, Jakarta - Para peneliti di University of Illinois, Urbana Champaign, telah mengembangkan tes ultrasensitif menggunakan sensor elektrokimia berbasis kertas yang dapat mendeteksi keberadaan virus dalam waktu kurang dari lima menit.
"Saat ini, kami mengalami peristiwa yang mengubah hidup sekali dalam satu abad," ujar salah seorang peneliti yang merupakan kandidat Ph.D, Maha Alafeef dikutip dari keterangan resmi via Eurekalert, Kamis (10/12/2020).
"Kami merespons kebutuhan global ini dari pendekatan holistik dengan mengembangkan alat multidisiplin untuk deteksi dini dan diagnosis serta pengobatan untuk Covid-19," tutur Alafeef lebih lanjut.
Advertisement
Baca Juga
Penelitian yang dipimpin oleh profesor Dipanjan Pan ini terbiet di jurnal ACS Nano.
Di pasaran ada dua kategori utama tes Covid-19. Kategori pertama menggunakan reverse transcriptase real-time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan strategi hibridisasi asam nukleat untuk mengidentifikasi RNA virus.
Tes diagnostik yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) di AS saat ini menggunakan teknik tersebut. Namun, kekurangan dari tes ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengujian, kebutuhan akan personel khusus, dan ketersediaan peralatan dan reagen.
Sementara tes kedua berfokus pada deteksi antibodi. Namun, mungkin ada jeda beberapa hari hingga beberapa pekan setelah seseorang terpapar virus agar mereka dapat menghasilkan antibodi yang dapat dideteksi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perkembangan point-of-care biosensor
![Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xIyQDtvzGtEwIoOzslTdh7RARNs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3136331/original/052565900_1590373232-test-tube-5065426.jpg)
Para peneliti telah berhasil membuat point-of-care biosensor dalam beberapa tahun terakhir menggunakan nanomaterial 2D seperti graphene untuk mendeteksi penyakit. Keuntungan utama dari biosensor berbasis graphene adalah sensitivitasnya, biaya produksi rendah, dan perputaran deteksi cepat.
"Penemuan graphene membuka era baru pengembangan sensor karena karakteristiknya. Graphene menunjukkan sifat mekanis dan elektrokimia unik yang membuatnya ideal untuk pengembangan sensor elektrokimia sensitif," kata Alafeef.
Tim peneliti ini menciptakan biosensor elektrokimia berbasis graphene dengan pengaturan pembacaan listrik untuk mendeteksi keberadaan materi genetik SARS-CoV-2 secara selektif.
Ada dua komponen pada biosensor ini: platform untuk mengukur pembacaan listrik dan probe untuk mendeteksi keberadaan RNA virus.
Untuk membuat platform, pertama-tama peneliti melapisi kertas saring dengan lapisan nanoplatelet graphene untuk membuat film konduktif.
Kemudian, mereka menempatkan elektroda emas dengan rancangan yang telah ditentukan di atas graphene sebagai bantalan kontak untuk pembacaan listrik. Baik emas maupun graphene memiliki sensitivitas dan konduktivitas tinggi yang membuat platform ini sangat sensitif untuk mendeteksi perubahan sinyal listrik.
Saat ini tes Covid-19 berbasis RNA menyaring keberadaan gen N (nukleokapsid fosfoprotein) pada virus SARS-CoV-2. Dalam penelitian ini, tim merancang probe antisense oligonucleotide (ASOs) untuk menargetkan dua wilayah gen-N.
Langkah ini memastikan keandalan sensor, jika satu wilayah mengalami mutasi gen. Nanopartikel emas (AuNP) selanjutnya dilapisi dengan asam nukleat untai tunggal (ssDNA) ini, yang mewakili probe penginderaan ultrasensitif untuk SARS-CoV-2 RNA.
Advertisement
Uji kinerja sensor
Tim peneliti menguji kinerja sensor ini dengan menggunakan sampel positif dan negatif Covid-19. Sensor tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam tegangan sampel positif dibandingkan dengan sampel negatif. Selain itu, sensor ini juga memastikan adanya materi genetik virus dalam waktu kurang dari lima menit.
Platform ini dapat diterapkan secara luas karena mudah dibawa dan biayanya rendah. Sensor tersebut, jika terintegrasi dengan mikrokontroler dan layar LED atau dengan smartphone melalui Bluetooth atau WiFi, dapat digunakan di tempat perawatan, di kantor dokter atau bahkan di rumah.
Selain Covid-19, tim peneliti juga memperkirakan sistem dapat beradaptasi untuk mendeteksi berbagai penyakit.
"Potensi bioteknologi yang tidak terbatas selalu menarik minat saya dengan aplikasi terjemahan yang inovatif. Saya senang melihat proyek penelitian saya berdampak pada pemecahan masalah dunia nyata," tutur Alafeef.
Terkini Lainnya
Kupas Data: Vaksin Covid-19, Antara Harapan dan Keraguan
Unboxing Xiaomi Mi 10T Pro, Usung Pengalaman Multimedia Kelas Wahid
Matahari Buatan China Hasilkan Panas 150 Juta Derajat Celcius
Perkembangan point-of-care biosensor
Uji kinerja sensor
COVID-19
sainstek
Teknosains
COVID
Deteksi COVID-19
Tech News
Rekomendasi
Twilio Luncurkan Dua Fitur Baru untuk Dorong Pemasaran dengan AI
Lenovo Luncurkan Yoga Slim 7x dan ThinkPad T14s Gen 6: Laptop AI untuk Kreator dan Profesional
Intel Umumkan Prosesor AI Lunar Lake, Siap Rilis Akhir Tahun 2024
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
WhatsApp Uji Coba Buat Avatar Digital Pakai AI, Ajak Pengguna Berkreasi
Cloudflare: DDoS di Industri Gaming Jadi Ancaman Terbanyak yang Targetkan Aplikasi Web
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 5 Juli 2024, 300 Primogems Gratis Siap Diklaim!
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Robot Bunuh Diri karena Capek Kerja, Memang Bisa?
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima