uefau17.com

3 Kesalahan yang Tak Kamu Sadari Bisa Menyebabkan Akun Facebook Diblokir - Tekno

, Jakarta - Bersamaan dengan pengguna yang makin banyak, memaksa Facebook untuk mengeluarkan kebijakan ketat terhadap ujaran kebencian, berita palsu, dan masih banyak lagi.

Melakukan hal yang melanggar ketentuan komunitas bisa membuat akun Facebook kamu ditangguhkan dan kemungkinan terburuk akan diblokir secara permanen.

Tetapi ada beberapa kesalahan yang mungkin tanpa kamu sadari bisa membuat akun Facebook kamu diblokir.

1. Tidak Menggunakan Nama yang Benar

Facebook tidak ingin ada hal janggal yang digunakan sebagai nama kamu. Seperti yang dinyatakan pada aturan: "Nama di profil kamu harus menjadi nama yang teman kamu panggil dalam kehidupan sehari-hari," tulis Facebook.

"Nama ini juga harus muncul pada form ID atau dokumen dari daftar ID kami," perusahaan menambahkan, sebagaimana dikutip dari The Sun, Sabtu (9/7/2022).

Dengan demikian, simbol, angka, huruf besar yang tidak biasa, karakter berulang atau tanda baca mungkin tidak diperbolehkan.

2. Akun Jarang Dipakai

Jika kamu tidak login ke akun Facebook dalam waktu yang lama, Facebook dapat memutuskan untuk menghapusnya secara permanen.

Tidak jelas seberapa lama jangka waktunya, tetapi situs kebijakan Facebook mengatakan bisa "mengosongkan akun dengan dormansi yang berkepanjangan".

Perusahaan akan mencari informasi lebih lanjut tentang akun sebelum mengambil tindakan untuk pembatasan akun sementara hingga menonaktifkannya secara permanen.

Jadi, kamu mungkin akan mendapatkan email peringatan terlebih dulu dari Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3. Postingan yang Menjurus ke Arah Seksual

Facebook tidak ingin ada ketelanjangan di platform-nya. Diketahui, perusahaan harus menyempurnakan aturan ini selama bertahun-tahun untuk membedakan seksual dari non-seksual.

Jadi, alat kelamin yang terlihat tidak diperbolehkan kecuali dalam konteks melahirkan dan saat-saat setelah melahirkan atau jika ada situasi konteks medis atau kesehatan.

Foto puting wanita juga dilarang, kecuali menunjukkan mereka sedang menyusui atau untuk alasan medis dan kesehatan.

Tetapi teknologi pendeteksian Facebook tidak selalu berfungsi dengan baik dan tak jarang beberapa akun salah diblokir.

3 dari 5 halaman

Facebook dan Instagram Hapus Unggahan yang Tawarkan Pil Aborsi

Sebelumnya, Facebook dan Instagram menghapus unggahan dari pengguna yang berjualan pil aborsi. Menurut Meta, unggahan yang menawarkan pil aborsi telah melanggar kebijakan tentang farmasi.

Mahkamah Agung AS membatalkan Roe v Wade pada Jumat lalu. Sekadar informasi, dengan membatalkan Roe v Wade, aborsi di AS menjadi hal yang terlarang untuk kasus apa pun.

Setelah itu, pengguna media sosial berbagi unggahan yang menawarkan untuk mengirim pil aborsi kepada orang-orang yang akan melakukan aborsi.

Mengutip The Verge, Rabu (29/6/2022), setelah dicabutnya aturan tersebut, pengguna yang mengunggah atau menawarkan pil aborsi di Facebook atau Instagram menemukan unggahan mereka dihapus atau dibatasi oleh penyedia platform. Demikian menurut Motherboard dan Associated Press.

Sebuah percobaan yang dilakukan oleh reporter Associated Press dengan menawarkan untuk mengirimkan pil aborsi di Facebook dihapus hanya satu menit setelah diunggah. Begitu juga dengan percobaan yang dilakukan oleh reporter The Verge yang menawarkan pil aborsi.

Sebelumnya, kebijakan barang terbatas Meta juga melarang obat-obatan ada di platformnya. Larangan juga berlaku untuk penjualan, pemberian hadiah, hingga transfer senjata api, dan ganja.

Meski begitu, uji unggah yang dilakukan AP dan The Verge pada unggahan yang menawarkan senjata dan ganja tidak dihapus oleh Facebook.

4 dari 5 halaman

Medsos Jadi Alat Utama Tawarkan Pil Aborsi

Menanggapi hal ini, juru bicara Meta Andy Stone mentweet, "konten yang mencoba untuk membeli, menjual, memperdagangkan, memberi hadiah, meminta atau menyumbangkan obat-obatan tidak diperbolehkan (di platform Meta)."

Stone mengatakan, unggahan berisi informasi tentang "keterjangkauan dan aksesibilitas obat resep diperbolehkan (di platform Meta) dan bahwa perusahaan tengah memperbaiki contoh penegakan yang salah."

Meta tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi tentang bagaimana kebijakan tersebut ditegakkan dan perbedaannya.

Sekadar informasi, pada hari-hari setelah Roe dibatalkan, media sosial menjadi alat utama dalam menyebarkan berita tentang sumber daya aborsi yang tersedia.

Namun, keputusan moderasi oleh perusahaan medsos menyebabkan beberapa penyedia sumber daya utama kehilangan akses ke platform mereka karena kebutuhan menjadi sangat tinggi.

Sebuah situs yang memungkinkan pasien mencari penyedia perawatan, Abortion Finder, sempat dihentikan sementara dari Instagram. NBC News menyebut, hal ini karena Meta berdalih di bawah kebijakan barang yang dibatasi (di platformnya). Kini akun tersebut sudah dipulihkan kembali.

5 dari 5 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (/Trieyasni)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat