp 6,1 Triliun Dana Cadangan Investasi untuk PMN, Buat Apa Saja?
Pemerintah Siapkan 40.021 Formasi CPNS di IKN, 5% untuk Orang Kaltim
Butuh Cepat, KAI Commuter Tambah Impor 8 Rangkaian KRL dari China
Bidik Pasar Milenial, Perumnas Jualan Properti Lewat E-Commerce
Sri Mulyani Usul Inbreng Aset Negara ke 12 BUMN, Apa Saja?
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Austria vs Turki: Mencari Sejarah Baru
Profil Nico Williams, Pemain Timnas Spanyol yang Bersinar di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Rumania vs Belanda: Pembuktian Ronald Koeman
Ekspresi Cristiano Ronaldo Saat Gagal Eksekusi Penalti
Berita Terkini
Cara Memasak Sop Kepala Sapi, Pahami Cara yang Benar untuk Membersihkannya
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan Tribrata TV Diminta Oknum Aparat Hapus Berita Judi
ETF Ethereum Diramal Dorong Harga ETH ke Rp 106,4 Juta Tahun Ini
Gas LPG 3 Kilogram Mendadak Langka di Banyuwangi, Pertamina Sebut Stok Sudah Sesuai Kuota
Honda Air Blade Facelift Rilis di Vietnam, Segini Harganya
Informasi Teknologi Indonesia Perluas Portofolio Klien di Bidang Kripto
Sahroni DPR Minta Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Afif Maulana: Bukan Urus yang Memviralkan
Sudaryono Temui Gibran di Solo, Minta Arahan Pilkada Jateng 2024
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah dari BRI
Mengenal Sape, Alat Musik Tradisional Masyarakat Dayak
Keinginan Atlet Darts Segera Terwujud, Indonesia Bakal Punya Federasi Olahraga Darts
Potret Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo Kompak Jenguk Prabowo Usai Operasi
Apa Itu Family Office dan Alasan Pemerintah Bentuk Tim Khusus yang Dipimpin Luhut