, Jakarta - Alat utama sistem pertahanan (alutsista) menjadi sarana pengamanan di satu negara. Tak heran, banyak negara maju maupun berkembang yang dengan gencar memproduksi alutsista canggih guna memperkuat pertahanan negaranya.
Indonesia salah satunya. Pemerintah terus memperbaharui pasokan alutsista bagi negara ini. Baik yang dilakukan melalui impor maupun lewat produsen nasional.
Baca Juga
PT Pindad (persero), perusahaan yang berlokasi di Bandung Jawa Barat, telah sejak lama dipercaya memproduksi berbagai persenjataan maupun kendaraan tempur bagi Indonesia. Produk buatan Pindad tak hanya melanglang di dalam negeri. Beberapa negara ikut mempercayakan BUMN ini melengkapi pasokan alutsista mereka.
Advertisement
Terbaru, Pindad mengenalkan senjata khusus operasi rahasia dan kapal tank tempur tercanggih.
Khusus kapal tank, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim mengungkapkan, produk buatannya bakal menjadi yang pertama dan tercepat di dunia. Rencananya, tank ini akan dikenalkan pada November, tepatnya dalam acara Indo Defence 2016.
"Memang ada beberapa negara punya boat yang ada kanonnya, tapi yang kami kembangkan ini jenis catamaran (double hull), jadi kecepatan bisa sampai 40 knot, yang lain tidak bisa secepat itu. Ini yang pertama," kata Silmy saat berbincang dengan , seperti ditulis Selasa (17/5/2016).
Sementara untuk senjata terbarunya, Pindad telah meluncurkan pada Rabu (11/5/2016). Senapan yang diberi nama Senapan Serbu (SS) 2 Subsonic tersebut diluncurkan di Lapangan Tembak 1000, Turen, Malang, Jawa Timur.
Silmy mengatakan, senjata ini dirancang untuk misi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
Berikut ulasan dari persenjataan terbaru milik Pindad tersebut.
Masuk Proses Prototipe
Pindad berencana mengenalkan kapal tank tempur miliknya pada acara Indo Defence 2016 yang berlangsung pada November 2016 nanti.
BUMN ini mengklaim kapal tempur buatannya berbeda dari yang lain. Direktur Utama Pindad Silmy Karim menuturkan, proses pembuatan kapal tank saat ini memasuki persiapan pembuatan prototipe. Setelah selesai, tahapan berikutnya membuat maket, baru kemudian mengenalkan ke masyarakat.
Silmy mengungkapkan, ini akan menjadi kapal tank pertama di dunia. Meski ada beberapa negara yang memiliki kendaraan yang hampir mirip, namun jenis kapal tank buatan Pindad dipastikan akan berbeda.
Kapal tank buatan Pindad ini berbeda karena memiliki hull ganda atau lebih disebut sebagai catamaran. "Tank boat itu cuma Indonesia yang buat, jadi tidak pakai kiblat kita meniru mana," tegas Silmy.
Kapal tank ini nantinya akan dilengkapi dengan cannon kaliber 105 mm. Dengan model dan fungsi yang dirancang, cannon sebesar itu sudah pas untuk diajak berakselerasi dan mampu menghancurkan kapal musuh.
Dalam penggarapan proyek ini, Pindad menggandeng perusahaan galangan kapal asal Surabaya, PT Lundin Industry Invest. Nantinya Lundin akan membuat hull, sedangkan Pindad akan membuat teknologi dan pengerjaan canon.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kecanggihan Kapal Tank Pindad
![Ini dia senjata paling laris buatan PT Pindad (Fotografer: Ilyas Istianur P/)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/fVY5zMfo3o7mTiZuZwzuWfAdv-Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/849534/original/070775700_1428849535-pindad2.jpg)
Kecanggihan Kapal Tank Pindad
Produk ini disebut sebagai tank boat atau kapal yang berkonsep layaknya tank atau kapal tank. Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengklaim kapal tank ini akan menjadi yang pertama di dunia, dan juga yang tercepat.
"Memang ada beberapa negara punya boat yang ada kanonnya, tapi yang kami kembangkan ini jenis catamaran (double hull), jadi kecepatan bisa sampai 40 knot, yang lain tidak bisa secepat itu. Ini yang pertama," kata Silmy saat berbincang dengan .
Kapal pengembangan Pindad dan Lundin nantinya berbentuk kapal kecil berkubah tank yang dirancang beroperasi di alur sungai hingga pesisir pantai dan selat kecil untuk memberi dukungan tembakan dalam serbuan amfibi.
Rencananya kapal ini akan dipasang meriam CT-CV 105HP kaliber 105 mm. Pemasangan persenjataan ini menjadi tantangan terberat dalam rancangan perahu kecil dengan meriam besar adalah soal recoil (efek tolak balik dari meriam) dan bobot kapal yang relatif ringan tersebut.
Meski demikian, Lundin menawarkan solusi, dengan menerapkan desain catamaran. Desain ini dipercaya lebih stabil serta bisa menerapkan gyro stabilized gun. Sebelumnya desain catamaran juga sudah digunakan untuk X38 Combat Boat Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL.
Spesifikasi Kapal Tank
Dengan desain catamaran yang berlunas ganda, kapal tank Pindad akan punya rancangan draft (sarat air kapal) 0,8 meter sehingga cocok untuk bermanuver di perairan dangkal.
Untuk dapur pacu kapal tank ini menggunakan mesin diesel buatan MAN berdaya 1.200 HP untuk memasok tenaga sepasang waterjet MJP450 dengan kecepatan maksimum 40 knots (74 km per jam).
Kapal tank ini dirancang untuk diawaki empat personel, dan bisa membawa 20 pasukan bersenjata lengkap. Untuk deployment pasukan amfibi, bagian buritan kapal akan dilengkapi sebuah RHIB (Rigid Hull Inflataable Boat) yang digunakan untuk penyerangan atau penyusupan pasukan.
Agar dapat bermanuver lincah, maka kapal tank ini harus menghemat berat kapal, untuk itu digunakan bahan komposit yang lebih ringan 10 kali dan lebih kuat 10 kali dibanding baja serta tentunya tahan api. Sementara untuk material pada kubah, digunakan bahan aluminium yang lebih ringan dari baja.
Kanon yang akan digunakan memiliki jenis CT-CV 105HP, senjata ini sejatinya adalah meriam yang telah digunakan pada tank ringan besutan Polandia, Anders. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyektil, laras CT-CV 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105.
Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter. Falarick 105 mampu membawa hulu ledak tandem hollow charge. Rudal seberat 25,2 kg ini dipandu dengan sistem semi otomatis lewat laser beam.
Waktu yang dibutuhkan untuk terbang menyasar ke sasaran sekitar 17 detik. Falarick 105 punya panjang 1015 mm dengan kaliber 105 mm. Temperatur operasional rudal ini di rentang -40 hingga 60 derajat Celcius.
Jenis laras yang digunakan meriam CT-CV 105HP adalah tipe L51 dengan panjang 5.545 mm. Desain tekanan laras mencapai 120 persen dari gun pressure pada meriam 105 mm klasik. Secara umum, di dalam kubah terdapat dua awak, sehingga proses pengisian amunisi menggunakan cara auto loader.
Operasi kubah dapat digerakkan secara secara elektrik dan mekanik. Laras meriam kaliber 105 mm smoothbore dapat menembakkan berbagai jenis amunisi (termasuk jenis APFDS) dengan jarak tembak efektif minimal 1.500 meter.
Laras juga dibekali bore evacuator dan dilapisi thermal jacket. Untuk olah geraknya, laras punya sudut elevasi maksimum 42 derajat hingga -6 derajat. Tentu saja dengan sudut putar kubah 360 derajat.
Sebagai senjata sekunder, pada bagian atas kubah meriam akan dipasang Lemur RCWS (Remote Control Weapon System) dengan senapan mesin kaliber 7,62 mm. Sementara untuk perlindungan bagi awak kapal, Lundin bakal memberi asupan sistem proteksi tambahan di beberapa titik yang bisa menahan terjangan proyektil dari kaliber 7,62 mm.
Advertisement
Senjata Khusus Operasi Rahasia
Senjata Khusus Operasi Rahasia
Pada Rabu 11 Mei lalu, Pindad meluncurkan senapan yang diberi nama Senapan Serbu (SS) 2 Subsonic di Lapangan Tembak 1000, Turen, Malang, Jawa Timur.
Peluncuran senapan tersebut langsung dilakukan Direktur Utama Pindad Silmy Karim. senjata ini dirancang untuk misi khusus yang membutuhkan kemampuan pergerakan senyap.
"Ini spesial kami desain untuk operasi khusus, jadi saat menembak itu tidak ada suaranya. Seperti model penyergapan, penyerbuan senyap, dan lainnya," kata Silmy di Turen, Malang.
SS 2 Subsonic ini merupakan modifikasi dari SS 2 yang merupakan produk senapan andalan Pindad. SS 2 menjadi senapan terlaris yang diproduksi oleh Pindad. Hal ini yang menjadikan perseroan memiliki keinginan untuk melakukan modifikasi.
SS 2 Subsonic ini diklaim Silmy menjadi senjata paling senyap saat digunakan. Produk pesaingnya MP 7, memiliki suara masih lebih kencang dibandingnkan Subsonic produksi Pindad ini.
"Saya waktu mencobanya saja kaget, saya pernah mencoba MP7, tapi ternyata suaranya lebih senyap, ini luar biasa," tegas Silmy.
Untuk mengasilkan senapan seperti ini, Silmy mengaku peluru yang digunakan juga harus khusus. Inilah yang menjadi keunggulan SS 2 Subsonic. "Pelurunya ini khusus, kalibernya juga lebih besar dari MP 7," tutur dia.
Dengan dilakukannya uji coba ini, Pindad siap untuk memproduksi masal. Hanya saja untuk memulai produksi, Pindad masih menunggu hasil pemesanan. Saat ini TNI dan Polri menjadi konsumen utama Pindad.
Kehebatan SS 2 Subsonic Senapan terbaru Pindad berjuluk SS 2 Subsonic dirancang khusus untuk pasukan-pasukan elit yang dimiliki TNI dan Polri dalam melakukan operasi-operasi khusus. Kehebatan senjata ini mampu menimbulkan efek suara tembakan yang senyap.
Senapan ini memiliki peluru khusus kaliber 5,56 mm yang dirancang untuk bisa meminimalisir suara.
"Peluru subsonic ini tekanannya tidak sebesar peluru biasa, sehingga menjadikan kemampuan senjata bisa otomatis, tidak perlu mengokang jika akan menembakkan lagi," kata.
Dalam SS 2, ada tiga hal yang menjadi pengaruh suara yang ditimbulkan, pertama, suara ledakan dari primer, kedua, suara supersonik dari kecepatan peluru dan ketiga, suara mekanik yang dihasilkan senjata saat menembak. Namun SS 2 Subsonic ini mampu meredam itu semua.
Meski nyaris tidak memiliki suara saat menembak, namun jarak tembak efektifnya masih bisa mencapai 400 meter. Jarak ini merupakan jarak ideal yang menjadi ciri khas dari SS 2. Sampai saat ini SS 2 menjadi produk senapan yang paling laris yang diproduksi Pindad.
Silmy menjelaskan dari berbagai senjata yang ia ketahui, SS 2 Subsonic ini menjadi senjata yang paling senyap. "Peredam dan amunisi subsonik mampu mengurangi suara hingga di bawah 70 dB," jelas Silmy.
Dengan kemampuan otomatis ini maka akan memaksimalkan operasi-operasi khusus yang sering dilakukan para pasukan elit yang dimiliki Indonesia.
Setelah dikenalkan Pindad, maka perseroan mulai mampu untuk memproduksi secara masal. Hanya saja, untuk memproduksi, Pindad masih menunggu pemesanan dari TNI dan Polri. (Yas/Nrm/Zul)
Terkini Lainnya
7 Senjata Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, dari Senapan Hingga Penyakit
Pedang Misterius Berusia 1.000 Tahun dari Periode Islam Ditemukan di Spanyol
Pria dengan Gangguan Mental di China Tikam 8 Orang hingga Tewas
Kecanggihan Kapal Tank Pindad
Senjata Khusus Operasi Rahasia
Pindad
Kompilasi
Tank Kapal
senjata
Rekomendasi
Pedang Misterius Berusia 1.000 Tahun dari Periode Islam Ditemukan di Spanyol
Pria dengan Gangguan Mental di China Tikam 8 Orang hingga Tewas
Sekolah di Amerika Serikat Mulai Gunakan AI untuk Deteksi Senjata Api
Presiden AS Joe Biden Siap Jual Senjata Rp 15,9 Triliun ke Israel di Tengah Serangan Gaza
AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel Lantaran Khawatir Akan Dipakai Serang Rafah
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Turun Lagi, Cek Harga Minyak Dunia Hari Ini
LRT Jabodebek Angkut 8.685.648 Penumpang Selama Kuartal I 2024
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Terungkap Kriteria Ideal Menteri Keuangan Era Prabowo-Gibran, Siapa Cocok?
Miris, Indonesia Buang-Buang 48 Juta Ton Makanan per Tahun Setara Kebutuhan Pangan 125 Juta Orang
Harga Emas Antam Hari Ini 1 Gram Berapa? Cek Rinciannya
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Kuasai 80% Saham Mandiri Inhealth Bisa Memperbesar Skala Bisnis IFG Life
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
Petani: Aturan ISPO Dibentuk oleh Rp 13 Miliar Dana Asing untuk Kuasai Sawit Indonesia
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Tonton FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
DKI Jakarta Targetkan Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi Rampung Tahun Ini
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Kapan Gaji Ke 13 Cair? Ini Rinciannya
4G XL Axiata Hadir 40 Pulau Terpencil di Kepri, Dukung Pemerataan Layanan Data
Cara Sederhana Meneladani Sifat Orang Baik dalam Al-Qur'an, Menurut Gus Baha
Megawati Tantang Penyidik KPK yang Panggil Hasto: AKBP Rossa Suruh Dateng Ngadepi Aku
6 Tokoh Penting Film Jurnal Risa, Prinsa Mandagie Kesurupan Arwah Saat Uji Nyali di Tempat Angker
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks
6 Momen ART Brisia Jodie Salah Bikin Sambal Bawang, Disenyumin Jonathan Alden
Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
Pemain Busi Palsu NGK Terancam Sanksi 5 Tahun Penjara
Megawati soal Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu ya, Padahal Fungsinya Mengayomi?