2 Karyawan PDAM Kota Madiun Ditahan Terkait Dugaan Korupsi, Rugikan Negara Rp 729 Juta

2 Karyawan PDAM Kota Madiun Ditahan Terkait Dugaan Korupsi, Rugikan Negara Rp 729 Juta - Surabaya

, Madiun - Dua tersangka kasus dugaan korupsi di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Taman Sari atau PDAM Kota Madiun akhirnya ditahan.

Polres Madiun Kota Tetapkan 11 Tersangka Pengeroyokan Libatkan Komunitas "Satuan Khusus Raja Tega"
Pemkot Madiun Pastikan Realisasi Gaji ke-13 Dibayarkan 14 Juni, Anggaran Capai Rp16 Miliar
Maidi Sudah Daftar Bacawali Pilkada Kota Madiun ke 7 Parpol, Terbaru ke Gerindra dan PDIP

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Madiun Dicky Andi Firmansyah mengatakan, kedua tersangka merupakan karyawan perusahaan daerah tersebut, yakni RE (30) kasir yang merangkap sebagai supervisor kasir dan J (54) Kasubbag Pengendali Rekening.

"Hari ini kami melakukan penetapan tersangka dan melakukan penahanan terhadap RE dan J atas kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana pelanggan di rekening air di PDAM Kota Madiun," ujar Dicky Andi di Madiun, Rabu 24 Mei 2023, dikutip dari Antara.

Kedua tersangka diduga penyalahgunaan dana pelanggan rekening air di PDAM Kota Madiun. Penahanan tersebut dilakukan setelah adanya dua alat bukti yang cukup sekaligus sesuai dengan pemenuhan syarat subjektif dan objektif sebagaimana ditentukan Pasal 21 Ayat (1), dan (4) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Dicky menjelaskan kasus tersebut terjadi selama tahun 2022. Adapun berdasarkan hasil audit Tim Inspektorat Kota Madiun, kerugian negara atas perkara tersebut mencapai sekitar Rp729 juta.

Kedua tersangka kini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun selama 20 hari ke depan mulai Rabu (24/5) guna memperlancar proses penyidikan.

Menteri Sosial Tri Risma Harini mengaku tak mengetahui sama sekali soal dugaan kasus korupsi bantuan sosial berupa beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020-2021 yang saat ini tengah ditangani KPK.

2 dari 2 halaman

Bakal Ada Tersangka Lain?

Ia menambahkan perkara itu akan terus dikembangkan karena tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka lain.

"Kami melakukan proses penyidikan lebih lanjut karena tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka lain," katanya.