, Surabaya - Kota Surabaya, Jawa Timur tak hanya memiliki Suroboyo bus yang unik dengan membayar pakai sampah plastik. Surabaya juga memiliki Tim Walang Kadung. Apakah itu?
Mengutip laman instagram @surabaya, seperti ditulis Selasa (9/7/2019), Tim Walang Kadung merupakan tim yang bisa blusukan dan mampu menerjang jalan dan gang sempit di Surabaya, Jawa Timur.
Tim Walang Kadung berasal dari pemadam kebakaran (Damkar) Kota Surabaya, Jawa Timur. Unit terbaru dari Damkar yang ramping mampu menerobos gang kecil dan pemukiman padat penduduk.
Advertisement
Baca Juga
Unit ini merupakan pertolongan pertama saat terjadi kebakaran, terutama bila terjadi di pemukiman padat, sebelum alat pemadam yang lain datang.
"Selain itu, Tim Walang Kadung bakal sering berkeliling dan mapping di wilayah Surabaya,” seperti dikutip dari laman instagram tersebut.
View this post on InstagramHah?? Surabaya punya Tim Walang Kadung?? Apa itu min? 🤔🤔😱😱 • Iyaaa! Salah satu tim kebanggaan kota Surabaya adalah Tim Walang Kadung. Tim yang bisa blusukan dan mampu menerjang jalan dan gang sempit di Surabaya • Tim Walang Kadung berasal dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya. Unit terbaru dari Damkar yang ramping mampu menerobos gang kecil dan pemukiman padat penduduk • Unit ini merupakan pertolongan pertama saat terjadi kebakaran, terutama bila terjadi di pemukiman padat, sebelum alat pemadam yang lain datang • Selain itu Tim Walang Kadung bakal sering berkeliling dan mapping di wilayah Surabaya • Buat kamu, Rek yang kampungnya ingin di kunjungi oleh Tim Walang Kadung untuk dilakukan sosialisasi, silahkan komen di bawah 🙌🏽🙌🏽🙌🏽 • Jadi, siapa yang sudah pernah melihat Tim Walang Kadung? • @damkar112suroboyo • #BanggaSurabaya #FireFighter
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Naik bus tidak lagi harus membayar tiket dengan uang. Ada Suraboyo Bus yang dapat dibayar dengan sampah plastik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Suroboyo Bus
![Bus Suroboyo](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KDu0wgKodI9v6GVeUj1YpVylj-M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2829813/original/093158400_1560749511-bus1.jpg)
Sebelumnya, Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur menyediakan transportasi umum yang berbasis bus rapid transit sejak April 2018. Transportasi umum ini dikenal dengan sebutan Suroboyo bus.
Mengutip laman Surabaya.go,id, Senin 8 Juli 2019, kehadiran bus ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Bus ini juga memiliki keunikan tersendiri. Bila bayar angkutan umum pakai uang tunai dan e-money atau uang elektronik, masyarakat dapat membayar dengan sampah.
Masyarakat hanya membayar dengan tiga botol besar air mineral atau lima botol tanggung air mineral atau 10 gelas air mineral yang bisa ditukar dengan satu tiket berdurasi dua jam perjalanan.
Tak hanya itu, bus ini juga dilengkapi CCTV untuk keamanan. Ada 12 kamera CCTV terpasang di bagian dalam dan tiga kamera CCTV terpasang di bagian luar bus.
Suroboyo bus ini memiliki dua rute yaitu rute utara-selatan dan rute barat-timur. Rute utara-selatan tersebut antara lain Terminal Purabaya-Jalan Rajawali pp) dan rute barat-timur (Unesa Lidah-ITS Sukolilo pp). Adapun bus ini mulai beroperasi pukul 06.00-22.00 WIB.
Bus ini memiliki desain bus yang pendek di bagian pintu masuk sehingga memudahkan penumpang karena sejajar dengan tinggi pedestrian.
Selain itu, bus tersebut juga ramah untuk difabel, lansia dan ibu hamil. Pada bus ini dilengkapi tombol khusus terpasang di dekat pintu masuk dan asisten pengemudi akan membantu penyandang difabel yang ingin masuk dan keluar bus.
Terdapat juga panic button. Jadi dalam kondisi kebakaran atau kecelakaan, pengemudi bus menekan tombol tersebut, alarm akan berbunyi dan pintu bus akan terbuka otomatis.
Nah dalam bus ini juga terdapat bangku warna-warni dan pemisahan area. Bangku dibuat dalam tiga warna yaitu merah muda untuk penumpang perempuan, merah untuk difabel dan lansia, serta orange untuk penumpang umum dan laki-laki.
Bus ini juga terintegritas dengan sistem pengaturan lalu lintas dengan lampu lalu lintas secara otomatis akan beruba menjadi hijau jika bus ini melintas. Pusat kontrolnya ada di Terminal Bratang dan Joyoboyo.
Untuk menambah kenyamanan juga disediakan port usb untuk charge bagi penumpang yang ingin mengisi ulang daya baterai ponselnya.
Advertisement
Dilelang Rp 150 Juta
![Suroboyo Bus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ll1rn13g7N9VpAs9DFWKm64Bqkg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1816739/original/014431000_1514635434-DSC08588.jpg)
Sebelumnya, hasil pengumpulan sampah botol plastik Bus Suroboyo, sejak awal beroperasi 2018 hingga Januari 2019 mencapai 39 ton. Sampah itu dilelang oleh pihak Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) senilai Rp 150 juta. Hasil penjualan tersebut kemudian masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya.
Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota, Eri Cahyadi mengatakan, pelelangan ini tidak ditangani oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melainkan diserahkan kepada DJKN.
Lelang tersebut dimenangkan oleh perusahaan pengelola sampah plastik menjadi biji plastik yakni PT Langgeng Jaya Plastindo senilai Rp 150 juta.
"Sistem lelang yang digunakan ini mencari pemenang dengan penawaran tertinggi, waktu itu dibuka dari harga Rp 80 juta," tutur Eri usai melakukan sidak box culvert Banyu Urip, Rabu, 12 Juni 2019.
Eri menjelaskan ini adalah lelang pertama kali dari hasil pendapatan Suroboyo Bus. Alasannya, karena sebelumnya memang belum ditetapkan siapa yang berwenang untuk menangani ini.
"Jadi kita simpan dulu di rumah-rumah kompos dan baru dilelang beberapa waktu lalu setelah semuanya clear," katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menyampaikan, hasil dari lelang Rp 150 juta itu, kemudian dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dananya masuk ke APBD lalu dicampur. Masuk ke PAD retribusi, atau bisa masuk ke pajak Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau bisa masuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masuk jadi satu, setelah itu baru dibelanjakan,” ucapnya.
Ia menilai jumlah bus sebanyak 20 unit itu terus mengalami perkembangan minat warga untuk menggunakan alat transportasi ini. Terhitung sejak awal bus tersebut beroperasi sampai pada tahun 2019, jumlah pemasukan botol sampah plastik terus meningkat.
Artinya, semakin banyak minat warga yang menggunakan bus tersebut. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus mengupayakan pembayaran Suroboyo menggunakan sampah botol plastik. Cara ini dinilai efektif untuk menangani dampak dari sampah plastik itu sendiri.
“Mudah-mudahan masih terus berlaku. Karena botol yang dilakukan untuk tiket bus tersebut digunakan sebagai percontohan sampai internasional,” ujarnya.
Terkini Lainnya
Usai Pulih, Wali Kota Risma Mulai Gesit Tinjau Sekolah di Surabaya
Tarif Sewa Stadion GBT Bakal Naik, Bappeko Surabaya Beri Harga Spesial buat Persebaya
Pertama di Indonesia, RSP Unair Integrasikan Model Layanan Konvensional dan Tradisional
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengenal Suroboyo Bus
Dilelang Rp 150 Juta
Surabaya
Tim Walang Kadung
Berita Surabaya
Info Surabaya
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
TOPIK POPULER
Populer
Korban Terakhir Longsor Blitar Ditemukan, Tim SAR Dibubarkan ke Satuan Masing-Masing
Bisa Kurangi Beban Rutan dan Lapas, Pidana Kerja Sosial Perlu Perhatian Khusus Pemerintah
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Seekor Macan Tutul Tertangkap Kamera Pengunjung di Taman Nasional Baluran Situbondo
Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya Cek Langsung Suroan di Madiun, Pastikan Berlangsung Aman dan Damai
Jumlah Penumpang KAI Daop 8 Meningkat 12,9 Persen pada Semester I 2024, Capai 2.896.332 Pelanggan
LPG 3 Kg Langka di Banyuwangi, Ipuk Ajukan Tambahan Jatah ke Pertamina
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
2 Ruas Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Rampung 100%, Kapan Dibuka?
Rio Dewanto Dikelilingi Banyak Wanita, Vidio Bagikan Poster Untuk Series Terbaru Gelas Kaca
Bos Hutama Karya Minta PMN Rp 13,8 Triliun dari Anggaran Tahun 2025
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya Cek Langsung Suroan di Madiun, Pastikan Berlangsung Aman dan Damai
Tersandung Masalah Emisi, General Motors Didenda Rp 2,3 Triliun
Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan
Harga Gas Murah di Bawah USD 6 per MMBTU Dilanjutkan, Industri Keramik Semringah
Jokowi soal Keppes Pemindahan IKN Belum Diteken: Melihat Situasi Lapangan
6 Potret Raffi Ahmad Makan Bareng Gibran Rakabuming Raka, Singgung Silaturahmi Buka Pintu Rezeki
LG Ajak Orang Indonesia Sebarkan Optimisme lewat Media Sosial
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Nasib Tragis Gadis Belia di Flotim, Dicekoki Miras Lantas Digilir 12 Pria Selama Dua Hari
PSI Jakarta Timur Usulkan 6 Nama Cagub DKI Jakarta, Ada Nama Ridwan Kamil dan Putra Nababan
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini