, Surabaya - Kota Surabaya, Jawa Timur tak hanya kaya bangunan bernilai sejarah, tetapi juga monumennya. Salah satunya Monumen Kapal Selam, yang juga salah satu cagar budaya.
Jika kebetulan sedang berlibur Surabaya, Jawa Timur, coba Anda sempatkan waktu mengunjungi Monumen Kapal Selam, dan bisa mengetahui bagaimana suasana di kapal selam.
Monumen ini terletak di Jalan Pemuda Nomor 29 Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Lokasi Monumen Kapal Selam (Monkasel) ini berada di bantaran Kalimas yang ada Jembatan Gubeng, atau di sebelah timur area parkir Plaza Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Monkasel merupakan Kapal KRI Pasopati 410 buatan Rusia pada 1952 dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselarmatim). Oleh karena itu, monumen ini bukan replika karena sesuai aslinya. Kapal ini merupakan kapal selam Whiskey Class buatan Rusia.
Kapal selam ini memiliki panjang 76,6 meter, lebar 6,3 meter. Kemudian dilengkapi dengan gas uap torpedo dan mampu menyelam sedalam 300 meter. Kapal ini berpartisipasi di TNI AL sejak 29 Januari 1962.
Selama pengabdiannya, KRI Pasopati banyak berperan aktif menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yurisdiksi nasional, antara lain Operasi Trikora pada 1962, Pertempuan Laut Aru, Operasi Natuna Jaya .
Untuk masuk ke dalam monumen tersebut, pengunjung harus menaiki tangga yang terbuat dari besi. Tepat di pintu masuk, pengunjung akan disambut oleh petugas yang di dalam kapal tersebut.
Ruangan di dalam Monumen Kapal Selam sendiri dibagi menjadi tujuh, yaitu ruang I, II, III, IV, V, VI, VII. Ruang I merupakan ruangan yang berfungsi untuk bongkar muat torpedo.
Ruang II adalah lounge room perwira, tempat para perwira tinggal, makan, dan bekerja. Ruang III digunakan sebagai ruang Pusat Informasi Tempur (PIT).
Ruang IV biasanya digunakan sebagai ruang untuk ABK dan ruang V digunakan untuk menyimpan motor diesel, pesawat bantu dan pengendaliannya.
Sementara ruang VI adalah ruang listrik yang terdapat 2 buah motor listrik/ generator pokok untuk menggerakan baling-baling dan pengisian baterai, dan yang terakhir, ruang VII, adalah ruang torpedo buritan.
Berdasarkan tulisan Yusak Anshori dan Adi Kusrianto dalam buku Jalan-Jalan: Surabaya Enaknya Kemana? Dituliskan beberapa petugas penjaga monumen ini adalah para mantan awak kapal KRI Pasopati tersebut sehingga biasanya pengunjung diceritakan pengalaman para mantan awak kapal ini bertugas dulu saat pertempuran di Laut Arafuru.
Untuk dapat ke Monumen Kapal Selam tersebut, dapat ditempuh dengan angkot N, E, M, dan V. Monkasel ini lokasinya berdekatan dengan Sparkling Backpacker Hotel.
(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Seniman Doris Salcedo membuat monumen dari lelehan 37 ton senjata. Karyanya tersebut ia pamerkan di ruang galeri istana Kepresidenan Bogota.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenang Pertempuran 10 November di Tugu Pahlawan
![Tugu Pahlawan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/RB-pZ20VFRT5RngRggLTGklGUvU=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/763542/original/019580500_1415592126-1_travelmatekamu.jpg)
Sebelumnya, Tugu Pahlawan, salah satu ikon kota Surabaya , Jawa Timur. Tugu Pahlawan ini dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945. Tak hanya itu, Tugu Pahlawan menjadi salah satu bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur.
Terletak di Jalan Bubutan, Surabaya dan tepat di depan kantor gubernur. Tugu yang bukan hanya bersejarah bagi warga Surabaya, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada awalnya, tinggi Tugu Pahlawan direncanakan 45 meter sesuai dengan angka tahun berdirinya Republik Indonesia. Namun, hal itu diurungkan karena alasan masalah konstruksi bangunan yang dikhawatirkan tidak mampu menopang ketinggiannya.
Hingga akhirnya tugu tersebut dibangun dengan tinggi 41,15 meter. Tugu Pahlawan dibuat 11 bagian (tingkatan), bagian puncak tugu bentuknya meruncing dilengkapi dengan lampu berwarna merah dan penangkal petir.
Juga terdapat hiasan berbentuk tumpal warna kuning keemasan pada bagian atas dan bawah tugu. Tugu tersebut memiliki denah berbentuk seperti segi 10 dengan permukaannya membentuk jalur-jalur lengkung vertikal.
Sehingga, angka 10 dan 11 ini melambangkan peristiwa 10 November 1945. Monumen Tugu Pahlawan dibangun selama 10 bulan, yang kemudian diresmikan oleh Soekarno pada 10 November 1952.
Akan tetapi, baru pada 1988 dimulai penataan lapangan Tugu Pahlawan yang dilengkapi dengan bangunan museum, pintu masuk, patung, dan beberapa relief perjuangan. Sejak saat itu, lapangan tersebut sering digunakan sebagai tempat upacara dan penyelenggaraan berbagai kegiatan kenegaraan.
Di sekitar area tugu terdapat Museum Sepuluh November, arca proklamator, dan replika reruntuhan bangunan kolonial. Ketika 1991 sampai 1996, dilakukan pembenahan kembali pada Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November.
Pembenahan itu diarsiteki oleh Sugeng Gunadi, dari Institut Teknologi Sepuluh November. Tugu tersebut masih dalam kondisi baik dan terawat, hanya saja lampu berwarna merah yang ada di puncak tadi sudah tidak berfungsi lagi.
Dan kolam pada bagian dasar struktur tidak lagi dialiri air. Yang kemudian diberi hiasan tambahan yaitu lampu-lampu berbentuk kobaran api yang diletakkan diatas tiang-tiang beton.
Ternyata bangunan Tugu Pahlawan didesain sedemikian rupa demi memperingati Hari Pahlawan. Maka, hargailah perjuangan pahlawan Surabaya di masa silam dengan cara mengunjunginya.
Terkini Lainnya
Menyusuri Kalimas Surabaya, Menyusuri Keindahan dan Kenangan
Calon Pengantin di Jawa Timur Harus Bebas Narkoba
Risma Apresiasi Perpustakaan Rakyat Surabaya Masuk Kategori 6 Terbaik Nasional
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengenang Pertempuran 10 November di Tugu Pahlawan
Surabaya
Monumen Kapal Selam
Info Surabaya
Berita Surabaya
Rekomendasi
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Coklit Data Pemilih di Pilkada Banyuwangi 2024 Capai 50 Persen
Pencarian Korban Tanah Longsor di Dusun Sekorejo Blitar Diperpanjang Dua Hari
Bulog Tulungagung Sediakan Beras dan Jagung Murah, Pembeli Bisa Pre Order
8 Kelurahan di Kota Bengkulu Terendam Banjir Akibat Hujan Deras Sejak Jumat
Pemkab Banyuwangi Gelar E-Sports Competition, Total Hadiah Capai Rp30 Juta
Gus Jaddin-Arismaya Dinyatakan Tak Lolos Verifikasi Faktual Dukungan Perorangan di Pilkada Jember
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya Cek Langsung Suroan di Madiun, Pastikan Berlangsung Aman dan Damai
Seekor Macan Tutul Tertangkap Kamera Pengunjung di Taman Nasional Baluran Situbondo
Terima Kunjungan Pergubi, Bamsoet Kampus Kembangkan Jurnal Internal untuk Mahasiswa dan Dosen
Korban Terakhir Longsor Blitar Ditemukan, Tim SAR Dibubarkan ke Satuan Masing-Masing
Bisa Kurangi Beban Rutan dan Lapas, Pidana Kerja Sosial Perlu Perhatian Khusus Pemerintah
Jumlah Penumpang KAI Daop 8 Meningkat 12,9 Persen pada Semester I 2024, Capai 2.896.332 Pelanggan
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
LPG 3 Kg Langka di Banyuwangi, Ipuk Ajukan Tambahan Jatah ke Pertamina
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan