, Jakarta - Di Surabaya, Jawa Timur terdapat beberapa kampung yang diubah menjadi kampung yang bisa disebut ikonik dan memiliki kekhasan. Hal ini bisa karena latar belakang kampung, sejarah dan lainnya.
Pemerintah Kota (PemKot) Surabaya bersama penduduk setempat mengubah konsep lingkungan kampung menjadi lebih indah dan mampu memberi banyak manfaat.
Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) bahkan terus menggelorakan aksi kepedulian terhadap lingkungan. Kader lingkungan Surabaya juga turut serta dalam program-program tersebut. Seperti kutip dari surabaya.go.id mengenai jajaran kampung lingkungan di Surabaya. Apa saja kampung yang ada di Surabaya?
Advertisement
1. Alun-Alun Contong
Wilayah yang termasuk kawasan alun-alun contong yaitu Kampung Bubutan, Praban, Kawatan, Kraton dan Tumenggungan. Di Alun-Alun Contong, kampung Bubutan dan Kawatan termasuk kampung yang masih mempertahankan kekhasan dari arsitekturnya.
Banyak di antara rumah-rumah tersebut yang berusia lebih dari seabad. Namun, bangunannya masih kental dengan gaya kolonialisme yang mengadaptasi sentuhan Jawa dengan ornamen bergaya Arab dan Cina.
Baca Juga
2. Bubutan
Bubutan merupakan bagian dari kawasan pusat kota lama Surabaya yang berlokasi di sekitar sungai Kalimas. Kawasan ini juga ditengarai sebagai daerah keratonnya Surabaya.
Kampung yang termasuk dalam wilayah Bubutan adalah kampung Maspati, Kranggan, dan Koblen. Wilayah Bubutan saat ini didominasi oleh kegiatan perdagangan dan juga jasa. Bangunan rumah tinggal di kawasan Bubutan ini bergaya arsitektur kolonial Belanda, Arab, dan Tionghoa.
3. Peneleh
Nama Peneleh asalnya dari zaman Kerajaan Singosari, jauh sebelum Surabaya menjadi sebuah kota, seorang pangeran pilihan (pinilih) putra Wisnu Wadhana yang diberi pangkat setara dengan bupati mendapat daerah kekuasaan di daerah antara Sungai Pegirian dan Kalimas.
Kemudian daerah tersebut diberi nama Peneleh. Lokasi Peneleh dan Plampitan berada pada delta yang membelah dua sungai yang menjadi urat nadi Surabaya kuno, letaknya begitu strategis di lalu lintas sungai pada masa jalan darat belum dikenal peradaban Jawa.
4. Ampel
Kampung Ampel dikenal sebagai kampung yang mayoritas penduduknya adalah etnis Arab. Ampel menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa pada masa walisongo. Selanjutnya, sampai saat ini pun citranya masih belum hilang sebagai kawasan religi Islam.
Terbukti dengan adanya Masjid Agung dan Makam Sunan Ampel yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari dalam dan luar kota Surabaya, terutama pada momen-momen khusus seperti pada bulan Ramadhan dan saat Haul sunan Ampel.
5. Nyamplungan
Lokasi kawasan Nyamplungan berdekatan dengan Ampel, hal itu menunjukkan sedikit banyak wilayah Nyamplungan dahulu juga merupakan daerah permukiman kaum pendatang muslim. Saat ini bersama dengan Ampel, Nyamplungan menjadi bagian dari daerah tujuan wisata religi Islam di Surabaya.
Dari sisi ekonomi, kegiatan lokal di Nyamplungan adalah usaha menjual kurma. Distribusi pemasaran kurma awalnya hanya untuk konsumsi lokal, tetapi kini mencakup Surabaya dan sekitarnya. Usaha ini mampu mendatangkan peluang untuk berkembang hingga menjadi pusat oleh-oleh haji dan umroh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Viral bunga Tabebuya yang mekar di Surabaya. Warganet mengibaratkan mekarnya Tabebuya seperti bunga Sakura di Jepang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kebalen
![(Foto: Balai Kota Surabaya/Kemdikbud.go.id)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/T9sPW90HCqhBPMDMsqmEmJGiyAE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2852460/original/069950900_1563017369-Balai_Kota_Surabaya_13_Juli_2019-ok.jpg)
6. Kebalen
Kampung Kebalen berada di Kelurahan Krembangan Utara. Selain Kebalen, di Krembangan Utara juga terdapat kampung lainnya yaitu kampung Pesapen dan Dapuan.
Mayoritas penduduk kampung Kebalen adalah suku Madura, sedangkan sisanya merupakan multi etnis (keturunan Jawa, Tionghoa, Bali dan Arab). Sebenarnya penduduk yang paling awal menghuni wilayah kampung Kebalen adalah para pendatang dari Bali, merekalah yang menjadikan asal usul nama ‘Kebalen’.
7. Pegirian
Bersama dengan kampung Nyamplungan, Ampel dan Panggung, kampung Pegirian merupakan kampung Arab di Surabaya. Sejarah kampung Pegirian selalu dikaitkan dengan keberadaan Makam Botoputih. Punden yang paling terkenal di Botoputih adalah makam Pangeran Lanang Dangiran Kyai Ageng Brondong.
8. Kapasan
Di wilayah Kapasan terdapat makam Mbah Semendi (Donokerto gang II) yang disebut-sebut putra Mbah Bungkul. Sebelumnya makam ini berada di daerah Sulung, kemudian di pindah ke Kapasari. Pada 1905 dipindah lagi di Donokerto.
Selain makam Mbah Semendi, bangunan Klenteng Boen Bio yang berkaitan erat dengan kisah kampung kungfu Kapasan juga masih bisa ditemui. Klenteng itu berdiri pada 1907, sampai sekarang digunakan untuk beribadah dan juga sering didatangi pengunjung yang tertarik mengetahui sejarah klenteng dan Kapasan.
9. Kupang Krajan
Kelurahan Kupang Krajan mendapatkan program perbaikan kampung KIP Komprehensif pada 2002. Selain melakukan perbaikan fisik lingkungan, program ini juga memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan stimulan modal usaha.
Sebagai organisasi pengelola program dibentuk yayasan kampung, koperasi dan kelompok swadaya masyarakat. Program KIP Komprehensif di Kelurahan ini merupakan salah satu yang berhasil dengan indikator perbaikan lingkungan yang cukup baik dan eksistensi koperasi yang berkelanjutan.
10.Kampung Lontong
Sebelum menjadi kampung lontong, warga Banyu Urip Lor dikenal sebagai pembuat tempe. Bahkan dulu kampung tersebut dikenal dengan sebutan bog tempe (jembatan tempe). Tempe Banyu Urip ketika itu sangat terkenal di Surabaya dengan rasa lebih enak dari tempe daerah lain, karena terbuat dari kedelai asli tanpa bahan campuran.
Namun, lama-kelamaan tempe Banyu Urip kalah saing dengan tempe Pekalongan, karena persaingan harga. Diprakarsai oleh Ibu Ramiya yang belajar membuat lontong dari Mbah Muntiyah, secara turun-temurun warga kemudian banting stir menjadi pembuat lontong. Lontong Banyu Urip memiliki kekhasan yaitu dibungkus daun pisang, sehingga lontong yang dihasilkan berwarna kehijauan.
11.Kampung Hijau
Dalam pelaksanaan Green and Clean Kota Surabaya, wilayah Rukun Warga (RW) 3 berhasil menjadi juara pada 2007. Di kampung tersebut, pengembangan produk daur ulang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat, meskipun masih dalam skala kecil.
Produk kerajinan daur ulang yang dihasilkan berupa tas, dompet, dan payung. Pemasaran produk dilakukan melalui pameran. Melalui kerjasama dengan swasta, produk daur ulang telah diekspor ke Jepang bersama dengan pengrajin se-Kota Surabaya.
Kampung di atas hanya sebagian dari kampung yang ada di Surabaya yang amat menjaga lingkungannya. Kegiatan positif tersebut dapat dicontoh untuk masyarakat dari daerah lainnya.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Terkini Lainnya
BI Targetkan Penerapan QRIS Merata di Jawa Timur pada 2020
Mulai 1 September, Pesan Tiket KA Lokal Kini Lewat KAI Access
Risma Pulangkan Santoso TKI Ilegal Asal Surabaya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kebalen
Surabaya
Info Surabaya
Kampung Lingkungan
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
5 Destinasi Wisata di Lamongan yang Menarik Dikunjungi Saat Liburan Sekolah
Gerindra Dukung Maidi Duet dengan Ketua PSI Bagus Panuntun pada Pilkada Kota Madiun 2024
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Hasyim Asyari Dipecat DKPP
Jatim Digoyang 564 Gempa Sepanjang Juni 2024, Didominasi Magnitudo Kecil
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Dekan FK Unair Dicopot, Civitas Academica Ancam Mogok Mengajar
Polisi Gelar Patroli Skala Besar Jelang 1 Suro di Surabaya, Pastikan Keamanan dan Keterriban Terjaga
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Perlukah Pemerintah Bentuk Satgas Penertiban Impor Ilegal?
Jangan Lewatkan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Saham BBRI Naik Tipis Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Rayakan Ulang Tahun ke-7, Wuling Tebar Promo DP Murah Rp 8 Jutaan untuk Mobil Listrik
Alasan 2 Raksasa Eropa Tunda Investasi Proyek Baterai di Maluku Utara
Pemprov Jabar Perkuat Kapasitas SDM dan Infrastruktur Guna Mengantisipasi Serangan Siber
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Aurelie Moeremans Bagikan Tips Padu-padan Sneaker, Gaya Kasual sampai Feminin
Anak Song Il Kook Merasa Bersalah Ayahnya Sulit Dapat Pekerjaan: Kami Membatasi Kariernya...
Menko Polhukam: Satgas BLBI Memperoleh Rp38,2 Triliun Sejak 2021
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi