Anisa Bahar Berharap Dapat Pasangan tapi Masih Trauma untuk Kembali Menikah

, Jakarta Anisa Bahar berharap akan menemukan jodoh setelah tujuh tahun hidup sendiri tanpa memiliki pendamping. Diakui Anisa Bahar, keinginan itu diharapkan dapat terwujud setelah Lebaran tahun ini.

Anisa Bahar mengaku tak pernah kesepian karena dikelilingi orang-orang yang sayang kepadanya. Meski begitu, ia tetap membutuhkan sosok pendamping yang siap mendengarkan keluh kesahnya.

6 Potret Anisa Bahar Alami Kejadian Aneh di Rumah, Muncul Belatung hingga Pasir

"Semoga setelah Lebaran aku bisa menemukan jodoh. Karena Ramadhan ini, Ramadhan ke-7 tanpa pasangan," ujar Anisa Bahar kepada awak media di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).

"Kesepian sih nggak. Karena aku kan banyak anak dan pekerjaku banyak. Cuma ya enggak ada pasangan tuh lebih ke... Ya aku butuh teman curhat aja, sih," Anisa Bahar menambahkan.

2 dari 4 halaman

Ada beberapa pria yang berusaha mendekatinya

Anisa Bahar di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Anisa tak menampik selama ini ada beberapa pria yang berusaha mendekatinya. Namun di sisi lain, ia mengaku masih trauma untuk kembali menikah, setelah dua kali mengalami kegagalan membina rumah tangga.

"Yang deket ada, tapi masih. trauma. Masih trauma perkawinan. Karena 2 kali gagal menurut aku bukan hal mudah," akunya.

3 dari 4 halaman

Banyak hal yang harus dipikirkan

Anisa menuturkan, banyak hal yang harus dipikirkan jika ingin kembali menikah. Ia khawatir, kegagalan yang pernah dialami pada pernikahan sebelumnya, kembali terulang.

"Kadang suka kepikiran bakal gagal lagi nggak ya. Ntar begini nggak ya, ntar begitu nggak ya. Banyak yang dipikirkan," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Sangat selektif dalam mencari pasangan

Oleh karena itu, Anisa sangat selektif dalam mencari pasangan. Ia mendambakan sosok pendamping yang dapat menerima kelebihan dan kekurangan dirinya.

"Sangat selektif. Sebenernya nggak ribet. Aku wanita mandiri yang nggak ribet masalah harta, walaupun materi itu penting. Aku sangat menginginkan sosok imam yang bisa mengerti aku dan kekuarangan aku," ucap Anisa Bahar.