Jakarta - Kehadiran Google di dunia teknologi memang bisa dikatakan sebagai 'penyelamat' manusia dalam hal sehari-hari.
Mesin pencari Google, terbukti telah membantu dan mengubah pola manusia dalam mencari dan mengakses berbagai informasi. Dari yang tadinya tidak tahu, jadi tahu. Dari yang tadinya salah kaprah, menjadi paham.
Advertisement
Baca Juga
Namun tak jarang, ketimpangan informasi yang menjejali linimasa query hasil pencarian dianggap sebagai momok.
Akibatnya, Google juga disalahkan sebagai salah satu penyebab misinformasi terbesar.
Lantas, terlepas dari perannya untuk membantu manusia, apakah Google bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab manusia bisa lebih bodoh? Dalam arti, bodoh yang dimaksudkan itu adalah malas, atau mungkin kurang jeli memilah informasi yang benar?
Media DW belum lama ini mewawancarai Dean Burnett, ahli syaraf dan penulis, apakah Google yang menjadi penyebab manusia bisa lebih bodoh dan malas. Simak wawancaranya berikut ini.
DW: Apakah Google telah membuat orang menjadi bodoh selama bertahun-tahun?
Dean Burnett: Tidak, saya tidak bisa melihat bagaimana ini bisa terjadi. Argumen utama yang saya lihat mendukung pendapat ini adalah kita biasanya mampu mengingat esai panjang atau puisi dan melafalkannya dengan mudah, karena inilah yang diajarkan di sekolah.
Tetapi kemampuan untuk mengingat teks yang panjang bukanlah tanda kecerdasan, dan jika tidak mampu melakukannya tidak berarti Anda 'bodoh'.
Intelegensi memiliki banyak faktor budaya dan genetik dan banyak waktu bermuara pada bagaimana Anda menggunakan informasi, bukan seberapa baik Anda mengingatnya.
Google memberi kita lebih banyak informasi dari sebelumnya. Jadi ada argumen bahwa justru membuat kita lebih pintar, memberi kita lebih banyak informasi dan membuat otak kita bekerja untuk memprosesnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Google Mungkinkan Kamu Akses ke Hal Baru
![Ilustrasi Dogfooding](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jwM0Un7nwW_6TKsPhTvA_tj4Ws0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1843411/original/024284300_1516773606-dogfood.jpg)
Bagaimana Google mempengaruhi rentang perhatian manusia?
Sulit untuk menjawabnya secara konkret, karena Google belum eksis cukup lama untuk 'mengembangkan' respons neurologis terhadapnya.
Sehingga sistem perhatian kita, pada tingkat neurofisiologis, adalah sama. Tetapi tampaknya benar kini banyak orang tidak menghabiskan waktu lama dengan berfokus pada sesuatu seperti dulu.
Otak manusia biasanya mengutamakan kebaruan daripada tingkat kedekatan ketika berhubungan dengan stimulasi dan kegiatan yang menyenangkan.
Google memungkinkan Anda untuk mengakses hal-hal baru yang hampir tak terbatas dengan satu sentuhan tombol, sehingga orang jauh lebih tergoda daripada sebelumnya untuk mencari sesuatu yang lebih baik daripada berkonsentrasi pada apa yang di depan mereka.
Secara teknis Anda dapat menerapkan ini ke banyak situs internet lainnya, seperti Facebook dan Twitter, bukan hanya Google.
Advertisement
Otak Manusia Memiliki Kemampuan Luar Biasa
![Hal Ini Akan Terjadi Jika Kamu Buka 100 Tab di Google Chrome, Berani Coba?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OD6LuqnCO4M-cOQQwHGDEWvhMhM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1548641/original/004478300_1490606930-google.jpeg)
Bagaimana otak manusia mengatasi gempuran informasi yang tersedia di Google ini?
Kebanyakan manusia tidak benar-benar menghargai betapa bagusnya otak kita dalam menyaring informasi dari rentetan yang kuat.
Indra kita sendiri memberikan lebih banyak informasi ke otak daripada yang pernah kita harapkan untuk diproses setiap menit demi menit, dan otak telah mengembangkan banyak mekanisme untuk menyaring, memprioritaskan dan menangani semua ini.
Hal yang sama dapat dikatakan tentang informasi Google. Tetapi itu sedikit berbeda karena itu lebih abstrak dan bersifat kognitif.
Sayangnya, metode otak untuk mengatasi surplus informasi tidak selalu ideal.
Konfirmasi misalnya, proses di mana kita memprioritaskan informasi yang mendukung apa yang sudah kita pikirkan/percayai dan abaikan apa pun yang tidak.
Proses ini meresap dan bertahan dan jelas mendukung sebagian besar kesulitan dan polarisasi yang kita lihat secara online, khususnya di bidang politik.
Apakah manusia menjadi lebih bergantung pada Google dibanding otak mereka?
Saya bisa melihat bagaimana ini bisa menjadi masalah.
Manusia mungkin akan cenderung akan langsung bertanya pada Google daripada mencoba menemuka jawabannya sendiri. Tapi jelas itu akan bervariasi dari orang ke orang.
Namun, pemrosesan informasi seperti ini hanya sebagian kecil dari apa yang dilakukan otak kita, jadi sulit untuk melihat bagaimana Google dapat lebih diutamakan daripada otak dalam waktu dekat.
Google Merevolusi Hidup Manusia
![Cara Mudah Bikin Animasi GIF Pakai Google](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9Sr38tEQnVSfs7SnoYgkVZbR6FE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1608127/original/002548600_1496057486-googlegif.jpeg)
Bagaimana Google mengubah Anda?
Google telah merevolusi hidup saya dalam banyak cara.
Saya seorang penulis sains dengan perputaran cepat, kemampuan untuk langsung memeriksa studi mana yang mengatakan apa atau apakah ada data yang dipublikasikan untuk mendukung teori saya sangat penting bagi saya dan apa yang saya lakukan, serta kemampuan untuk menemukan argumen balik dan sebagainya sebagainya.
Saya sadar bahwa ini adalah posisi yang relatif tidak biasa.
Dean Burnett adalah seorang ahli syaraf, dosen, penulis dan komedian yang berbasis di Cardiff.
Dia saat ini bekerja di Centre for Medical Education di Universitas Cardiff. Dia telah menulis buku "The Idiot Brain" dan "The Happy Brain."
Reporter: DW
Sumber: DW.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Méliès merupakan ilusionis dan sutradara film pelopor dari Prancis. Hari ini bertepatan dengan tanggal rilis mahakaryanya yakni The Conquest of the Pole (1912).
Terkini Lainnya
Bos Google: Jangan Sampai Politik Menghalangi Pekerjaan
Ini 20 Google Doodle Paling Menyita Perhatian Warganet Indonesia
Asyik, Pencarian Lama di Google Kini Tak Perlu Diketik Lagi
Google Mungkinkan Kamu Akses ke Hal Baru
Otak Manusia Memiliki Kemampuan Luar Biasa
Google Merevolusi Hidup Manusia
Google
Manusia
Teknosains
DW
Rekomendasi
Azerbaijan Giatkan Represi Jelang KTT Iklim COP29
Survei: Banyak Orang Muda Jerman Tinggal dengan Orang Tua
Survei: Jumlah Orang Kaya di Dunia Capai Rekor Tertinggi
Jelang COP29 di Baku Azerbaijan, Proses Pendanaan untuk Iklim Jadi Bahasan
Banjir Jerman: Relawan Bekerja 40 Jam Tanpa Tidur
Laporan WHO: Industri Tembakau Bidik Anak-anak Lewat Vape
Jerman Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp8,8 Triliun buat Ukraina
Survei: Warga Jerman Ternyata Tak Risau Akan Perang
Kematian Seorang Aktivis Picu Gerakan Reformasi di Thailand
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Resmi Hadir di Pasar Indonesia
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
WhatsApp Uji Coba Buat Avatar Digital Pakai AI, Ajak Pengguna Berkreasi
Cloudflare: DDoS di Industri Gaming Jadi Ancaman Terbanyak yang Targetkan Aplikasi Web
3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 5 Juli 2024, 300 Primogems Gratis Siap Diklaim!
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Tolak Upah Murah hingga Outsourcing, Buruh Desak Cabut UU Cipta Kerja untuk 9 Alasan
Jalan-Jalan ke Belanda, Sissy Prescillia Tunjukkan Sepeda Lebih Banyak daripada Penduduk Lokalnya
Robot Bunuh Diri karena Capek Kerja, Memang Bisa?
BPBD Jakarta Benarkan Turap Longsor di Tol JORR Pesanggrahan Akibat Hujan Lebat, Akses Jalan Tertutup
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro