, Jakarta - Seorang engineer Google yang bekerja di divisi AI Responsible, Blake Lemoine, mengungkapkan kepada The Washington Post bahwa dia yakin salah satu proyek kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) perusahaan bisa hidup.
Setelah melakukan percakapannya dengan LaMDA (singkatan dari Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog), sistem chatbot yang mengandalkan model bahasa Google dan triliunan kata dari internet, diklaim Lemoine memiliki kemampuan untuk memikirkan keberadaannya sendiri.
Baca Juga
Usai mendiskusikan pekerjaannya dan aktivitas Google yang tidak etis seputar AI dengan perwakilan komite Kehakiman DPR, Lemoine kena sanksi cuti administratif berbayar karena dinilai melanggar perjanjian kerahasiaan perusahaan.
Advertisement
Mengutip laman Engadget, Selasa (14/6/2022), Google juga dengan tegas menyangkal argumen Lemoine.
"Tim kami, termasuk ahli etika dan teknologi, telah meninjau kekhawatiran Blake Lemoine sesuai Prinsip AI kami dan telah memberi tahu dia bahwa bukti tidak mendukung klaimnya," kata juru bicara Google Brian Gabriel kepada The Washington Post.
Google sekali lagi menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa LaMDA adalah makhluk hidup (banyak bukti yang menentangnya).
Meskipun meyakini bahwa LaMDA secara ajaib telah berubah menjadi makhluk hidup, sayangnya Blake Lemoine tidak memiliki banyak bukti untuk membenarkan pernyataan provokatifnya.
Memang, dia mengakui kepada The Washington Post bahwa klaimnya didasarkan pada pengalamannya sebagai pendeta dan bukan ilmuwan.
Pada akhirnya, jauh lebih masuk akal bahwa sistem yang memiliki akses ke begitu banyak informasi dapat dengan mudah merekonstruksi balasan yang terdengar seperti manusia tanpa mengetahui apa artinya, atau memikirkannya sendiri.
Dalam sebuah wawancara tahun 2019 dengan Big Think, Daniel Dennett, seorang filsuf yang telah mengeksplorasi pertanyaan seputar kesadaran dan pikiran manusia selama beberapa dekade, menjelaskan mengapa kita harus skeptis dalam menghubungkan kecerdasan dengan sistem kecerdasan buatan.
"Entitas [AI] ini bukannya merupakan pendeteksi pola yang sangat baik, analis statistik yang sangat baik, dan kita dapat menggunakan produk intelektual ini tanpa mengetahui bagaimana mereka dihasilkan, tetapi harus punya alasan bertanggung jawab yang baik untuk percaya bahwa mereka akan menghasilkan kebenaran paling banyak," papar Dennett.
"Tidak ada sistem komputer di dunia, tak peduli seberapa bagusnya mereka menjawab sebuah pertanyaan atau mengkategorikan gambar, yang bisa hidup hingga hari ini," tambahnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau AI bisa membuat film berbahasa asing yang disulih suara terlihat lebih natural. Sebuah perusaahaan rintisan mengujicoba teknologi deepfake untuk membuat gerakan mulut dalam film asing tampak lebih sinkron ...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pendiri Google Kembangkan Kapal Udara Bertenaga Listrik, Buat Apa?
![Pendiri Google Sergey Brin mengembangkan kapal udara untuk membantu menjangkau daerah bencana dan daerah terpencil.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uzqmJivyMnoWE9cubPbhF99AKeE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4043608/original/023525800_1654486104-kapal_udara_sergey_brint.jpg)
Salah satu pendiri Google, Sergey Brin ternyata punya proyek rahasia. Tidak tanggung-tanggung, proyek rahasianya adalah mengembangkan kapal udara.
Perusahaan risetnya, Lighter Than Air (LTA) tengah mempersiapkan peluncuran riset baru tahun ini. Kini, Sergey Brin mempekerjakan ratusan engineer kedirgantaraan di Silicon Valley dan sebuah lokasi di Akron, Ohio, AS, yang terkenal dengan kapal udara Goodyear-nya.
Brin dikabarkan berencana membangun kapal udara untuk misi kemanusiaan ke daerah terpencil atau daerah bencana.
Mengutip Gizchina, Senin (6/6/2022), LTA didirikan pada 2014. Selanjutnya, Sergey Brin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai eksekutif di Alphabet, perusahaan induk Google, pada 2019.
LTA bermarkas di Moffet Airport di San Francisco Bay Area. Lokasi ini adalah sebuah fasilitas yang dimiliki oleh NASA dan disewakan ke LTA. Lokasi kantor LTA jaraknya lumayan dekat dengan kantor Google.
LTA berupaya mengembangkan kembali kapal udara abad-21 dengan penerbangan nol-emisi. Kapal udara pertama milik perusahaan, Pathfinder 1 memiliki panjang 120 meter dijadwalkan untuk memulai uji terbang di Silicon Valley tahun ini.
Pada saat yang sama, LTA juga mengembangkan kapal udara yang lebih besar, Pathfinder 3 di Akron. Kapal udara ini memiliki panjang 185 meter dan ketika selesai akan mampu membawa 96 ton beban serta memiliki jangkauan hingga 16.000 kilometer.
Sekadar informasi, upaya perekrutan LTA di Akron selama beberapa bulan ke depan bisa melipatgandakan jumlah karyawan perusahaan menjadi lebih dari 400 orang, untuk proyek ini.
Laporan yang sama mengungkap, Pathfinder 1 akan tetap terbang dengan helium, karena helium tidak mudah terbakar ketimbang hidrogen. Sementara, kapal udara ini akan beroperasi dengan baterai listrik yang menghasilkan nol emisi.
Advertisement
Kapal Udara 5G Tiongkok
![Google Tampik Akan Jadi Operator Telekomunikasi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jgb_-vLf5xNsBJHsPsP9inRcts0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1096200/original/011899300_1451363572-Sergey_Brin.jpg)
Sebelumnya pada 14 September 2021, Tiongkok berhasil menguji terbang kapal nirawak pertamanya. Kapal udara ini dinamai "5G Caiyun No 1" yang memiliki stasiun pangkalan 5G, kamera HD, dan sistem tenaga. Selain itu, ada pula kendaraan pendukung motor.
Pejabat setempat saat itu mengklaim, kapal udara ini bisa menyediakan internet berkecepatan tinggi, lebih dari 10Gbps dan sinyal multi standar seperti 2~5G melalui algoritma model cakupan komunikasi darurat yang dikembangkan sendiri, untuk menjangkau komunikasi daerah.
Kapal udara ini pun mampu memecahkan masalah seperti respons lambat, cakupan sempit, dan pengembalian data yang lambat.
Imigran Terkaya di AS
Terlepas dari kapal udara yang tengah digarapnya, pada 2017, Sergey Brin menjadi imigran terkaya di Amerika Serikat. Kekayaan itu tidak lain berasal dari Google.
Berdasarkan peringkat The World's Billionaires Forbes pada 2017, Brin memiliki kekayaan bersih USD 39,8 miliar dan menduduki posisi ke-13 orang terkaya di dunia.
Jumlah kekayaannya terus mengalami peningkatan, yang jika merujuk pada real time net worth Forbes per Senin (1/5/2017), mencapai USD$ 42,8 miliar. Ia disebut sebagai imigran terkaya di Amerika Serikat (AS) saat ini.
Kesuksesan Brin didapat setelah perjalanan panjang hidupnya, dan Google memainkan peran penting di dalamnya. Ia meraup sukses setelah mendirikan Google di Negeri Paman Sam.
Kelahiran Moskow, Rusia
![Perselingkuhan Bos jadi Biang Keladi Gagalnya Google Glass?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MncnnhsffvnFi2u0SrlViHGv6cY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/806618/original/005934800_1423127177-Sergey-Brin-should-have-stayed-away-from-Google-Plus.jpg)
Mengutip laporan dari sejumlah sumber, Selasa (2/5/2017), Brin lahir pada 21 Agustus 1973 di Moskow, Rusia. Keluarganya berimigrasi ke AS untuk melarikan diri dari penganiayaan Yahudi pada 1979. Sebagai seorang imigran, Brin dikenal berani menyuarakan pendapatnya.
Brin beberapa waktu lalu, ikut andil dalam demonstrasi kebijakan anti-imigran yang diterapkan oleh Trump. Dalam aksi protes bersama demonstran itu, ia menegaskan bahwa tindakannya merupakan urusan personal dan tidak berhubungan dengan Google atau Alphabet.
Brin meraih gelar sarjana di bidang matematika dan ilmu komputer dari University of Maryland. Setelah lulus, ia pindah ke Stanford University untuk meraih gelar Ph.D di bidang ilmu komputer. Brin bertemu dengan Page di sana, dan keduanya menciptakan sebuah mesin pencari yang mengurutkan laman website berdasarkan popularitas.
Keduanya memberi nama mesin pancari itu, Google, berdasarkan istilah matematika "googol". Sejak meluncur pada 1998, Google berhasil menjadi mesin pencari terpopuler di dunia.
Mendirikan Google
Sejarah Google dimulai pada Januari 1996 sebagai sebuah proyek penelitian Page dan Brin, ketika keduanya masih mahasiswa Ph.D di Stanford. Saat itu, mesin pencari konvensional memberi peringkat hasil berdasarkan jumlah istilah pencarian yang muncul di laman website.
Kemudian, Brin dan Page membuat teori tentang sebuah sistem yang lebih baik, yaitu menganalisis hubungan di antara website. Mereka menyebut teknologi baru itu, PageRank. Ini adalah sebuah algoritma yang digunakan Google Search untuk menentukan peringkat website di hasil mesin pencariannya.
Page dan Brin pada awalnya memberi nama mesin pencari baru mereka, "BackRub", karena sistemnya memeriksa backlink untuk memastikan pentingnya sebuah website. Akhirnya mereka mengubah namanya menjadi Google, yang berawal dari salah eja kata "googol", yaitu angka satu yang diikuti 100 nol.
Awalnya, Google beroperasi di bawah website Stanford University dengan domain google.stanford.edu dan z.stanford.edu. Nama domain untuk Google didaftarkan pada 15 September 1997 dan perusahaannya berdiri pada 4 September 1998.
Kantor pertama Google adalah sebuah garasi milik karyawan pertamanya, Susan Wojcicki, yang kini menjabat sebagai CEO YouTube. Wojcicki adalah sesama mahasiwa Ph.D di Stanford.
Terkini Lainnya
Google Bantah Laporan Dugaan Pelanggaran dari KPPU Soal Google Play Billing
Termahal dalam Sejarah, Google Bakal Akusisi Startup Keamanan Siber
YouTube Music Bikin Pencarian Lagu Makin Gampang, Pengguna Tinggal Bersenandung
Pendiri Google Kembangkan Kapal Udara Bertenaga Listrik, Buat Apa?
Kapal Udara 5G Tiongkok
Kelahiran Moskow, Rusia
Google
AI
Kecerdasan Buatan
Engineer
Insinyur
chatbot
Berita Terkini
Artificial Intelligence
Blake Lemoine
Rekomendasi
Termahal dalam Sejarah, Google Bakal Akusisi Startup Keamanan Siber
YouTube Music Bikin Pencarian Lagu Makin Gampang, Pengguna Tinggal Bersenandung
Ini 5 Fitur Baru Google Maps Berbasis AI, Sudah Coba?
Google Setop Dukungan Play Services ke Android Lollipop, Apa Dampaknya?
Siap-Siap, Samsung Ungkap Rencana Hadirkan Headset XR pada 2024
Fitur Google Maps Baru di iPhone Ini bisa Bantu Pengguna Hindari Tilang Polisi
Transfer Foto dari Google Photos ke iCloud bakal Makin Gampang dan Cepat!
Google Maps Ternyata bisa Tandai Lokasi Polisi di Peta seperti Waze, Bagaimana Caranya?
Google akan Kasih Fitur Dark Web Report Gratis ke Semua Pengguna, Fungsinya Buat Apa?
Lamine Yamal
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Spanyol Sapu Bersih Seluruh Trofi di Euro 2024, Rodri, Olmo dan Yamal Lengkapi Kesempurnaan
Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Lamine Yamal Dijamin Cetak Rekor Baru
Donald Trump
Elon Musk Sumbang Kampanye Donald Trump di Pilpres AS, Nilainya Rp 729,1 Miliar
Kala Foto Donald Trump Ditembak Berlumuran Darah Jadi Cuan, Laris Manis Jadi Suvenir
JD Vance Jadi Cawapres Dampingi Donald Trump di Pemilu AS, Segini Kekayaannya
6 Fakta JD Vance, Senator Ohio yang Jadi Cawapres Donald Trump di Pilpres AS 2024
6 Fakta Senator JD Vance, Cawapres AS yang Digandeng Donald Trump Menuju Pemilu AS 2024
Euro 2024
Spanyol Kirim 6 Pemain ke Tim Terbaik Euro 2024, Bek Inggris Catat Prestasi Unik
Inggris Gagal Juara Euro 2024, Gareth Southgate Putuskan Mundur
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Tumpah Ruah Warga Spanyol Sambut Parade Kemenangan Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Berapa Nilai Hadiah yang Diterima?
Copa America 2024
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Top 3 Berita Bola: Hasil Final Copa America 2024 Argentina vs Kolombia: Bukti Kedigdayaan Albiceleste
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Daftar Lengkap Juara Copa America Sepanjang Masa, Argentina Kuasai Podium Tertinggi
James Rodriguez jadi Pemain Terbaik di Copa America 2024, Segini Harganya jika Dibanding Messi
Lionel Messi Berlinang Air Mata Usai Alami Cedera di Final Copa America
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
Cara Cetak Kartu Keluarga Online dengan Aman, Tak Perlu ke Dukcapil
Suka Traveling atau Kerja di Kafe, Yuk Mulai Waspada Internetan Pakai WiFi Publik
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
Populer
Lucu, Samsung Rilis Galaxy Z Flip 6 Edisi Terbatas Bertema Doraemon
Tim Cook Ungkap Tak Bisa Lepas dari Apple Vision Pro, Selalu Pakai Tiap Hari
YouTube Music Bikin Pencarian Lagu Makin Gampang, Pengguna Tinggal Bersenandung
Top 3 Tekno: Robot AI Bantu Pilih Kosmetik hingga Fitur Baru Google Maps di iPhone
Ini 5 Fitur Baru Google Maps Berbasis AI, Sudah Coba?
Team Falcons Juara Kompetisi EWC: Free Fire, Indonesia Harus Puas di Posisi 2
Mencoba Galaxy Buds3 Pro: Tak Sekadar Desain Baru, ANC-nya Berasa Banget
Robot AI Jadi Konsultan Kecantikan Pribadi, Bantu Pilih Kosmetik Sesuai Warna Kulit!
Apple Watch Hilang 18 Bulan di Bawah Laut Ditemukan Kembali dalam Kondisi Mulus
Kamera Instagram Story sampai Feed Kini bisa Night Mode di Samsung Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6
Cara Samsung Bikin Galaxy AI Tetap Relevan Penuhi Kebutuhan Pengguna yang Berkembang
Kolaborasi Terbuka hingga Inovasi, Kunci Samsung Hadirkan Galaxy AI di 200 Juta Perangkat hingga 2024
Cara Mudah Install dan Download iOS 18, iPadOS 18, & macOS Sequoia Public Beta di Perangkat Apple
Riset: Gen Z dan Milenial pakai Media Sosial untuk Lakukan Pencarian Produk CPG dan Makanan
Piala Presiden 2024
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
Daftar Hadiah Piala Presiden 2024: Juara Rp 5 Miliar, Match Fee Rp 350 Juta
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Piala Presiden 2024 Dipastikan Tanpa Suporter Tandang, Ketum PSSI Erick Thohir Beber Alasannya
Berita Terkini
Bagaimana Hukum Puasa pada 11 Muharram? Simak Penjelasan Hadis Ini
Misbakhun Cerita Sosok Suhardiman, Pernah Ramalkan Akan Sosok Jokowi
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Dorong Transformasi Digital, Kemenkumham Luncurkan 2 Aplikasi di Rakordal 2024
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Manajer Manchester United Pastikan Sudah Berdamai dengan Jadon Sancho, Ini Penyebabnya
7 Tips Antisipasi Hoaks Jelang Pilkada 2024
HEADLINE: Pansel KPK Jaring 525 Pendaftar, Bakal Ada Calon Titipan?
Menko Airlangga: Think Tank Parlemen Eropa Menilai Ekonomi Indonesia Berhasil Pertahankan Pertumbuhan Berkelanjutan
Eri Cahyadi Targetkan Banjir Surabaya Teratasi Akhir Tahun Ini, Proyek Saluran Air Digeber
Peluncuran OECD Product Market Regulation: Keberhasilan Indonesia dalam Reformasi Struktural Jadi Teladan Negara Lain
5 Fakta Viral Dua Warga Meninggal Dunia, 44 Orang Masuk RS Jiwa Mabuk Akibat Kecubung di Banjarmasin
Momen Misbakhun Bacakan Deklarasi SOKSI Dukung Airlangga Pimpin Golkar Lagi
Menko Airlangga Pastikan Tak Ada Pembatasan BBM Subsidi
Sekolah Swasta di Sukabumi Terima Ratusan Siswa Usai PPDB 2024